About

Information

Minggu, 10 Februari 2013

Ekonomi, Minggu 10 Februari 2013

Minggu, 10 Februari 2013 - 16:22:38 WIB
Batavia Pailit Momentum Bagi Riau Airlines Bangkit
Diposting oleh : Administrator
Kategori: Bisnis 


Komhukum (Pekanbaru) - Asosiasi Agen Tour dan Travel Indonesia (Asita) Provinsi Riau mengatakan, pailitnya Batavia Air dapat dijadikan pelajaran yang berharga sekaligus dijadikan momentum untuk membangkitkan Riau Airlines.

"Saat ini adalah waktunya untuk kembali membangkitkan Riau Airlines, karena maskapai ini telah lolos dari tuntutan pailit dari Bank Muamalat tahun lalu. Namun Pemprov Riau belum serius mengembangkannya," ujar Ketua Asita Provinsi Riau Ibnu Mas'ud, kepada wartawan di Pekanbaru, Minggu (10/02).

Menurut dia, Batavia Air yang mengoperasikan Airbus dan bergelimang modal pada saat awal pendirian serta memiliki banyak rute domestik atau dalam negeri karena didukung oleh group usaha yang besar, bisa kandas di tengah menjalankan bisnis usaha.

Apalagi Riau Airlines yang hanya mengandalkan APBD dari kabupaten/kota serta provinsi di Pulau Sumatera sejak awal berdirinya tahun 2002 dan Provinsi Riau selaku pemegang mayoritas saham yang kini masih diam di tempat dengan hanya segelintir asset yang masih tersisa.

Sejak beroperasinya Riau Ailines pada tahun 2003, maskapai tersebut belum pernah untung alias terus mengalami rugi yang diperparah dengan masuknya dua pesawat jet BAE RJ-100 pada tahun 2008 yang sangat tidak efisien dan memperdalam ceruk kerugian.

Sehingga pada tahun 2009 maskapai yang sudah dalam kondisi sempoyongan karena sudah tidak mampu membiayai operasi, kecuali hanya terus menambah utang untuk membayar utang yang baru.

"Kinilah saatnya Pemprov Riau serius untuk mengangkat marwah Melayu. Jika tidak lebih baik nama Riau Airlines dan segala asset yang masih tersisa dijual ke perusahaan lain, mengingat saat ini sulit mengurus perizinan maskapai baru," katanya.

Terhitung sejak tahun 1990-an, ada belasan maskapai yang telah bangkrut seperti Sempati Air, Jatayu Airlines, Star Air, Indonesia Airline, Bouraq Airlines, Adam Air, Linus Air, Mandala Airlines jilid pertama serta Batavia Air.

Nama-nama maskapai yang mengusung nama daerah dan mengandalkan APBD juga ikut rontok seperti Seulawah Air milik Pemrov Aceh, North Aceh Air milik Pemkab Aceh Utara, Serunting Sakti milik Pemprov Sumsel, TOP Air milik Pemprov Papua, Celebes milik Sulawesi dan Riau Airlines jilid pertama milik Pemprov Riau.

Khusus Riau Airlines pada tanggal 12 Juli 2012 majelis hakim mengabulkan permohonan Bank Muamalat sekaligus menjatuhkan pailit terhadap maskapai penerbangan tersebut. Namun pihak Riau Airlines mengajukan kasasi atas putusan itu dan rapat kurator digelar di Medan pada tanggal 8 Agustus 2012.

Akhirnya status pailit yang disandang maskapai Riau Airlines sejak pertengahan tahun berakhir melalui putusan hakim Pengadilan Niaga Medan dengan homologasi pada tanggal 11 Oktober 2012.

Komisaris Utama Riau Airlines yang juga Sekdaprov Riau Wan Syamsir menyatakan, PT. Pengembangan Investasi Riau (PIR) atau yang juga disebut Riau Invesment Corp (RIC) sebagai investor baru yang menyelesaikan semua utang-piutanang maskapai yang merupakan kebanggaan masyarakat Riau. (K-2/yan)

0 komentar:

Posting Komentar