About

Information

Sabtu, 09 Februari 2013

Internasional, Sabtu 09 Februari 2013

Sabtu, 09 Februari 2013 - 16:16:48 WIB
Bos Mafia Paksa Warga Pilih Putrinya di Ajang Cari Bakat
Diposting oleh : Administrator 

Komhukum (Naples) - Vania gadis 13 tahun tercatat sebagai kontestan yang menempati peringkat kedua dalam final ajang pencarian bakat "Ti lascio una canzione" yang ditayangkan televisi Rai 1 di Italia tahun lalu.

Namun kesuksesan gadis dalam acara yang formatnya mirip "American Idol" atau "X-Factor" itu kini mulai tercoreng saat sang ayahnya diketahui menggunakan kekerasan kepada warga untuk mendukung Vania.

Domenico Ferrara, ayah dari Vania yang juga adalah Bos mafia itu memastikan putrinya melaju dengan mulus di sebuah ajang pencarian bakat televisi, dengan cara memaksa seluruh warga kotanya untuk mendukung. Hanya ada dua pilihan bagi warga: patuhi perintah atau terima konsekuensinya!

Seperti dilansir Daily Mail, Sabtu (9/02) dalam rilis Kepolisian Italia, mengatakan bahwa saat melakukan aksinya, Domenico Ferrara membagikan ponsel untuk para tetangga dan kerabat di Distrik Villaricca di Naples, Italia. Untuk melipatgandakan dukungan bagi putrinya yang berusia 13 tahun itu. Kemudian, ia menarik kembali telepon-telepon yang dibagikan itu, untuk memastikan perintahnya itu dipatuhi. 

Namun aksi Ferrara melipatgandakan dukungan pada putrinya terungkap saat polisi menangkap pria itu beserta delapan anggota klannya, atas dugaan perdagangan narkoba.

Dominica Ferrara adalah ketua klan Ferrara-Cacciapuoti Camorra yang diyakini merupakan sindikat kejahatan terorganisir paling berdarah di Italia, yang diduga bertanggung jawab atas ratusan pembunuhan. Polisi mencatat, Ferrara dan klannya memegang kontrol penuh atas Distrik Villaricca.

Dalam penggerebekan di rumahnya, polisi menemukan 320 telepon genggam. Awalnya polisi yakin, ponsel-ponsel itu digunakan untuk kepentingan perdagangan narkoba, namun setelah ditelusuri, data panggilan telepon dan SMS mengarah ke nomor voting program adu bakat, yang finalnya dilakukan tahun lalu.

"Jumlah ponsel sebanyak ini tak mengarah pada indikasi digunakan Ferrara untuk menghindari penyadapan, atau bahwa ponsel-ponsel itu digunakan oleh anggota gengnya," kata Kepala kepolisian setempat, Kapten Francesco Piroddi.

Selain itu, Ferrara juga diketahui membuat situs penggemar untuk putri tersayangnya, untuk meningkatkan dukungan.

Ajang adu bakat "Ti lascio una canzione" diikuti murid-murid terbaik dari sejumlah sekolah musik bergengsi di Italia.

Para peserta membawakan lagu secara berkelompok atau solo. Atau dalam beberapa kesempatan, tampil bersama bintang tamu, diiringi orkestra megah.

Format acaranya, para pemirsa memilih lagu kesayangan mereka untuk dibawakan para kontestan. Peserta yang mendapat dukungan terbanyak menjadi pemenang mingguan, dan melaju ke final yang pemenangnya ditentukan dari jumlah voting dukungan via SMS atau panggilan telepon.

Ini bukan kali pertamanya mafioso terlibat dalam kontes macam ini. Pada tahun 2010, sebuah acara adu bakat serupa di Italia dikecam. Gara-garanya, seorang kontestannya, Mary Marino, putri dari seorang bos mafia Camorra lain, mendedikasikan lagunya untuk ayahnya.

"Kau adalah ayah terbaik di dunia," kata dia, dalam acara yang disiarkan langsung.

Di akhir acara Mary mendatangi ayahnya, Gaetano yang duduk di barisan depan. Beberapa waktu kemudian, Gaetano tewas dalam perang antar-geng di sebuah resor di Terracina. (K-5/el)

0 komentar:

Posting Komentar