About

Information

Senin, 18 Februari 2013

Internasional, Senin 18 Februari 2013

Senin, 18 Februari 2013 - 00:52:28 WIB
Gubernur Pakistan Kecam Petugas Keamanan
Diposting oleh : Administrator 

Komhukum (Quetta) - Pejabat provinsi mengecam pasukan keamanan Pakistan pada Minggu (17/2) setelah pemboman terhadap masyarakat Hazara Syiah menewaskan 80 orang di kota baratlaut, Quetta.

"Serangan teroris atas masyarakat Hazara Syiah di Quetta adalah kegagalan pasukan sandi dan keamanan," kata Nawab Zulfiqar Ali Magsi, gubernur Provinsi Baluchistan, saat melayat ke rumah sakit.

"Kami memberi kebebasan kepada keamanan untuk bertindak melawan teroris dan kelompok keras, tetapi peristiwa Quetta terjadi," katanya. Jumlah yang tewas akibat pemboman pada Sabtu malam itu naik menjadi 80 orang, dengan sebagian besar korban berada di bazaar utama kota itu, ibukota Baluchistan, dekat perbatasan dengan Afghanistan.

Sebagian besar yang tewas adalah warga Hazara, kelompok suku Syiah. Pejabat tinggi keamanan menyatakan angka itu dapat meningkat karena 20 orang luka parah.

Pemerintah Pakistan, yang tidak disukai atas berbagai masalah, seperti, kemiskinan dan pemadaman listrik menjelang pemilihan umum diduga dalam beberapa bulan mendatang, semakin ditekan untuk mengejar pegaris keras Sunni, yang menganggap Syiah bukan Muslim.

Juru bicara Lashkar-e-Jhangvi (LeJ), kelompok Sunni, menyatakan bertanggung jawab atas bom di Quetta itu, yang juga menyebabkan korban di dekat sekolah dan pusat komputer. LeJ juga menyatakan berada di belakang pemboman pada bulan lalu di Quetta, yang menewaskan hampir 100 orang, salah satu serangan aliran terburuk di Pakistan.

Lembaga politik Syiah menyerukan pemogokan di Quetta untuk mengecam pembantaian terbaru itu. Banyak toko dan bazaar ditutup. Kerabat yang terluka menanggapi permintaan darah oleh rumahsakit. Pejabat sandi Pakistan menyatakan kelompok keras pimpinan LeJ meningkatkan pemboman dan penembakan terhadap Syiah untuk memicu kekerasan, yang akan membuka jalan bagi teokrasi Sunni di Pakistan, sekutu Amerika Serikat.

Lebih dari warga 400 Syiah tewas di Pakistan pada tahun lalu, banyak di antaranya oleh penembak gelap atau bom. Beberapa kelompok garis keras Syiah membalas dengan membunuh ulama Sunni. Perpecahan Sunni dengan Syiah berkembang sesudah Nabi Muhammad wafat pada 632 ketika pengikutnya tidak sepakat atas penggantinya. (K-4/EIO)

0 komentar:

Posting Komentar