About

Information

Jumat, 08 Februari 2013

Nasional ( Politik ), Jumat 08 Februari 2013

Jumat, 08 Februari 2013 - 10:30:01 WIB
Perlawanan Anas dan DPD Demokrat, Lunturkan Ketokohan SBY
Diposting oleh : Administrator
Kategori: Politik 


Komhukum (Jakarta) - Tidak diikutsertakannya Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Anas Urbaningrum dalam rapat petinggi partai di kediaman Ketua Dewan Pembina Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Puri Cikeas, Bogor Kamis malam (7/2).

Menjadikan berbagai spekulasi beragam, atas nasib mantan Ketua HMI itu dalam memimpin partai berlambang bintang mercy tersebut. Pasalnya, ketika para petinggi Demokrat kumpul di kediaman SBY, Anas juga di kediamannya kawasan Duren Sawit, Jakarta Timur, mengumpulkan para pengurus partai tingkat Dewan Pimpinan Daerah.

Ketua DPD Demokrat Maluku Utara Rahmi Husein mengatakan, jikapun ada agenda berkumpul para pengurus DPD dan DPC Demokrat di kediaman Anas, hal itu bukan dimaksudkan untuk menggalang kepentingan tertentu, melainkan karena memang konsolidasi rutin yang intensif dilakukan antara pengurus daerah dan ketua umumnya.

“Teman-teman selalu ngumpul di rumah Ketua Umum sejak lama, cuma saya sudah balik ke Ternate tadi (kemarin) pagi,” kata Rahmi yang ditemui di rumah Anas, Kamis malam. Meski demikian, Pengamat Politik LIPI Siti Zuhro menilai, kumpulan berbeda tersebut merupakan skenario SBY yang saat ini ingin menunjukan benar-benar menjalankan kerja politik untuk mencapai keinginannya pasca lengser sebagai presiden nanti, yakni mengamankan estafet kepemimpinan sesuai dengan harapannya.

Sayangnya, kata Siti, SBY tak bisa berbuat apa-apa dalam melakukan hal itu, lantaran sampai saat ini pun mekanisme hukum, mekanisme AD/ART partai tak memungkinkan dijadikan instrumen untuk melengserkan Anas. “Apalagi kalau hanya hasil survei yang justru kemudian dipakai untuk menurunkan Anas, kesannya jadi kekanak-kanakan,” ucapnya.

Cara SBY itu, imbuh Siti, membuat ciri khas Partai Demokrat hilang dan makin keropos dari dalam. Citra sebagai partai bersih, santun dan cerdas malah jungkir balik dengan fakta yang ada. Hal yang sama juga di sampaikan, Pengamat politik dari Charta Politica Yunarto Wijaya yang mengatakan, sikap SBY yang menggelar pertemuan membahas Partai Demokrat di Cikeas tanpa melibatkan Anas semakin menunjukkan ketokohan SBY sudah sangat luntur.

Dengan pengabaian terhadap Anas, kata dia, SBY seolah mendeklarasikan diri sebagai sebuah faksi dalam konflik Demokrat. Padahal sebagai tokoh sentral semestinya SBY adalah pengayom semua kader dan faksi atau golongan di Demokrat. “Rapat di Cikeas tanpa mengundang jajaran DPP, apalagi tanpa ketua umum partai adalah bukti bahwa SBY sudah masuk faksi sendiri dalam Demokrat. Ini akan semakin menimbulkan perlawanan dan pada akhirnya ketokohan SBY akan terus luntur,” ungkapnya. (K-4/Roy)

0 komentar:

Posting Komentar