About

Information

Jumat, 08 Februari 2013

Nasional ( Politik ), Jumat 08 Februari 2013

Jumat, 08 Februari 2013 - 10:29:14 WIB
DPD-DPD Demokrat Resah, Konflik Melanda di 2 Kubu
Diposting oleh : Administrator
Kategori: Politik 


Komhukum (Jakarta) - Ketua DPD Partai Demokrat Sulawesi Tenggara Muh Endang, mengaku paham kerisauan para elite terhadap kondisi partai yang dalam survei elektabilitasnya menurun drastis. Hal itu menunjukkan kepedulian dan kecintaan kepada partai.

Namun, Endang menyesalkan cara mereka yang terus mengumbar konflik ke media. Sebab, menurutnya, kegaduhan itu membuat kesan seolah Partai Demokrat telah terbelah menjadi dua kubu, yakni kubu Ketua Umum DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum dan kubu Ketua Dewan Pembina Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

"Padahal Demokrat itu satu. Kami kader daerah adalah orangnya SBY dan juga orangnya Anas,” kata Endang kepada wartawan di rumah Anas, kawasan Duren Sawit Jakarta Timur, Kamis malam (7/2).

Menurutnya, Demokrat merupakan partai modern sehingga setiap persoalan harus diselesaikan sesuai mekanisme partai. “Sudah ada aturannya. Kalau yang dirisaukan elektabilitas yang menurun, itu kan tanggung jawab semua kader, mari kita tingkatkan bersama. Saya tidak yakin akan lahir solusi atau obat yang cespleng kalau melalui cara gaduh dan ribut-ribut seperti ini,” tegasnya.

Soal menurunnya elektabilitas dalam hasil survei, dia juga melihat partai lain, ada juga yang mengalami penurunan. Tapi, partai lain dalam menyikapinya tidak diumbar seperti ini. “Jadi kami dari daerah harapannya, perbaikan dan peningkatan (elektabilitas partai) ini mari dilakukan dengan menjaga dan meningkatkan soliditas partai. Kami siap dengan apa pun titah dari Pak SBY dan saya yakin juga ketua umum siap tunduk pada titah Pak SBY. Yang terpenting, kita sebagai organisasi modern, mari dijaga agar semua sesuai dengan mekanisme,” ungkapnya.

Hal senada juga diungkapkan Ketua DPD Demokrat Maluku Utara, M. Rahmi Husein. Menurutnya, saat ini di mana ajang pemilu dan pilpres sudah semakin dekat, seharusnya elite Demokrat dan para kader senior memberikan keteladanan dalam menyikapi berbagai hal.

“Masa, menyikapi hasil survei saja yang muncul di publik malah mengesankan ada konflik. Harusnya kita semua introspeksi, lalu kompak dari semua jajaran pengurus untuk terjun ke lapangan dan menyusun program sukses partai. Diketawain sama orang luar kalau kita dalam berpolitik menyikapi hasil survei malah saling menyalahkan yang kemudian dibaca di publik sebagai sebuah konflik,” jelasnya. (K-4/Roy)

0 komentar:

Posting Komentar