About

Information

Kamis, 07 Februari 2013

Nasional ( Politik ), Kamis 07 Februari 2013

Kamis, 07 Februari 2013 - 05:31:34 WIB
Riset PDB, Jokowi Paling Potensial Jadi Capres
Diposting oleh : Administrator
Kategori: Politik 


Komhukum (Jakarta) - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo paling potensial untuk menjadi calon presiden pada Pemilu 2014, demikian menurut riset Pusat Data Bersatu (PDB) yang dilakukan 3-18 Januari 2013.

"Ini merupakan fenomena baru yang diungkapkan bahwa ternyata Jokowi lah tokoh potensial untuk capres 2014," kata Ketua PDB Didik J. Rachbini dalam konferensi pers "Dinamika Baru Bursa Capres 2014" di Jakarta, Rabu (6/2).

Berdasarkan tingkat popularitas tokoh, Jokowi juga paling banyak disukai masyarakat Indonesia hingga mencapai 65,3 persen. "Sebetulnya yang paling banyak dikenal itu Megawati hingga mencapai 91,9 persen, tapi banyak dikenal belum tentu disukai," katanya.

Ia menambahkan, bahwa kesukaan masyarakat terhadap Megawati hanya mencapai 52,9 persen diikuti Jusuf Kalla 59,2 persen, Prabowo Subianto 51,9 persen dan Rhoma Irama 50 persen. "Jokowi itu tokoh baru yang menyita perhatian publik baik dijejerkan dengan 33 maupun 13 kandidat," ujarnya.

Jokowi juga unggul dalam elektabilitas tokoh potensial capres dengan perolehan 21,2 persen disusul Prabowo Subianto 17,1 persen, Megawati 11,5 persen, Rhoma Irama 10,4 persen, Aburizal Bakrie 9,7 persen dan Jusuf Kalla 7,1 persen. "Bahkan elektabilitas Jokowi mengalahkan Prabowo dan Megawati," ungkapnya.

Didik menyebutkan elektabilitas Jokowi untuk menjadi calon wakil presiden pun masih jauh melesat di antara calon-calon lain. Jokowi memimpin elektabilitas tokoh cawapres dengan perolehan 16,6 persen disusul Prabowo Subianto 9,8 persen, Jusuf Kalla 8,5 persen, Rhoma Irama 7,3 persen Aburizal Bakrie 6,2 persen dan Megawati 5,1 persen.

Didik menilai Jokowi masih menjadi pilihan masyarakat karena mewakili karakter masyarakat Jawa menengah bawah. "Sikap dan penampilan Jokowi baik dari gaya berbicara dan gaya berpakaian itu yang membuat masyarakat hingga melihatnya sebagai capres potensial," katanya.

Hasil riset tersebut didapat dengan wawancara tatap muka dengan kuesioner terstruktur terhadap 1.200 responden di 30 provinsi di Indonesia dengan "margin error" (kemungkinan meleset) 2,8 persen.

Penelitian menggunakan teknologi penarikan sampel di semua kecamatan dengan 10 responden per kelurahan-desa dengan usia minimum 17 tahun atau sudah menikah. Sebanyak 95 kabupaten-kota yang terpilih dalam penarikan sampel tersebut dari Aceh Barat hingga Jayapura. (K-4/EIO)

0 komentar:

Posting Komentar