About

Information

Rabu, 20 Februari 2013

Nasional ( Politik ), Rabu 20 Februari 2013

Rabu, 20 Februari 2013 - 01:05:54 WIB
Presiden SBY: Jauhi Kampanye Hitam 
Diposting oleh : Administrator
Kategori: Politik 


Komhukum (Jakarta) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meminta semua pihak menjauhkan diri dari kampanye hitam serta kompetisi yang mengumbar keburukan dan kebencian menjelang Pemilihan Umum 2014.

"Pada 2014 bangsa kita ada agenda penting yaitu pemilu. Mari kita jauhkan cara-cara berpolitik yang tidak patut seperti kampanye hitam dan cara-cara lain yang buruk," kata Presiden Yudhoyono saat menghadiri perayaan tahun baru Imlek nasional 2564 di Jakarta Convention Center (JCC), Selasa sore (19/2).

Presiden menghimbau semua pihak mengingat bahwa pemilihan umum adalah instrumen mendasar bagi kelangsungan kepemimpinan nasional dan kehidupan berbangsa dan bernegara. "Mari kita hindari kegaduhan politik yang tidak perlu dan yang akan mengganggu ketenangan dan ketentraman hidup masyarakat kita. Mari kita fokus pada agenda-agenda besar bagi kelangsungan bangsa," katanya.

Kepala Negara meminta agar tidak ada pihak yang menyia-nyiakan momentum emas untuk mempercepat kemakmuran bersama dengan prioritas mengurangi kemiskinan. Pada kesempatan itu Presiden juga mengingatkan masyarakat memanfaatkan momen tahun baru untuk bersyukur dengan memanjatkan doa agar senantiasa diberi ketentraman, kedamaian dan kesejahteraan.

"Saya ingin mengingatkan sekali lagi bahwa pergantian tahun bukan untuk berhura-hura atau berpesta pora," katanya. Presiden mengajak rakyat Indonesia untuk menjadikan tahun baru sebagai ladang amal untuk berbuat kebajikan dan meningkatkan kepedulian sosial terhadap sesama.

Presiden mengatakan ada sebagian rakyat Indonesia yang tertimpa bencana, antara lain banjir dan longsor, atau mengalami kesulitan hidup. "Ini saatnya bagi kita tunjukan kesetiakawanan, rasa kebersamaan dan solidaritas dengan sesama...kesetiakawanan kita harus makin kuat dan kokoh. Kebersamaan tidak boleh terpisahkan oleh perbedaan etnis, agama, apalagi perbedaan politik," katanya.

Turut mendampingi Presiden SBY dalam kesempatan itu antara lain Ibu Ani Yudhoyono, Wakil Presiden Boediono, Ibu Herawati Boediono, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan M. Nuh, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Linda Amalia Sari, Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono, Kapolri Jendral Polisi Timur Pradopo, dan sejumlah staf khusus presiden. 

Hadir pula Ibu Shinta Nuriyah Wahid dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama. Acara tersebut juga dimeriahkan oleh seni pertunjukan Barongsai dan warna merah yang identik dengan masyarakat Tionghoa. (K-4/EIO)

0 komentar:

Posting Komentar