About

Information

Rabu, 20 Februari 2013

Nasional ( Politik ), Rabu 20 Februari 2013

Rabu, 20 Februari 2013 - 12:56:15 WIB
Terlalu Disibuki Parpol, Presiden Tidak Fokus Tingkatkan Kinerja
Diposting oleh : Administrator
Kategori: Politik 


Komhukum (Jakarta) – Hasil survei sejumlah lembaga menunjukkan bahwa kepuasan publik terhadap kinerja pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) terus menurun.

Salah satu penyebabnya, Presiden SBY lebih menunjukkan kesibukannya mengurus Partai Demokrat. Kondisi tersebut diperparah lagi dengan penurunan kinerja para menteri dari partai politik (parpol) yang beberapa di antaranya menjabat sebagai pengurus dan ketua umum parpol.

Namun, Istana membantah anggapan bahwa Presiden SBY kurang fokus menjalankan tugasnya akibat prahara di internal Partai Demokrat. Di pihak lain Wakil Ketua DPR Pramono Anung mengaku prihatin dengan kondisi tersebut.

Menurutnya, Presiden SBY harus fokus meningkatkan kinerjanya, bukan malah mencari alasan dan disibukkan pada agenda politik partai. “Ini sebenarnya ujian bagi pemerintah untuk bisa melakukan perbaikan, apalagi waktu tinggal satu tahun untuk membuktikan,” kata Wakil Ketua DPR Pramono Anung di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (20/02)

Berdasarkan hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI), sebanyak 77,85% responden tidak menginginkan Presiden mengintervensi internal parpol. Survei LSI juga mengukur harapan publik pada masa mendatang. Hasilnya, sebanyak 91,77% responden menyatakan setuju agar Presiden tidak terlibat untuk mengurusi parpol.

Menanggapi hal itu, Pramono Anung mengatakan masalah rangkap jabatan di pemerintahan dan parpol memang menjadi kendala dan terus mendapatkan sorotan. Hal itu telah menjadi problem pemerintahan di mana sejumlah menteri tetap memegang jabatan penting di parpol. 

Wakil Ketua DPR dari Fraksi PDIP itu berharap agar Presiden SBY punya solusi bagaimana menutup akhir masa jabatannya yang tersisa sekitar satu tahun lagi dengan catatan baik. Namun, itu tidak cukup melalui opini dan pemberitaan, tapi harus ditunjukkan melalui perbaikan. 

“Ini harus dijawab Presiden, performa harus menjadi lebih baik. Sekarang makro ekonomi dianggap tempat tujuan untuk investasi. Mikroekonomi juga harus ada peningkatan,” ucap Pramono.

Sementara itu, Ketua DPP Partai Demokrat Gede Pasek Suardika mengatakan harapan publik agar Presiden fokus pada tugas negara merupakan sebuah harapan yang wajar. Kecemasan masyarakat atas apa yang dilakukan SBY belakangan ini juga wajar akibat persepsi yang diterima publik belum utuh.

“Yang pasti, Pak SBY akan mengutamakan kepentingan bangsa dan negara dan beliau ingin totalitas di sana,” katanya.

Pasek menjelaskan, keterlibatan Presiden SBY yang juga pendiri Partai Demokrat dalam upaya penyelamatan partai sekarang dipersepsikan atau diartikan mengambil persoalan teknis di partai. Padahal, SBY hanya membantu kebijakan strategis sehingga sama sekali tidak mengganggu tugas kenegaraan.

“Karena aplikasi dipegang oleh DPP. Jadi kalau publik menerima persepsi secara utuh, kecemasan dan kekhawatiran itu tidak perlu,” ungkapnya. (K-2/Roy)

0 komentar:

Posting Komentar