About

Information

Rabu, 20 Februari 2013

Nasional ( Politik ), Rabu 20 Februari 2013

Rabu, 20 Februari 2013 - 14:26:45 WIB
Kasus Sapi Berat Untuk Dongkrak Elektabilitas PKS
Diposting oleh : Administrator
Kategori: Politik 


Komhukum (Jakarta) - Tifatul Sembiring mengakui kasus dugaan suap kebijakan kuota impor daging sapi yang menjerat bekas Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq, cukup berat menghantam kader partai dalam mendongkrak elektabilitas partai.

"Walau kasus Pak Luthfi cukup berat menghantam kita. Secara diksi, kalau boleh saya luruskan, kasus ini belum penyuapan," ujar Tifatul usai melayat almarhum ayahanda Menko Perekonomian Hatta Rajasa di Tangerang Selatan, Rabu (20/02).

Menurut Tifatul , kata yang pas untuk kasus Luthfi adalah baru percobaan penyuapan karena memang belum menerima. Dalam Undang-undang tindak pidana korupsi, apabila seorang pejabat negara ditawari sesuatu, ada unsur suap, dan mengiyakan dia kena.

"Faktanya uang dibawa Ahmad Fathanah," terang pria yang juga menjabat Menteri Komunikasi dan Informatika dalam Kabinet Indonesia Bersatu II ini.

Tifatul mengakui, kasus korupsi sudah membuat elektabilitas PKS turun. Namun, menurutnya, bukan hanya PKS yang turun karena Partai Demokrat sebagai pemenang Pemilu 2009 juga ikut turun. "Jadi ada juga satu sisi mungkin ada beberapa kasus, terkait PKS juga ada terjadi penurunan. Di partai lain juga banyak," jelasnya.

Tifatul menambahkan, PKS sebagai partai kader akan terus berjuang melakukan perbaikan secara interlah. "Makanya harus ada perbaikan-perbaikan, kembali kepada jati diri semula," ungkap Tifatul, sambil menambahkan partai politik sebagai pilar demokrasi harus dirawat sehingga masyarakat percaya.

"Kalau enggak ada partai politik ya enggak ada demokrasi. Banyak kasus terjadi di DPR membuat orang agak antipati. Jadi harus kerja sama semua, tidak boleh saling mengedepankan ego masing-masing. Nanti hancur wajah DPR. Kalau DPR hancur, habis demokrasi," pungkasnya. (K-5/Roy)

0 komentar:

Posting Komentar