About

Information

Selasa, 12 Februari 2013

Nasional ( Politik ), Selasa 12 Februari 2013

Selasa, 12 Februari 2013 - 07:59:53 WIB
Korupsi Dan Persekongkolan Tak Senonoh, PKS Sulit Bangun Citra
Diposting oleh : Administrator
Kategori: Politik 


Komhukum (Jakarta)  – Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengaku tetap optimistis bisa menduduki posisi tiga besar dalam Pemilu 2014, meski sejumlah kasus tengah melilit para kadernya. Namun, hal ini diperkirakan sulit diwujudkan oleh partai pimpinan Anis Matta ini.

Pengamat politik Charta Politica Yunarto Wijaya mengatakan, target PKS untuk bisa menembus tiga besar pada Pemilu 2014 sangat mustahil terwujud. Menurut dia, meski tidak ada kasus yang menimpa kadernya, PKS tetap juga tidak bisa menembus tiga besar.

“Saya pesimistis PKS bisa menembus tiga besar. Jangankan tiga besar, untuk mempertahankan suaranya pada Pemilu 2009 saja sangat sulit,” ungkap Yunarto di Jakarta, Selasa (12/02)

Dia menyebutkan, ada tiga aspek yang mempengaruhi penurunan kepercayaan masyarakat terhadap PKS. Dan hal itu, ujarnya, sudah terjadi sejak beberapa tahun belakangan ini.

Pertama, persoalan antara pendiri PKS Yusuf Supendi dan Ketua Majelis Syuro Hilmi Aminuddin. Sejak terjadinya ketegangan hubungan kedua elite partai tersebut, secara tidak langsung merusak citra PKS di tengah masyarakat.

“Dari memburuknya hubungan kedua elite itu, tentunya menjadi tanda tanya besar bagi masyarakat. Dan, di situ tergambar terjadinya perpecahan antara sesama tokoh PKS, sehingga kepercayaan masyarakat menjadi berubah,” ujarnya.

Selanjutnya, kata Yunarto, kasus tertangkap kameranya anggota Fraksi PKS DPR Arifinto yang tengah membuka video porno dari Samsung Galaxy Tab miliknya saat menutup masa sidang ketiga tahun 2010-2011. Menurut dia, pada waktu itu kasus tersebut sempat membesar, semua media menginformasikan perilaku oknum kader PKS tersebut.

“Yang paling memengaruhi sekali dalam kasus video porno itu adalah selama ini masyarakat mengetahui bahwa PKS adalah partai Islam, sementara perbuatan oknum kader PKS tersebut sudah jelas-jelas merusak moral dan bertentangan dengan Islam,” paparnya.

Terakhir adalah kasus yang menimpa Luthfi Hasan Ishaaq (LHI) terkait dugaan korupsi daging sapi impor. Dia menilai kasus LHI tersebut adalah sebagai pelengkap dari beberapa kasus yang menimpa PKS sejak beberapa tahun ini.

“Dari beberapa kasus yang ada, klimaksnya pada kasus LHI dan sudah barang tentu masyarakat semakin tidak percaya terhadap PKS,” tandasnya.

Yunarto mengatakan, merosotnya kepercayaan masyarakat terhadap PKS terbukti pada pemilihan gubernur DKI Jakarta 2012, di mana PKS mengusung pasangan Hidayat Nur Wahid- Didik J Rachbini sebagai calon gubernur dan wakil gubernur. Saat itu, PKS hanya mendapatkan 11,72% atau 508.113 suara.

Senada diungkapkan pengamat politik Universitas Gadjah Mada (UGM) Ari Dwipayana. Menurut dia, mimpi PKS untuk meraih tiga besar perolehan suara Pemilu 2014 tampaknya tidak akan bisa terwujud.

Dia memprediksi, pemilih PKS tetap akan turun setelah ditetapkannya Luthfi sebagai tersangka. Apalagi, ujarnya, para pemilih mengambang sangat bergantung pada isu yang berkembang di masyarakat. (K-2/Roy)

0 komentar:

Posting Komentar