About

Information

Selasa, 19 Februari 2013

Nasional ( Politik ), Selasa 19 Februari 2013

Selasa, 19 Februari 2013 - 15:40:32 WIB
LSJ: Kepercayaan Publik Pada PKS Semakin Runtuh
Diposting oleh : Administrator
Kategori: Politik 


Komhukum (Jakarta) - Lembaga Survei Jakarta (LSJ) merilis bahwa elektabilitas Partai Keadilan Sejahtera (PKS) merosot tajam setelah mantan presiden parpol tersebut tersangkut kasus korupsi impor daging sapi.

"Kepercayaan publik terhadap partai politik semakin runtuh menyusul terbongkarnya kasus korupsi yang melibatkan presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq," kata peneliti senior LSJ Igor Dirgantara di Jakarta, Selasa (19/02).

Dalam rilis tersebut menunjukkan bahwa sebanyak 66 persen publik tidak yakin kalau PKS adalah partai bersih dan antikorupsi, sementara hanya 15,7 persen responden yang masih percaya kalau PKS partai bersih.

Sementara itu, pengamat politik Fadjroel Rahman mengibaratkan situasi yang terjadi di PKS seperti gempa politik dengan kekuatan semakin besar setelah terkuaknya keterlibatan partai tersebut dalam kasus korupsi.

"Gempa politik di tubuh PKS itu kalau diibaratkan 9 skala richter, dan dengan adanya kasus korupsi daging sapi impor bisa jadi 10 SR," kata Fadjorel di Jakarta, Selasa (19/02).

Dampak dari lenyapnya kepercayaan publik terhadap PKS membuat kebanyakan masyarakat tidak yakin perolehan suara partai tersebut akan meningkat pada Pemilu 2014.

Jika pemungutan suara dilakukan saat ini, LSJ mencatat, hanya 2,6 persen suara yang mengaku akan memilih PKS.

Sanksi sosial terhadap PKS ditemukan lebih besar daripada yang didapat sejumlah parpol korupsi lain.

"Fenomena kemerosotan elektabilitas PKS seperti dalam survei LSJ menegaskan bahwa publik akan memberikan hukuman berat kepada sejumlah parpol yang coba-coba menggunakan dana haram untuk kontestasi politik," ujar Igor.

Survei tersebut dilakukan di 33 provinsi pada 9 - 15 Februari dengan menggunakan sampel responden sebanyak 1.225 orang.

Pengumpulan data survei dilakukan dengan teknik wawancara terhadap responden yang terdiri atas 50 persen perempuan dan 50 persen laki-laki. (K-5/el)

0 komentar:

Posting Komentar