About

Information

Senin, 11 Februari 2013

Nasional ( Politik ), Senin 11 Februari 2013

Senin, 11 Februari 2013 - 11:39:05 WIB
Dipaksa Arus Globalisasi, Parpol Islam Tenggelam 
Diposting oleh : Administrator
Kategori: Politik 


Komhukum (Jakarta) - Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Zulkieflimansyah mengatakan, kondisi parpol berbasis keagamaan memang kesulitan mengikuti arus perjalanan demokrasi liberal di Indonesia. Padahal, instrumen perkembangan demokrasi juga memaksa adanya perlakuan sama antara basis Islam dengan basis nasional.
 
“Jadi, tantangan dalam demokrasi ini berbeda rasanya bagi partai berbasis Islam. Demokrasi memang memiliki instrumen yang meminta agar semua berperilaku sama dan diperlakukan sama. Namun bagi parpol Islam, tuntutan perilaku dan moralitas yang tinggi selalu ada dan parpol Islam harus berperilaku berbeda dengan parpol lainnya. Ini tantangan besar,” ujar Zul kepada wartawan di Jakarta, Senin (11/02)
 
Menurut dia, demokrasi di Indonesia juga sudah berkembang mengikuti modernisasi dan globalisasi. Tak bisa dimungkiri, hal tersebut membuat perilaku masyarakat, termasuk masyarakat beragama Islam, ikut terbawa arus modernisasi materialistis.
 
“Kemudian dalam aturan sistem politik pun biaya politik masih sangat mahal untuk memenuhi kebutuhan logistik yang besar. Tantangannya makin berlipat karena kondisi partai Islam juga belum siap bertarung dalam sistem ekonomi politik yang sangat mahal tersebut,”  paparnya.
 
Adapun Ketua Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) MPR Lukman Edi mengatakan, masalah yang paling sering mendera partai Islam adalah konflik internal sehingga kemampuannya bersaing dalam sistem menjadi rendah.
 
Lukman juga mengakui bahwa PKB beberapa kali dihantam konflik internal hingga babak belur meskipun pada akhirnya tetap bisa bertahan.
 
“Dari hal ini, saya ingin katakan bahwa masalah konflik internal ini memang sangat rentan bagi partai berbasis agama. Konflik internal itu bukan hanya di PKB, tapi semua parpol Islam mengalaminya, PPP, PAN, dan PKS juga sama,” ujarnya.
 
Sedangkan, Sekretaris Jenderal DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy mengatakan bahwa kelemahan partai Islam selama ini terletak pada penanaman ideologi keislaman. Padahal, melalui ideologisasi itulah kader-kader partai bisa memperjuangkan nilai-nilai Islam melalui partai.
 
“Kami yakin bahwa dengan memperkuat ideologi Islam, kebaikan moral, akhlak, dan pengambilan kebijakan pun akan baik. Kondisi ini pada akhirnya membuat publik percaya untuk memilih partai berbasis Islam,” ucapnya.
 
Romahurmuziy mengatakan, kekuatan figur juga masih menjadi sesuatu yang belum tergarap oleh partai berbasis agama Islam. (K-2/Roy)

0 komentar:

Posting Komentar