About

Information

Senin, 11 Februari 2013

Nasional ( Politik ), Senin 11 Februari 2013

Senin, 11 Februari 2013 - 12:13:55 WIB
Rasa Optimistis PKS Terpatahkan Sebagai Parpol Korup
Diposting oleh : Administrator
Kategori: Politik 


Komhukum (Jakarta)  – Rasa optimistis Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang diyakini bisa menembus perolehan suara tiga besar pada Pemilu 2014 diprediksi tidak akan terwujud. Pasalnya, masyarakat akan menganggap partai yang anggotanya melakukan korupsi sebagai sarang koruptor.

Pengamat politik dari Universitas Gadjah Mada(UGM) Ari Dwipayana mengatakan, mimpi PKS untuk meraih tiga besar perolehan suara Pemilu 2014 tampaknya tidak akan bisa terwujud.

Jumlah pemilih PKS tetap akan menurun pasca penetapan Luthfi Hasan Ishaaq sebagai tersangka. Apalagi, para pemilih mengambang sangat bergantung isu yang berkembang di masyarakat.

“Jika isu PKS terguncang korupsi terus didengungkan, para pemilih mengambang ini akan mencari partai lain yang mereka anggap lebih bersih. Tapi, saya tidak bisa memperkirakan berapa persen penurunannya, yang jelas cukup signifikan,” paparnya.

Meski demikian Anggota Majelis Syuro PKS Sumandjaja mengatakan, keberadaan kasus korupsi oleh kader PKS yang berdampak pada citra dan elektabilitas partai membuat semua kader dari pusat hingga daerah melakukan konsolidasi serius.

Eks Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq terseret kasus dugaan suap komoditas daging sapi impor. Luthfi pun akhirnya ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Hal ini dinilai sangat mencoreng citra PKS di mata publik.

“Kita sudah punya wilayah dakwah untuk memonitor performa partai. Alhamdulillah tidak ada satu pun kader kita di pusat hingga daerah yang meragukan partai. Karena itu, kami tetap punya keinginan kuat untuk masuk di tiga besar Pemilu 2014,” tandas Sumandjaja kepada Wartawan di Jakarta, Senin (11/02).

Sumandjaja mengutarakan, soliditas partainya dipastikan masih tetap kuat. Bahkan banyak testimoni kader yang menyatakan simpati kepada partai. Meski demikian, dia mengaku secara eksternal perlu ada pendekatan kepada masyarakat, terutama para pemilih mengambang (swing voters) yang selama ini selalu menjadi penentu kemenangan partai.

“Bagaimanapun partai politik butuh keberpihakan dari pemilih. Karena itu, PKS memang ada perhatian khusus untuk menggarap suara pemilih mengambang. Hal ini dengan mengandalkan semua kader menjadi ujung tombak. Ditambah dilakukannya konsolidasi masif oleh Presiden PKS Anis Matta melalui roadshow,” paparnya.

Dia mengaku, target capaian tiga besar pemenang pemilu masih bisa dipastikan berjalan setelah beberapa wilayah menyatakan tidak ada informasi ekstrem yang mengganggu citra PKS di daerah. (K-2/Roy)

0 komentar:

Posting Komentar