About

Information

Selasa, 19 Februari 2013

Sports, Selasa 19 Februari 2013

Selasa, 19 Februari 2013 - 18:13:56 WIB
Asia Nyatakan Perang Terhadap Mafia Pengaturan Skor
Diposting oleh : Administrator
Kategori: Sepak Bola 


Komhukum (Kuala Lumpur) - Sepakbola Asia akan meningkatkan perang terhadap mafia skandal pengaturan hasil pertandingan. Hal itu ditandai dengan pertemuan pihak polisi dan petinggi sepakbola minggu ini untuk mendiskusikan usaha memerangi masalah itu.

Konfederasi Sepakbola Asia (AFC) dan Interpol akan mengadakan pertemuan di Kuala Lumpur guna meningkatkan kerja sama dalam perang terhadap mafia pengaturan skor itu. Langkah itu dilakukan setelah berita menghebohkan jagat persepakbolaan dunia tersebebar bahwa ratusan pertandingan di dunia diatur hasilnya oleh geng di Asia.

Menurut Europol, 380 pertandingan di Eropa dari sekitar 700 di seluruh dunia, termasuk kompetisi Liga Champions dan penyisihan Piala Dunia, tersangkut dengan sindikat kriminal yang berpusat di Singapura.

Pengumuman itu semakin membuka mata kalangan terkait. Sebelumnya sudah lama diduga ada mafia pengaturan skor di Asia dan kini semakin melebar ke seluruh penjuru dunia, utamanya diatur melalui judi "online".

Mantan Sekjen AFC Peter Velappan menyebutkan masalah itu merupakan puncak dari gunung es. Sedangkan pelatih Burkina Faso Paul Put yang diduga terlibat dalam skandal mengatur hasil laga itu menyatakan masalah itu lebih besar dari yang dipikirkan pejabat sepakbola saat ini.

Bulan lalu, Sekjen Interpol Ronald Noble mengatakan pengaturan hasil sepakbola itu beromset miliaran dolar setiap tahun. Nilai itu lebih besar bila dibandingkan dengan keuntungan perusahaan multinasional seperti minuman raksasa Coca-Cola.

Pada hari Senin lalu terkait masalah korupsi sepakbola di Asia, China melancarkan serangkaian hukuman dan denda besar bagi yang tersangkut skandal pengaturan pertandingan. Beberapa pejabat sepakbola telah dijebloskan ke dalam penjara.

Shanghai Shenhua, mantan klub Didier Drogba dan Nicolas Anelka, dicoret gelar 2003 mereka dan poinnya dikurangi satu untuk musim mendatang. Klub itu telah ambil bagian dalam masalah kontroversial itu.

Di Thailand, Selasa (19/02) koran The Nation melaporkan adanya tuduhan bahwa laga final Piala FA bulan November antara Buriram United dan Army United merupakan sasaran target para pengatur pertandingan.

Skandal pengaturan skor juga dialami kompetisi Liga Korea Selatan atau Liga-K - salah satu kompetisi paling sukses di Asia. Ternyata banyak pemain yang kena hukuman pada tahun 2011.

Malaysia, tuan rumah laga AFC dan tetangganya Singapura, juga tak luput dari masalah serius itu. Dan badan sepakbola Asia sendiri tersangkut skandal korupsi sampai akhirnya ketuanya Mohemed Bin Hammam dituduh terlibat masalah suap.

Velappan, Sekjen AFC selama 30 tahun hingga 2007, mengatakan bahwa badan sepakbola tidak mampu memecahkan masalah itu sendirian, shingga harus mendapat bantuan dari pihak kepolisian dan pemerintah.

"Asosiasi sepakbola tidak punya kekuatan atau kemampuan untuk memecahkan masalah itu. Ini masalah kriminal dan hanya pemerintah dan polisi yang dapat menanganinya. Tapi tidak ada kemauan politik mereka," kata Velappan kepada AFP.

Velappan menyatakan masalah pengaturan pertandingan itu sudah berjumlah ribuan kasus, bukan ratusan kasus. Ia menambahkan bahwa hal itu merupakan ancaman serius dalam sepakbola. 

"Perang terhadap pengaturan hasil pertandingan harus dimulai dari sekarang dan diberantas hingga ke akarnya. Bila tidak, sepakbola Asia tidak akan pernah membaik, bila semua laga masih diatur," kata Vellapan.

Konferensi selama dua hari yang dimulai hari Rabu akan diisi beberapa pembicara kunci termasuk kepala Interpol. (K-2/yan)

0 komentar:

Posting Komentar