About

Information

Senin, 18 Februari 2013

Wisata, Senin 18 Februari 2013

Ribuan Warga Ikuti "Festival Jenang Solo 2013"
Diposting Oleh : Administrator
Kategori: Info Wisata 


Komhukum (Solo) - Ribuan warga di Kota Surakarta mengikuti acara "Festival Jenang Solo 2013" yang berlangsung di Koridor Pasar Ngarsopuro, Minggu (17/02), dalam rangka memeriahkan Hari Jadi ke-268 Kota Solo.

Ribuan warga yang hadir dengan sabar menunggu sejak pagi hingga dimulainya Festival Jenang diselenggarakan yang kedua kalinya pada tahun ini, dan dibuka langsung oleh Wali Kota Surakarta F.X. Hadi Rudyatmo, dengan ditandai memukul kentongan.

Festival jenang dengan menyajikan sekitar 80 macam jenisnya dibagikan secara gratis kepada ribuan masyarakat yang memadati di sepanjang Koridor Ngarsopuro itu, berjalan meriah.

Suseno Hadiparwono salah satu tokoh masyarakat Solo penggagas diadakan Festival Jenang, mengatakan, jenang memiliki makna yang sangat mendalam sebagian besar masyarakat Indonesia, hanya bahan, rasanya, dan proses pembuatan.

Menurut dia, sejak dulu sikap hidup orang jawa tidak dapat dipisahkan dengan berbagai ritual keselamatan, yakni sebuah prosesi aktivitas yang memiliki tujuan memohon berkah kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Semua tersebut, kata dia, sekaligus sebagai simbol bentuk keharmonisan dan oteraksi dalam kehidupan sebagai pribadi, hubungan keluarga maupun bermasyarakat.

Ia menjelaskan, ritual meliputi seluruh proses kehidupan itu sendiri, mulai dari melahirkan, khitanan, perkawinan hingga meninggal dunia. Hal ini, senantiasa dengan ritual yang salah satu sebagai bahannya, yakni jenang. Antara lain, "jenang procotan" (melahirkan), "jenang sepasaran", dan jenang sumsum.

"Jenis jenang di Surakarta antara lain, sumsum, grendul, mutiara, suran procotan, lemu, pelok, katul, rujakan, dhodhol, gula, ketan ireng, dan bakalan," katanya.

Ketua Panitia Festival Jenang Solo, Slamet Raharjo, mengatakan pihaknya menyambut gembira, karena festival jenang yang diselenggarakan yang kedua kalinya ini dihadiri sekitar 10 ribu warga.

Menurut Slamet Raharjo, ada sebanyak 80 macam jenang yang disediakan di 150 stan dengan total sekitar 15 ribu porsi atau takir.

"Masyarakat sangat antusias mengikuti festival jenang tahun ini. Festival juga dimeriahkan Solo Batik Carnival dengan bahan dan corak tradisional yang ada di pasar tradisional," katanya.

Ia menjelaskan, jenang sebagai satu jenis makanan di Solo yang memiliki berbagai fungsi, selain sebagai komoditas ekonomi juga pelengkap ritual tertentu sesuai tradisi Jawa. Hanya saja, secara ekonomis, jenang memang belum menjadi komoditas menjanjikan.

Pihaknya berharap dengan diselenggarakan Festival Jenang tersebut mampu menjadi magnet untuk mengangkat kembali jenang sebagai komoditas ekonomi yang menarik. Berbagai macam dan rasa jenang yang disajikan dalam festival ini dibagikan secara gratis kepada masyarakat.

Wali Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo, mengatakan, pihaknya apresiasi dengan diadakan Festival Jenang di tahun kedua ini, dalam rangka Hari Jadi Ke-268 Kota Solo.

Menurut Wali Kota, masyarakat sangat antusias mengikuti Festival Jenang tersebut, sehingga kegiatan ini diharapkan dapat melestarikan tradisi adi luhung berupa Jenang Indonesia. Dan menggelorakan semangat, kecintaan masyarakat terhadap jenang, serta menjadi sumber inspirasi untuk mengembangkan kreasi jenang baru.

Selain itu, jenang juga sebagai media silaturahim berbagai suku, ras, agama, dan budaya dalam kehidupan masyarakat serta destinasi wisata Kota Solo. (K-5/el)

0 komentar:

Posting Komentar