About

Information

Selasa, 14 Mei 2013

Aplikasi "Mobile" Tunjukkan Toilet Bersih & Kotor

Jumat, 10 Mei 2013 - 12:24:39 WIB
Aplikasi "Mobile" Tunjukkan Toilet Bersih & Kotor
Diposting oleh : Administrator 

Komhukum (Singapura) - Bagi mereka yang sedang terburu-buru, mencari toilet bersih di Singapura dan memberikan komentar terkait kebaikan dan keburukannya semakin mudah dalam genggaman bersama dengan peluncuran aplikasi baru untuk ponsel dan perangkat tablet.

Asosiasi Kamar Kecil Singapura (RAS) telah memasang layanan LOO COnnect di situs mereka (toilet.org.sg) yang memudahkan orang-orang untuk menandai dan mengomentari fasilitas publik yang ada dan menilai lewat memberikan tiga, empat atau lima bintang.

Melalui aplikasi baru yang dapat digunakan dalam ponsel pintar Android serta perangkat tablet tersebut, kelompok nirlaba itu mengatakan aplikasi itu "memanfaatkan tren `sumber kerumunan` dan teknologi untuk menandai toilet yang bersih dan mendorong perilaku bertanggung jawab secara sosial".

"Aplikasi `mobile` ini juga memfasilitasi pengumpulan informasi oleh sukarelawan RAS selama audit tertutup terhadap sejumlah toilet di bawah Program `Happy Toliet`," demikian tertulis dalam pernyataan mereka. Aplikasi serupa untuk perangkat operasi iOS siap diluncurkan pada Juli, demikian tertulis di pernyataan tersebut.

Hasil survei yang dilakukan RAS pada tahun lalu menunnjukkan toilet-toilet terkotor di Singapura --negara-kota kaya di kawasan Asia Tenggara dengan pemerintah yang menjalankan kampanye rutin terkait kebersihan dan kesopanan-- cenderung berada di kafe-kafe, pasar, terminal bis, pusat jajanan dan makanan serta stasiun bawah tanah.

Sementara untuk yang terbersih biasanya berada di kantor-kantor pemerintahan, rumah sakit dan rumah makan. Desain yang buruk dan buruknya upaya menjaga kebersihan juga dicatat dalam survei tersebut sebagai penyebab utama joroknya toilet. Akan tetapi disebutkan juga alasan lain yaitu banyaknya pelanggaran -sebesar 79 persen-- yang diidentifikasi sebagai "pengguna tidak bertanggung jawab", demikina Reuters. (K-4/EIO)

0 komentar:

Posting Komentar