About

Information

Jumat, 17 Mei 2013

Memburu Pajangan Makanan 1/2 Matang di Cikini

Kamis, 16 Mei 2013 - 13:16:20 WIB
Memburu Pajangan Makanan 1/2 Matang di Cikini
Diposting Oleh : Administrator
Kategori: Kuliner 


Komhukum (Jakarta) - Mengeliling kota Jakarta selalu meninggalkan jejak-jejak kisah untuk diceritakan.

Hiruk pikuknya jalanan yang dipadati oleh berbagai kendaraan sebagai moda angkutan menambah maraknya kehidupan metropolitan ini.

Di samping itu mobilitas kerja yang tinggi dalam diri persona penghuni kota ini menjadi Jakarta disamakan dengan gebyarannya hiruk-pikuk masyarakat kota Sakura Jepang.

Selain potret-potret kehidupan jalanan di atas, Jakarta juga merupakan tempat dengan berbagai usaha kuliner mulai dari jenis makanan maupun cara penyajiannya.

Malam ini, saya berusaha menjajaki Jakarta khusus untuk menikmati aksi para penjual malam dalam menjajakan makanannya.

Lokasi awal petulangan ini dimulai dari daerah Menteng. Di daerah ini, khususnya sepanjang jalan dari stasiun Gondang Dia sampai jalan Wahid Hasyim terpampang berbagai tenda jualan makanan di atas trotoar.


(Salah Satu warung di jln. Wahid Hasyim)
Banyaknya pengunjung yang datang baik seorang diri, berpasangan maupun dengan keluarga-keluarganya membuat saya sangat sulit untuk melihat aksi para penjaja kuliner malam ini. Butuh banyak waktu untuk antri agar dapat menikmati makanan sepanjang jalanan ini.

Akhirnya dengan kondisi lapar saya pun memutuskan menuju daerah Cikini. Sebab bagi penghuni Jakarta punya keyakinan apabila dalam kondisi lapar maka datanglah ke Cikini. Hal ini karena mencari tempat makan di daerah Cikini bukanlah hal yang sulit sebab daerah ini adalah surga makanan bagi para pecinta kuliner.

Berjalan dari Menteng menuju Cikini memang membutuhkan waktu yang lama di malam hari sekitar pukul 18.00 - 20. 00 WIB karena saat itu jalanan dipadati dengan kendaraan dan kemacetan menjadi fenomena basi yang selalu dan hampir selalu terjadi.


Namun setelah berlahan menyusuri jalanan berpadat kendaraan ini sampailah saya di daerah paling ujung Cikini tepatnya di sebuah rumah makan unik bernama "Ampera 2 – Tak"

Tanpa banyak berbasa-basi, saya pun langsung menerobos masuk ke dalam rumah makan yang terlihat sederhana tetapi menarik dari nama yang terpampang.

Rumah makan ini menyajikan makanan khas Sunda. Lebih uniknya lagi makanan-makanan yang di taruh di meja penyajian untuk dipesan dalam kondisi setengah matang. Makanan-makan itu ditaruh dalam meja panjang di serambinya.

Apabila pelanggan datang maka mereka hanya mengambil yang diinginkan lalu para pelayan akan membawa ke dapur dan ditulis sesuai nomor meja. Para pelanggan hanya menunggu sebentar sambil menikmati suasana rumah makan dan menonton program acara televisi, kemudian viola makanan sudah tiba dengan segar dan matang.


(Makana Setengah Matang Disajikan)
Rumah makan ini juga unik karena buka selama 24 jam tetapi tidak menyajikan makanan restoran cepat saji.

Hari itu sudah pukul 10 malam tapi rumah makan tidak kunjung sepi, semakin malam justru semakin ramai dengan pengunjung. Mereka mengantri dengan tertib dan mengambil menu favoritnya.

Soal rasa tidak dapat dipungkiri saat menggigit ikan beserta sambalnya akan dirasakan nikmat pedas dan segar. Belum lagi bila mencicipi sayur asem yang disajikan dengan suhu panas, sungguh sangat menggoda selera.

Bagi anda yang pulang larut dan dalam keadaan lapar, bila melewati area Cikini, jangan lupa mampir ke Rumah Makan Ampera 2 – Tak. Tidak lengkap rasanya bila para pecinta kuliner juga tidak datang dan menikmati makanan di rumah ini. (K-5/El)

0 komentar:

Posting Komentar