About

Information

Selasa, 14 Mei 2013

Seputar Kisah Tersisa Mancini di Manchester City

Selasa, 14 Mei 2013 - 17:15:16 WIB
Seputar Kisah Tersisa Mancini di Manchester City
Diposting oleh : Administrator
Kategori: Sepak Bola 


Komhukum (Manchester) - Roberto Mancini memang telah sukses memenangi hati para pendukungnya klub Manchester City dengan mempersembahkan beberapa tropi juara.

Ia memiliki rasa humor dan penampilan khas dengan mengenakan syal bersimpul rapi.

Tapi semua yang telah diberikan ternyata belum cukup untuk merebut hati bos pemilik klub Manchester City.

Spekulasi media selama ini bahwa pelatih asal Italia tersebut akan segera hengkang setelah bertugas tiga setengah tahun, akhirnya menjadi kenyataan, Senin (Selasa WIB) ketika pihak klub mengumumkan bahwa Mancini telah dibebas tugaskan.

Tepat setahun lalu, Mancini terlihat melompat kegirangan untuk merayakan gol Sergio Aguero pada detik-detik terakhir yang mengantar City untuk merebut gelar juara Liga Utama Inggris untuk pertama kalinya dalam 44 tahun.

Namun kenangan tersebut ternyata sudah tidak berbekas di hati para penguasa klub berjuluk The Citizen itu. Mancini dinilai telah gagal mencapai target mempertahankan gelar juara.

Para pendukung yang biasa menyanyikan "Ia datang dari Italia untuk melatih Manchester City, Mancini... Mancini...." dipastikan tidak akan lagi melihat pelatih temperamental itu dari pinggir lapangan.

Sebelumya mempersembahkan gelar juara Liga Utama Inggris untuk pertama kalinya dalam 44 tahun, Mancini juga berhasil mengakhiri penantian selama 35 tahun untuk meraih tropi Piala FA pada 2011 lalu.

Gaya Mancini merayakan gol di pinggir lapangan, dipadukan dengan penampilan dalam balutan busana mahal, membuat pelatih tersebut berhasil merebut hati pendukung City.

Keputusan klub untuk memecat Mancini dengan alasan karena klub butuh pendekatan holistik dalam seluruh aspek sepak bola diperkirakan sebagai jawaban atas gaya kepemimpinannya yang temperamental.

Tidak ada satu pun pemain yang luput dari kemarahan Mancini jika dinilai melakukan kesalahan dan ia tidak segan-segan melontarkan kemarahan itu di depan umum.

Sekali waktu ia pernah melontarkan kemarahan: "Joe Hart seharusnya berdiri di depan gawang dan melakukan penyelamatan. Jika ada yang harus mengkritik tim, itu adalah saya, bukan Joe Hart. Sayalah yang menilai, bukan Joe Hart." Media sering melaporkan mengenai insiden di dalam kamar ganti ketika Mancini memutuskan untuk melakukan penggantian pemain.

"Rasanya saya ingin memukul dia," kata Mancini mengomentari Samir Nasri pada akhir pertandingan yang berlangsung akhir Maret lalu.

"Karena seorang pemain seperti dia harus bermain seperti ini selalu. Selalu, setiap pertandingan." Mancini juga pernah menyemprot kapten Vincent Kompany karena memilih membela Belgia setelah ia pulih dari cedera, sementara Micah Richards pernah diancam untuk seterusnya ditempatkan di bangku cadangan jika tidak mampu menerapkan strategi yang diterapkannya.

Tapi Mancini dipuji dan mendapat dukungan luas akibat ketegasannya saat bertengkar dengan Carloz Teves pada 2011 ketika pemain asal Argentina itu menolak melakukan pemanasan saat pertandingan Liga Champions di Bayern Munich.

Kepada Tevez, Mancini menegaskan bahwa ia tidak akan pernah memainkannya dan Tevez kemudian diganjar hukuman denda dan skorsing gara-gara pulang ke Argentina tanpa izin.

Dalam perjalanan waktu, Tevez kemudian akhirnya kembali bermain bersama tim.

Para pendukung City juga masih belum bisa melupakan pertengkaran Mancini dengan penyerang Mario Baloteli.

Ibarat orang tua yang terjebak dalam sikap memanjakan anak atau bersikap tegas terhadap Baloteli yang juga temperamental, Mancini akhirnya habis kesabaran memutuskan untuk menjual Baloteli ke AC Milan pada Januari lalu.

Bukan hanya pemain, pemilik klub pun tidak luput dari sasaran kemarahan Mancini karena pihak klub dinilai tidak bisa mengatasi rumor yang beredar mengenai masa depannya.

Meski sering bertengkar, Mancini juga punya rasa humor yang diperlihatkan dalam kondisi sulit.

Ketika Tevez mencatat hatrik setelah ditahan polisi lalu lintas karena ngebut, Mancini pun bergurau: "Saya berharap polisi menahannya setiap hari." (K-5/el)

0 komentar:

Posting Komentar