Selasa, 02 Juli 2013 - 12:28:39 WIB
Sistem E-ticket KAI Masih Menyuliltkan Calon Penumpang
Diposting oleh : Administrator
Kategori: Bisnis
Komhukum (Jakarta) - Sistem tiket elektronik (e-ticket) yang secara resmi mulai diberlakukan sejak hari Senin (1/07) kemarin masih dirasa menyulitkan calon penumpang.
Pasalnya hingga saat ini jumlah loket penjualan tiket masih dianggap kurang dan belum memadai hingga menyebabkan antrian panjang para calon penumpang.
Menurut salah seorang penumpang Agian (36) mengatakan bahwa meskipun sistem baru yang membuat harga relatif lebih murah namun efektifitasnya masih kurang.
"Saya tadi dari Stasiun Bekasi mau beli tiketnya saja sudah mengantri. Eh di sini mau keluar kok ngantri lagi. Sebagai sistem layanan baru, semestinya sistem ini dibuat sedemikian rupa agar mempermudah penumpang baik saat akan naik kereta maupun saat turun dari kereta," ujarnya di Stasiun Jatinegara, Selasa (2/07).
Selain itu salah satu petugas jaga pada akses masuk (gate in), Suropati mengungkapkan bahwa masih banyak penumpang terlihat kesulitan untuk menggunakan tiket elektronik yang mereka bawa.
Sebagian besar penumpang belum mengetahui betul bagaimana cara menempelkan (taping) tiket pada pintu masuk. Petugas pintu pun berulang kali harus membantu calon penumpang yang akan masuk dengan cara membenarkan penempelan tiket.
Pada umumnya penumpang belum mengetahui dimana tiket elektronik tersebut harus ditempelkan. Selain itu, lanjut dia, sering kali penumpang langsung mendorong slot pintu sebelum tiket tertempel dengan benar.
"Alhasil penumpang jadi tersangkut di pintu. Karena memang tiket mereka belum berfungsi lantaran belum ditempel dengan benar. Ya memang banyak yang masih bingung. Kita harus berulang kali membantu," ungkap Suropati.
Namun lain halnya dengan penumpang bernama Arif (43), ia mengaku mendapat kemudahan dengan sistem baru ini. Ia mengatakan sistem tersebut cukup praktis dan akan jauh lebih mudah digunakan jika para penumpang sudah terbiasa.
Kendati demikian ia menyayangkan rute pintu kereta dalam kota dengan kereta luar kota belum terkoneksi.
Tidak terkoneksinya pintu luar dan dalam kota membuat penumpang asal luar kota harus keluar stasiun terlebih dahulu sebelum membeli tiket elektronik untuk dalam kota. Menurutnya ini sedikit menyulitkan penumpang luar kota yang belum tahu persis sistem tersebut.
"Saya dari Bandung, dan mau lanjut perjalanan dalam kota. Tapi kok saya harus keluar stasiun dahulu baru masuk lagi untuk beli tiket. Kenapa tidak ada pintu yang mengkoneksikan penumpang luar dan dalam kota. Supaya kita tidak keluar stasiun terlebih dahulu. Ini kan sedikit menyulitkan," ucap Arif. (K-2/Shilma)
Sistem E-ticket KAI Masih Menyuliltkan Calon Penumpang
Diposting oleh : Administrator
Kategori: Bisnis
Komhukum (Jakarta) - Sistem tiket elektronik (e-ticket) yang secara resmi mulai diberlakukan sejak hari Senin (1/07) kemarin masih dirasa menyulitkan calon penumpang.
Pasalnya hingga saat ini jumlah loket penjualan tiket masih dianggap kurang dan belum memadai hingga menyebabkan antrian panjang para calon penumpang.
Menurut salah seorang penumpang Agian (36) mengatakan bahwa meskipun sistem baru yang membuat harga relatif lebih murah namun efektifitasnya masih kurang.
"Saya tadi dari Stasiun Bekasi mau beli tiketnya saja sudah mengantri. Eh di sini mau keluar kok ngantri lagi. Sebagai sistem layanan baru, semestinya sistem ini dibuat sedemikian rupa agar mempermudah penumpang baik saat akan naik kereta maupun saat turun dari kereta," ujarnya di Stasiun Jatinegara, Selasa (2/07).
Selain itu salah satu petugas jaga pada akses masuk (gate in), Suropati mengungkapkan bahwa masih banyak penumpang terlihat kesulitan untuk menggunakan tiket elektronik yang mereka bawa.
Sebagian besar penumpang belum mengetahui betul bagaimana cara menempelkan (taping) tiket pada pintu masuk. Petugas pintu pun berulang kali harus membantu calon penumpang yang akan masuk dengan cara membenarkan penempelan tiket.
Pada umumnya penumpang belum mengetahui dimana tiket elektronik tersebut harus ditempelkan. Selain itu, lanjut dia, sering kali penumpang langsung mendorong slot pintu sebelum tiket tertempel dengan benar.
"Alhasil penumpang jadi tersangkut di pintu. Karena memang tiket mereka belum berfungsi lantaran belum ditempel dengan benar. Ya memang banyak yang masih bingung. Kita harus berulang kali membantu," ungkap Suropati.
Namun lain halnya dengan penumpang bernama Arif (43), ia mengaku mendapat kemudahan dengan sistem baru ini. Ia mengatakan sistem tersebut cukup praktis dan akan jauh lebih mudah digunakan jika para penumpang sudah terbiasa.
Kendati demikian ia menyayangkan rute pintu kereta dalam kota dengan kereta luar kota belum terkoneksi.
Tidak terkoneksinya pintu luar dan dalam kota membuat penumpang asal luar kota harus keluar stasiun terlebih dahulu sebelum membeli tiket elektronik untuk dalam kota. Menurutnya ini sedikit menyulitkan penumpang luar kota yang belum tahu persis sistem tersebut.
"Saya dari Bandung, dan mau lanjut perjalanan dalam kota. Tapi kok saya harus keluar stasiun dahulu baru masuk lagi untuk beli tiket. Kenapa tidak ada pintu yang mengkoneksikan penumpang luar dan dalam kota. Supaya kita tidak keluar stasiun terlebih dahulu. Ini kan sedikit menyulitkan," ucap Arif. (K-2/Shilma)