Lingkungan Bisnis yang
Mempengaruhi Perilaku Etika
Dalam lingkungan bisnis sudah dapat dipastikan kita
akan bertemu dengan berbagai macam karakteristik manusia yang berbeda-beda. Ada
yang dapat membawa dampak positif namun juga ada yang dapat membawa dampak negative.
Etika atau perilaku yang baik sudah sepatutnya
diterapkan dalam berbisnis. Setiap anggota yang tergabung di dalamnya harus
memiliki etika yang baik demi membangun kelangsungan bisnis yang baik pula.
Oleh sebab itu, para petinggi harus selektif dalam
memilih anggotanya demi terciptanya lingkungan bisnis yang positif sehingga
menghasilkan perilaku etika yang baik kedepannya.
Kesaling -
Tergantungan Antara Bisnis dan Masyarakat
Baik masyarakat maupun perusahaan (bisnis) harus bisa
memiliki etika yang baik. Tidak dapat dipungkiri jika suatu perusahaan pasti
membutuhkan adanya andil dari masyarakat untuk menjalankan bisnisnya. Begitupun
sebaliknya, masyarakat membutuhkan perusahaan (pekerjaan) untuk menjalankan
hidupnya.
Kepedulian Pelaku
Bisnis Terhadap Etika
Dalam menciptakan etika bisnis, ada beberapa hal yang
perlu diperhatikan, antara lain :
1. Pengendalian diri
2. Pengembangan tanggung jawab sosial (social responsibility)
3. Mempertahankan jati diri dan tidak mudah untuk terombang-ambing oleh pesatnya perkembangan informasi dan teknologi
4. Menciptakan persaingan yang sehat
5. Menerapkan konsep “pembangunan berkelanjutan”
6. Menghindari sifat 5K (Katabelece, Kongkalikong, Koneksi, Kolusi dan Komisi)
7. Mampu menyatakan yang benar itu benar
8. Menumbuhkan sikap saling percaya antara golongan pengusaha kuat dan golongan pengusaha kebawah
9. Konsekuen dan konsisten dengan aturan main yang telah disepakati bersama
10. Menumbuhkembangkan kesadaran dan rasa memiliki terhadap apa yang telah disepakati
1. Pengendalian diri
2. Pengembangan tanggung jawab sosial (social responsibility)
3. Mempertahankan jati diri dan tidak mudah untuk terombang-ambing oleh pesatnya perkembangan informasi dan teknologi
4. Menciptakan persaingan yang sehat
5. Menerapkan konsep “pembangunan berkelanjutan”
6. Menghindari sifat 5K (Katabelece, Kongkalikong, Koneksi, Kolusi dan Komisi)
7. Mampu menyatakan yang benar itu benar
8. Menumbuhkan sikap saling percaya antara golongan pengusaha kuat dan golongan pengusaha kebawah
9. Konsekuen dan konsisten dengan aturan main yang telah disepakati bersama
10. Menumbuhkembangkan kesadaran dan rasa memiliki terhadap apa yang telah disepakati
Dari hal-hal tersebut diatas, jika kita bisa
menjalankannya dengan benar maka sudah dapat dipastikan akan membuahkan hasil
yang baik bagi kelangsungan perusahaan dan masyarakat itu sendiri.
Etika Bisnis dan Akuntan
Seorang masyarakat awam saja harus memiliki etika dalam bersikap, sama
halnya dengan seorang akuntan. Seorang akuntan harus memiliki etika dalam
menjalankan profesinya, karena memang terdapat etika profesi akuntan yaitu kode
etik ikatan akuntan Indonesia. Kode etik ini menjadi panduan untuk menjadi
seorang akuntan yang baik, mulai dari bagaimana berhadapan dengan klien, sesama
anggota akuntan, hingga dengan masyarakat.
Source :
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2011/11/perilaku-etika-dalam-bisnis/
Source :
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2011/11/perilaku-etika-dalam-bisnis/
0 komentar:
Posting Komentar