About

Information

Senin, 01 April 2013

Abbas Tegaskan Jordania Sebagai Pengawal Tempat Suci Jerusalem

Senin, 01 April 2013 - 11:18:41 WIB
Abbas Tegaskan Jordania Sebagai Pengawal Tempat Suci Jerusalem 
Diposting oleh : Administrator 

Komhukum (Amman) - Presiden Palestina Mahmud Abbas Ahad menandatangani kesepakatan dengan Raja Jordania Abdullah II yang menegaskan peran sejarah Jordan sebagai pengawal tempat-tempat suci di Jerusalem, kata istana.

Menguraikan koordinasi mereka, kedua pihak menekankan "tujuan bersama mereka untuk membela" Jerusalem dan tempat-tempat sucinya terhadap upaya-upaya Jahudiisme Kota Suci, khususnya pada Masjid Al-Aqsa.

"Dalam perjanjian bersejarah, Abbas menegaskan bahwa raja adalah pengawal situs-situs suci di Jerusalem dan bahwa ia memiliki hak untuk mengerahkan segala upaya hukum untuk menjaga mereka, khususnya Al-Aqsa," kata istana dalam pernyataan.

"Kesepakatan itu juga menekankan prinsip-prinsip sejarah yang disepakati oleh Jordan dan Palestina untuk mengerahkan upaya bersama untuk melindungi kota dan tempat-tempat suci dari upaya Yahudisasi Israel." Perjanjian tersebut menegaskan "peran Jordan sejak era almarhum Raja Hussein," Abbas dikutip mengatakan seperti dalam pernyataan itu.

"Kesepakatan itu mengkonsolidasikan apa yang kedua pihak (Jordania dan Palestina) lakukan pada dekade lalu." Al-Aqsa, yang dikenal ummat Muslim sebagai Al-Haram Al-Sharif, adalah situs paling suci ketiga Islam setelah Mekkah dan Madinah di Arab Saudi, dan rumah Kubah Batu dan Al-Aqsa.

Tetapi juga tempat paling suci dalam ibadah Yudaisme, dihormati oleh orang Yahudi sebagai Temple Mount, tempat di mana kuil Raja Herodes berdiri sebelum dihancurkan oleh Romawi pada tahun 70 Masehi.

Ini adalah salah satu situs yang paling sensitif di Jerusalem, dan bentrokan sering pecah antara warga Palestina dan pasukan keamanan Israel.

"Yerusalem saat ini sedang menghadapi tantangan besar dan upaya-upaya untuk mengubah identitas Arab, Muslim dan Kristen," kata istana.

Israel merebut sebagian besar kota sektor timur Arab dari Yordania pada Perang Enam Hari 1867 dan kemudian mencaploknya dalam tindakan yang tidak pernah diakui oleh masyarakat internasional, tetapi Palestina menginginkan Jerusalem Timur sebagai ibu kota bagi negara masa depan mereka.

Jordan, yang memiliki perjanjian perdamaian dengan 1994 dengan Israel, mengelola tempat suci Muslim di Jerusalem melalui kementerian urusan Wakaf dan agamanya. (K-5/el)

0 komentar:

Posting Komentar