Selasa, 02 April 2013 - 07:29:01 WIB
Kasus Kekerasan Tidak Dituntaskan Hingga Terus Berulang
Diposting oleh : Administrator
Kategori: Umum
"Kecenderungan ketegangan dan kekerasan seperti peristiwa penyerangan TNI pada Polres OKU di Sumatera Selatan, penembakan tahanan titipan di Lembaga Pemasyarakatan Cebongan, Sleman Yogyakarta, serta rangkaian tindakan anarkhis di Palopo ini merupakan peristiwa dengan pola yang sama yang pernah berlangsung dengan frekuensi tinggi sebelumnya," kata Arie Sudjito di Yogyakarta, Selasa (2/04).
Menurut dia, dalam rentetan kejadian aksi kekerasan seperti itu sudah ditangani pendekatan hukum yang sifatnya meredam sementara, akan tetapi tidak tuntas sehingga selalu terulang.
"Hal demikian menjadi bagian penanda krisis keamanan dan runtuhnya institusi hukum," katanya.
Ia mengatakan berbagai peristiwa tragis tersebut seharusnya menjadi peringatan besar bahwa negara semakin tidak efektif menjaga tertib sosial.
"Hukum mengalami krisis keadilan karena selama ini digerogoti wibawanya oleh aparatnya dan elit-elit yang berkuasa. Tragisnya hal ini meluas pada kian pragmatisnya warga bersikap," katanya.
Arie mengatakan demokrasi gagal dikapitalisasi dan dikembangkan, karena komitmen yang memburuk di kalangan pengambil kebijakan.
"Jika hal ini dibiarkan berlarut, maka akan menjadi ancaman yakni disintegrasi bangsa," katanya.
Ia mengatakan para elit politik baik di eksekutif, legislatif, maupun yudikatif harus mampu menunjukkan komitmen untuk membenahi keadaan terutama untuk memulihkan wibawa hukum dan politik yang kian menyusut.
"Selebihnya, kita juga harus melakukan edukasi kepada masyarakat untuk tidak terjebak pada mobilisasi dan perselisihan yang bisa mengancam ketegangan," katanya.
Namun, katanya, di atas itu semua, berbagai pihak harus mampu mewujudkan keadilan dan mengatasi segala kesenjangan sosial yang masih terjadi dalam beberapa tahun terakhir ini.
"Di situlah pertaruhan untuk masa depan bangsa agar bisa berlangsung," katanya. (K-2/yan)
0 komentar:
Posting Komentar