About

Information

Selasa, 02 April 2013

Kasus Palopo Bukti Demokrasi Hanya Sekedar Ritual

Selasa, 02 April 2013 - 10:17:08 WIB
Kasus Palopo Bukti Demokrasi Hanya Sekedar Ritual
Diposting oleh : Administrator
Kategori: Kriminal 


Komhukum (Jakarta) - Wakil Ketua MPR Hajriyanto Y. Thohari menilai terjadinya perusakan dan pembakaran gedung terkait dengan pilkada di Palopo, Sulawesi Selatan, menunjukkan demokrasi di Indonesia masih bersifat ritual, belum pada tingkat politik sportif.

"Kejadian ini menunjukkan demokrasi kita masih demokrasi ritual, belum pada tingkat politik sportif," kata Wakil Ketua MPR Hajriyanto Y. Thohari di Jakarta, Senin (1/04).

Lebih lanjut Hajriyanto menjelaskan karena demokrasinya masih bersifat ritual belaka, yang berkembang kemudian adalah politik menarik diri. "Jadi, sedikit-sedikit mengancam. Akhirnya mengamuk," kata Hajriyanto.

Budaya masyarakat yang masih bersifat demokrasi ritual sayangnya tidak diberikan pencerahan atau pendidikan, tetapi justru dimanfaatkan oleh para elitenya.

"Justru ini digunakan para elite. Budaya ini digunakan elite dengan menggunakan kelemahan masyarakat," kata Hajriyanto.

Hajriyanto menilai hal itu ekses dari tidak adanya pendidikan politik. Saat reformasi bergulir, tambah Hajriyanto, pemerintah dan elite tidak siap sehingga tidak memberikan pendidikan politik kepada masyarakat.

"Para pelakunya ini kan pada saat reformasi 1998 mereka masih SD. Kita gagal memberikan pendidikan politik kepada mereka. Harusnya reformasi kita ikuti dengan merombak pendidikan," kata Hajriyanto.

Menurut Hajriyanto, pada saat reformasi yang terjadi justru sebaliknya. Contohnya P4 justru dihapuskan. (K-5/el)

0 komentar:

Posting Komentar