About

Information

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Jumat, 21 November 2014

Manajemen Sumber Daya Manusia

Macam-Macam Sumber Daya Manusia
Manusia memiliki akal, budi dan pikiran yang tidak dimiliki oleh tumbuhan maupun hewan. Meskipun paling tinggi derajatnya, namun dalam ekosistem, manusia juga berinteraksi dengan lingkungannya, mempengaruhi dan dipengaruhi lingkungannya sehingga termasuk dalam salah satu faktor saling ketergantungan.

Sumber daya manusia dibagi menjadi dua, yaitu :

1. Manusia sebagai sumber daya fisik
Dengan energi yang tersimpan dalam ototnya, manusia dapat bekerja dalam berbagai bidang, antara lain: bidang perindustrian, transportasi, perkebunan, perikanan, perhutanan, dan peternakan.

2. Manusia sebagai sumber daya mental
Kemampuan berpikir manusia merupakan suatu sumber daya alam yang sangat penting, karena berfikir merupakan landasan utama bagi kebudayaan. Manusia sebagai makhluk hidup berbudaya, mampu mengolah sumber daya alam untuk kepentingan hidupnya dan mampu mengubah keadaan sumber daya alam berkat kemajuan ilmu dan teknologinya. Dengan akal dan budinya, manusia menggunakan sumber daya alam dengan penuh kebijaksanaan. Oleh karena itu, manusia tidak dilihat hanya sebagai sumber energi, tapi yang terutama ialah sebagai sumber daya cipta (sumber daya mental) yang sangat penting bagi perkembangan kebudayaan manusia.

Perkembangan Sumber Daya Manusia
Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) adalah kerangka kerja untuk membantu karyawan mengembangkan pengetahuan mereka pribadi dan organisasi keterampilan, dan kemampuan. Human Resource Development includes such opportunities as employee training, employee career development, performance management and development, coaching , mentoring , succession planning , key employee identification, tuition assistance , and organization development. 

Pengembangan Sumber Daya Manusia termasuk kesempatan seperti pelatihan karyawan, pengembangan karir karyawan, manajemen kinerja dan pengembangan, pelatihan , mentoring , perencanaan suksesi , identifikasi karyawan kunci, bantuan uang sekolah , dan pengembangan organisasi.
Perkembangan sumber daya manusia revulusi industry abad ke 20 dan revolusi teknologi abad ke 19 mengubah makna tenaga kerja itu sendiri, dimana kebanggaan hasil kerjanya menjadi berkurang.

Akibat revolusi industry dan teknologi terhadap tenaga kerja adalah :

1. Berkembangnya spesialisasi, secara ekonomis menguntungkan, hasil kerjanya lebih banyak dan orang akan ahli dalam bidangnya.

2. Hambatan pengembangan diri, bagi kelompok tertentu secara sosiologis disebut block of mobility (sekat-sekat mobilitas masyarakat)

Pemanfaatan Sumber Tenaga Kerja dan Kompensasi
Program kompensasi karyawan dirancang :

1. Menarik karyawan yang berpenampilan menarik kedalam organisasi.

2. Memotifasi karyawan mencapai prestasi unggul.

3. Mencapai masa dinas yang panjang

Sesuai fungsinya, didalam perusahaan ada dua macem tenaga kerja :

1. Tenaga kerja Eksekutif, mengambil keputusan dan melaksanakan fungsi organic manajemen.

2. Tenaga Operatif, tenaga terampil, menguasai pekerjaan, sehingga tugas dapat dilaksanakan dengan baik. 

Ada tiga tenaga terampil :
- Tenaga terampil (skilled labor)
- Tenaga setengah terampil (semi skilled labor)
- Tenaga tidak terampil (unskilled labor)

Penentuan jumlah tenaga kerja meliputi dua hal pokok :

1. Analisis beban kerja , meliputi : peramalan penjualan (sales forecast) , penyusunan jadwal waktu kerja dan penentuan jumlah tenaga kerja untuk membuat satu unit barang.

2. Analisis tenaga kerja, menghitung jumlah tenaga kerja yang sesungguhnya dapat tersedia pada satu periode

Hubungan Perburuhan
Hubungan Perburuhan adalah hubungan antara unsur – unsur dalam produksi yaitu buruh, pengusaha dan pemerintah, yang didasarkan pada nilai – nilai yang terkandung dalam Pancasila, 
inti dari pola hubungan perburuhan Pancasila adalah bahwa setiap perselisihan perburuhan yang terjadi harus diupayakan diselesaikan melalui musyawarah untuk mufakat.

Hubungan perburuhan pancasila , agar setiap persoalan antara buruh dan manajemen diselesaikan dengan musyawarah dan mufakat.
Bila terjadi ketidaksepakatan , buruh punya senjata yang dapat digunakan :

a. Boikot

b. Pemogokan

c. Penghasutan

d. Memperlambat kerja

Untuk mencapai tujuan tersebut, ada tiga asas yang digunakan yaitu :

1.Asas Partner in Production
   Dimana buruh dan pengusaha mempunyai kepentingan yang sama untuk meningkatkan kesejahteraan buruh mampu meningkatkan hasil usaha/ produksi. Hal ini tercermin dalam system ci-determination.

2.Asas Partner in Profit
   Hasil yang dicapai perusahaan itu seharusnya bukan untuk dinikmati oleh pengusaha saja, tetapi harus dinikmati oleh buruh yang turut serta dalam mencapai hasil produksi tersebut.

3.Asas Partner in Responsibility
   Dimana buruh dan pengusaha memiliki tanggung jawab untuk bersama – sama meningkatakan hasil produksi. Rasa tanggung jawab kedua belah pihak ini akan mendorong hasil produksi yang meningkat lagi. 

Untuk mengeoperasikan Hubungan Perburuhan Pancasila tersebut, telah ditetapkan berbagai sarana yaitu :
•Lembaga Bipartite / Tripartite
  Melalui Lembaga Bipartite/Tripartite, setiap perselisihan yang terjadi dapat diselesaikan secara musyawarah untuk mufakat. Penyelesaian perselisihan melalui Lembaga Bipartite berarti penyelesaian yang dilaksanakan melalui dua pihak,yaitu Buruh dan Pengusaha (secara intern). Penyelesaian melalui lembaga Tripartite berarti mengundang pihak pemerintah untuk ikut serta menyelesaikan perselisihan yang terjadi secara musyawarah untuk mufakat.

•Kesepakatan Kerja Bersama (Perjanjian Perburuhan)
  Melalui perjanjian perburuhan para pihak yang terkait dalam phubungan kerja mengetahui secara jelas apa yang menjadi hak dan kewajibannya sehingga dengan demikian dapat diharapkan mencegah timbulnya perselisihan.

•Peradilan Perburuhan
  Melalui peradilan perburuhan, setiap perselisihan yang timbul dapat diselesaikan secara damai, sehingga kemungkinan untuk mogok / lock-out dapat dicegah sedini mungkin.

•Peraturan Perundang – undangan Perburuhan
  Peraturan perundang – undangan perburuhan mutlakdiperlukan dan harus dapat mengakomodasi semua kepentingan pekerja maupun pengusaha, sehingga dengan demikian kepastian hokum dapat tercipta dan dapat mengurangi terjadinya perselisihan perburuhan yang dapat menimbulkan tindakan mogok/lock-out.

•Masalah khusus yang harus diperhatikan yaitu masalah upah dan masalah pemogokan.
  Melalui penanganan / pengaturan masalah pengupahan secara memadai, akan mengurangi timbulnya perselisihan peruruhan yang berkaitan dengan masalah upah. Demikian pula masalaah pemogokan yang pada hakekatnya merupakan penyelesaian perselisihan pekerja secara tidak damai, sedapat mungkin dihindari dengan mengutamakan musyawarah untuk mufakat.

Mengapa Para Pekerja Mendirikan Serikat Pekerja
Serikat pekerja adalah organisasi demokratis yang berkesinambungan dan permanen dibentuk secara sukarela dari, oleh dan untuk pekerja sebagai maksud untuk mrlindungi dan membela apa yang menjadi hak dari para pekerja, Memperbaiki kondisi – kondisi dan syarat – syarat kerja melalui perjanjian kerja bersama dengan manajemen/pengusaha, Melindungi dan membela pekerja beserta keluarganya akan keadaan sosial dimana mereka mengalami kondisi sakit, kehilangan dan tanpa kerja (PHK), Mengupayakan agar manajemen/pengusaha mendengarkan dan mempertimbangkan suara atau pendapat serikat pekerja sebelum membuat keputusan.

Perserikatan Saat ini
Tipe-tipe serikat karyawan :
a. Craft Unions
    Anggotanya karyawan yang punya keterampilan yang sama seperti tukang kayu.

b. Industrial Unions
    Dibentuk berdasarkan lokasi pekerjaan yang sama, serikat ini terdiri dari pekerja yang tidak berketerampilan maupun dalam perusahaan atau industry tertentu .

c. Mixed Unions
    Mencakup pekerja terampil , tidak terampil dan setengah terampil dari suatu local tertentu tidak memandang dari industry mana. Contoh : PERSATUAN PEKERJA DAN PEMANTAU FARMASI INDONESIA (PPPFI) telah terdaftar sebagai Organisasi Kemasyarakatan yang legal dan resmi di Departemen Dalam Negeri dengan SKT Nomor 107/D.III.3/X/2008. Hal ini tentukannya merupakan respon yang baik sebagai tindaklanjut dari Surat Permohonan Nomor :018/DPP-PPPFI-DKBP/V/2008 tanggal 05 Mei 2008, yang telah diajukan oleh Dewan Pimpinan Pusat (DPP) .

Dengan disyahkannya PPPFI sebagai Organisasi Kemasyarakatan yang beroperasi diseluruh wilayah Indonesia, maka sekarang adalah tugas kita semua untuk mensukseskan Organiasi ini dengan peran aktif dan kerjasama kita sehingga cita-cita luhur organisasi sesuai dengan VISI dan MISI PPPFI yang tertuang dalam lipar pilar utama yaitu :
• Memberikan payung hukum kepada seluruh Anggota

• Meningkatkan Kesejahteraan Anggota

• Membantu Mewujudkan Masyarakat yang Sehat

• Mengabdi kepada Negara melalui peran Sosial

• Meningkatkan kwalitas produk Farmasi & Nutrisi melalui Pemantauan

Hukum-Hukum yang Mengatur Hubungan Antar Tenaga Kerja dengan Manajer
Ada tiga perjanjian kerja bersama , yaitu :
a. Closed Shop Agreement
    Hanya berlaku bagi pekerja yang telah bergabung menjadi anggota serikat (persatuan).

b. Union Shop Ageement
    Mengharuskan para pekerja untuk menjadi anggota serikat untuk periode waktu tertentu.

c. Open Shop Agreement
    Memberikan kebebasan pekerja untuk menjadi atau tidak anggota serikat kerja.

Bagaimana Serikat Pekerja Diorganisasikan dan Disahkan
Sesuai pasal 5 UU No. 21 Tahun 2000, sebuah serikat pekerja dapat dibentuk oleh minimal 10 orang karyawan di suatu perusahaan. Dalam undang-undang yang sama disebutkan bahwa pembentukan serikat pekerja ini tidak diperbolehkan adanya campur tangan dari perusahaan, pemerintah, partai politik, atau pihak manapun juga. Serikat pekerja juga harus memiliki anggaran dasar yang meliputi :
1. Nama dan lambang

2. Dasar negara, asas, dan tujuan

3. Tanggal pendirian

4. Tempat kedudukan

5. Keanggotaan dan kepengurusan

6. Sumber dan pertanggungjawaban keuangan

7. Ketentuan perubahan anggaran dasar atau anggaran rumah tangga

SUMBER :

Manajemen Keuangan Perusahaan

Peran dan Tanggungjawab Manager Keuangan
Kesuksesan suatu perusahaan dipengaruhi oleh kemampuan Manajer Keuangan untuk beradaptasi terhadap perubahan, meningkatkan dana perusahaan sehingga kebutuhan perusahaan dapat terpenuhi, investasi dalam aset-aset perusahaan dan kemampuan mengelolanya secara bijaksana. 

Apabila perusahaannya dapat dikembangkan dengan baik oleh Manajer Keuangan, maka pada gilirannya kondisi perekonomian secara keseluruhan juga menjadi lebih baik. Seandainya secara lebih luas dana-dana dialokasikan secara tidak tepat, maka pertumbuhan ekonomi akan menjadi lambat. Dalam suatu perekonomian, efisiensi alokasi sumber-sumber daya adalah sangat penting untuk pertumbuhan ekonomi secara optimal.

Hal ini juga penting untuk menjamin bahwa individu-individu dapat mencapai kepuasan tertinggi bagi kebutuhan-kebutuhan pribadi mereka. Jadi, melalui investasi, pembelanjaan dan pengelolaan aset-aset secara efisien, Manajer Keuangan memberi sumbangan terhadap pertumbuhan kekeyaan perusahaan dan pertumbuhan ekonomi secara menyeluruh.

Tanggung jawab manajer keuangan :
1. Mengambil keputusan investasi (investment decision)’. Menyangkut masalah pemilihan investasi yang diinginkan dari sekolompokkesempatan yang ada, memilih satu atau lebih alternatif investasi 
yang dinilaipaling menguntungkan.

2. Mengambil keputusan pembelanjaan (financing decision). Menyangkut masalah pemilihan berbagai bentuk sumber dana yang tersedia untuk melakukan investasi, memilih satu atau lebih alternatif pembelanjaan yang menimbulkan biaya paling murah.

3. Mengambil keputusan dividen (dividend decision). Menyangkut masalah penentuan besarnya persentase dari laba yang akan dibayarkan sebagai dividen tunai kepada para pemegang saham, stabilitas pembayaran dividen, pembagian saham dividen dan pembelian kembali saham-saham.

Perencanaan Keuangan
Setiap perusahaan membutuhkan dana untuk tetap beroperasi, karena kegagalan dalam membayar pemasok dapat membuat bangkrutnya usaha. Manajer harus dapat membedakan dua jenis pengeluaran :
A. Pengeluaran jangka pendek (short term)
     Pengeluaran yang muncul dalam aktivitas bisnis sehari-hari. Pengeluaran jangka pendek meliputi dana yang ditanamkan dalam persediaan (baik persediaan bahan baku, barang dalam proses, maupun barang jadi), pengeluaran untuk pembayaran upah dan gaji karyawan, serta biaya operasi lainnya.

B. Pengeluaran jangka panjang (long term)
    Sebagai tambahan untuk memenuhi kebutuhan dana bagi pengeluaran operasionlanya, perusahaan juga membutuhkan dan auntuk membiayai pengeluaran aktiva tetap.

Pembiayaan Perusahaan
Untuk memenuhi kebutuhan akan pengeluaran jangka pendek dan jangka panjang, perusahaan membutuhkan dana yang tidak saja dapat dipenuhi oleh kemampuan modal awal dari pemilik serta kemampuannya dalam menghasilkan laba tetapi juga dana dari luar perusahaan seiring dengan perkembangan kemajuan perusahaannya.

SUMBER :


Manajemen Produksi

Perkembangan Manajemen Produksi
Manajemen produksi berkembang pesat karena adanya faktor :
1.       Adanya pembagian kerja (division of labour) dan spesialisasi
2.       Revolusi Industri
3.       Perkembangan alat dan tekhnologi yang mencakup penggunaan
computer
4.       Perkembangan ilmu dan metode kerja yang mencakup metode ilmiah, hubungan antar manusia, dan model keputusan.

Pengertian Manajemen Produksi
Manajemen Produksi yaitu kegiatan atau usaha yang dilakukan untuk mencapai tujuan dengan menggunakan koordinasi kegiatan orang lain.

Pengertian Produksi
Pengertian Produksi Yaitu suatu kegiatan atau proses yang mentransformasikan masukan (input) menjadi keluaran atau output.

Proses Produksi

a. Berdasarkan kelangsungan hidup
    1. Proses produksi terus menerus (Continuous production)
    2. Proses produksi yang terputus-putus (Intermiten Production)

b. Berdasarkan teknik
    1. Proses ekstraktif
    2. Proses analitis
    3. Proses pengubahan
    4. Proses sintesis

Pengambilan Keputusan Dalam Manajemen Produksi
Dilihat dari kondisi keputusan yang harus diambil, dibedakan menjadi 4, yaitu :

1. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang pasti

2. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang mengandung resiko

3. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang tidak pasti

4. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang timbul karena pertentangan dengan keadaan lain.

Ruang lingkup manajemen produksi
Pelaksanaan kegiatan sistem operasi yang produktif dapat dilakukan berdasarkan beberapa karakteristik, sebagai berikut :

a.Efisien

b. Efektifitas

c. Kualitas

d. Tingkat kendala dalam penyediaan output

e. Fleksibilitas

Fungsi Produksi Dan Operasi
Secara umum fungsi produksi terkait dengan pertanggung jawaban dalam pengolahan dan pentransformasian masukan (inputs) menjadi keluaran (outputs) berupa barang atau jasa yang akan dapat memberikan hasil pendapatan bagi perusahaan. Untuk melaksanakan fungsi tersebut diperlukan serangkaian kegiatan yang merupakan keterkaitan dan menyatu serta menyeluruh sebagai suatu sistem.

Berbagai kegiatan yang berkaitan dengan fungsi produksi dan operasi ini dilaksanakan oleh beberapa bagian yang terdapat dalam suatu perusahaan, baik perusahaan besar maupun perusanaan-perusahaan kecil.

Empat fungsi terpenting dalam fungsi produksi dan operasi adalah:
a. Proses pengolahan, merupakan metode atau teknik yang digunakan untuk pengolahan
    masukan (inputs).

b. Jasa-jasa penunjang, merupakan sarana yang berupa pengorganisasian yang perlu
    untuk penetapan teknik dan metode yang akan dijalankan sehingga proses pengolahan
    dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien.

c. Perencanaan, merupakan penetapan keterkaitan dan pengorganisasian dari kegiatan
    produksi dan operasi yang akan dilakukan dalam satu dasar waktu atau periode tertentu.

d. Pengendaian atau pengawasan, merupakan fungsi untuk menjamin terlaksananya
    kegiatan sesuai dengan yang direncanakan, sehingga maksud dan tujuan untuk
    penggunaan dan pengolahan masukan (inputs) pada kenyataannya dapat
    dilaksanakan.

Sistem Produksi dan Operasi
Manajemen produksi dan operasi merupakan manajemen dari suatu sistem informasi yang mengkonversikan masukan (inputs) menjadi keluaran (outputs)yang berupa barang atau jasa. Hal ini berkaitan dengan pelaksanaan fungsi produksi dan operasi memerlukan serangkaian kegiatan yang merupakan suatu sistem. Sistem produksi mempunyai unsur-unsur yaitu masukan, pentransformasian dan keluaran. Sedang produksi dan operasi merupakan suatu sistem untuk meyediakan barang-barang dan jasa-jasa yang dibutuhkan dan akan dikombinasi oleh anggota masyarakat.

Yang dimaksud dengan sistem adalah merupakan suatu rangkaian unsur-unsur yang saling terkait dan dan tergantung serta saling pengaruh-mempengaruhi satu dengan yang lainnya, yang keseluruhannya merupakan suatu kesatuan bagi pelaksanaan kegiatan bagi pencapaian suatu tujuan tertentu. Sedangkan yang dimaksud dengan sistem produksi dan operasi adalah suatu keterkaitan unsur-unsur yang berbeda secara terpadu, menyatu dan menyeluruh dalam pentransformasian masukan menjadi keluaran.

Sistem produksi tidak hanya terdapat pada industri manufaktur, tetapi juga dalam industri jasa seperti perbankan, asuransi, pasar swalayan dan rumah sakit. Sistem produksi dan operasi dalam industri jasa menggunakan bauran yang berbeda dari masukan yang dipergunakan dalam industri manufaktur.

Sebagai contoh suatu perusahaan telekomunikasi dalam pengoperasiannya membutuhkan modal untuk suku cadang dan komponen elektronik serta peralatan yang terdapat dalam suatu bangunan, disamping peralatan transmissi suara melalui sistem kabel, menara microwave, station, computers dan operator telepon.

Lokasi dan Layout Pabrik
Dalam suatu pabrik, tata letak (layout) dari fasilitas produksi dan area kerja merupakan elemen dasar yang sangat penting dari kelancaran proses produksi. Pengaturan layout didalam pabrik merupakan aktivitas yang sangat vital dan sering muncul berbagai macam permasalahan didalamnya. Masalah yang paling utama adalah apakah pengaturan dari semua fasilitas produksi tersebut telah dibuat sebaik-baiknya sehingga bisa mencapai suatu proses produksi yang paling efisien dan bisa mendukung kelangsungan serta kelancaran proses produksi secara optimal.

Jika membicarakan Plant layout (tata letak pabrik) atau Facilities layout (tata letak fasilitas), ada 2 kata kunci yang ada didalamnya, yaitu pengaturan dan fasilitas.
Plant layout (tata letak pabrik) atau Facilities layout (tata letak fasilitas) bisa didefinisikan sebagai tata cara pengaturan fasilitas-fasilitas pabrik untuk menunjang kelancaran proses produksiAda 2 fasilitas pabrik utama yang menjadi obyek yang harus diatur letkanya :
1. Mesin (machine layout)

2. Departemen kerja yang ada dalam pabrik (department layout)
Pengaturan fasilitas-fasilitas pabrik tersebut memanfaatkan luas area (space) dari ruang produksi pabrik untuk penempatan mesin atau fasilitas penunjang produksi lainnya.

Ada 2 persepsi yang sering ditangkap dari penggunaan istilah tata letak pabrik :
1. Tata letak pabrik sebagai pengaturan fasilitas produksi yang sudah ada (the existing arrangement)

2. Tata letak pabrik sebagai perencanaan tata letak pabrik yang baru sama sekali (the new plant layout).

Tujuan utama dalam desain layout pabrik ini pada dasarnya adalah untuk meminimalkan total biaya yang antara lain meliputi elemen-elemen biaya sebagai berikut
– Biaya konstruksi dan instalasi fasilitas produksi
– Biaya pemindahan bahan (material handling costs)
– Biaya produksi, maintenance costs, safety costs, dan biaya penyimpanan produk setengah jadi (inventory in-process costs)Lebih spesifik lagi, desain layout pabrik yang baik bisa memberikan beberapa keuntungan dalam

Secara umum bisa dibilang bahwa desain layout pabrik ini ikut menentukan efisiensi dalam proses produksi dan ikut mempengaruhi berapa lama kelangsungan atau kesuksesan kerja suatu industri. Disamping itu pengaturan desain layout pabrik yang baik bisa mempermudah dalam proses pengawasan proses produksi dan juga bisa mempermudah pengaturan ulang layout pabrik jika ada rencana perluasan pabrik dikemudian hari.

Ditinjau dari aspek dasar tujuan dan keuntungan dari suatu layout yang terencana dengan baik, maka ada 6 dasar prinsip didalam desain layout pabrik :
1.    Prinsip integrasi total
Layout pabrik merupakan integrasi total dari seluruh elemen produksi yang menjadi satu unit operasi yang besar

2.    Prinsip jarak perpindahan bahan yang paling minimal
Waktu proses perpindahan material antar operasi bisa dikurangi dengan jalan mengurangi jarak perpindahan tersebut. Semakin dekat jaraj perpindahan maka akan semakin baik.

3.    Prinsip aliran dari suatu proses kerja
Desain layout pabrik dibuat sebaik mungkin untuk menghindari adanya gerakan balik (back-tracking), gerakan memotong (cross-movement), dan kemacetan (congestion), sehingga material bisa terus bergerak dari antar operasi tanpa perlu ada hambatan.

4.    Prinsip pemanfaatan ruangan
Pergerakan manusia, material, mesin, dan peralatan penunjang proses produksi lainnya terjadi dalam suatu ruang produksi yang memiliki 3 dimensi (x,y,z) atau memiliki aspek volume (cubic space) dan tidak hanya aspek luas (floor space). Karena itu faktor dimensi ruangan ini perlu dipertimbangkan dalam desain layout pabrik.

5.    Prinsip kepuasan dan keselamatan kerja
Desain layout pabrik yang baik bisa menciptakan kenyamanan bagi pekerja sehingga menimbulkan kepuasan kerja dan produktivitas pekerja bisa meningkat. Keselamatan kerja semakin terjamin dengan desain layout pabrik yang dibuat jauh dari sumber bahaya.

6.    Prinsip fleksibilitas

Efektifitas dan efisiensi desain layout pabrik bisa tercapai jika layout yang ada dibuat fleksibel untuk penyesuaian atau pengaturan kembali (relayout) ditengah kondisi ekonomi yang sangat kompleks dan cepat berubah. Sehingga layout yang baru dapat dibuat dengan cepat dan murah.


Sumber :

Rabu, 22 Oktober 2014

Manajemen dan Organisasi

      1.    Manajemen

Pengertian dan Peranan Manajemen

Apakah Manajemen itu ?
             1.      Mary Parker Follet, manajemen merupakan seni (art) dalam meyelesaikan pekerjaan
             melalui orang lain.
2.      James AF Stoner, manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan usaha-usaha anggota organisasi dan penggunaan sumber daya-sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
3.      Luther Gullick, manajemen suatu ilmu (science).
4.      James H. Donnelly Jr.; James L. Gibson; dan Jhon M. Ivancevich, manajemen adalah proses dari seseorang atau beberapa individu untuk mengkoordinasi kegiatan-kegiatan dari orang lain untuk memperoleh hasil yang tidak dapat dilakukan seorang individu saja.
5.      Karthryn M. Bartol dan David C. Marten, manajemen adalah proses untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi dengan melakukan kegiatan-kegiatan dari empat fungsi utama yaitu merencanakan (planning), mengorganisasi (organizing), memimpin (leading), dan mengendalikan (controlling).
6.      Chuck Williams (2001), manajemen adalah menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Jadi seorang manajer bukanlah mengerjakan semua pekerjaan sendiri. Dia bekerja melalui orang-orang yang memiliki kemampuan-kemampuan teknis di lapangan, tanpa mengerjakan teknisnya (walaupun bukan berarti seorang manajer tidak memiliki kemampuan teknis).
7.      Murti Sumarni-John Soeprihanto (1995), manajemen merupakan suatu proses yang terdiri atas kegiatan-kegiatan mulai dari perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian, dan pengendalian yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran-sasaran melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya yang lain. Pemanfaatan sumber daya-sumber daya lain dalam perusahaan meliputi sumber daya bahan baku produksi, sumber keuangan, mesin-mesin, dan cara yang digunakan dalam pemanfaatan yang efisien dan efektif.

Berdasarkan uraian tersebut manajemen dapat diartikan sebagai bekerja dengan orang-orang dengan memanfaatkan sumber daya-sumber daya organisasi untuk menentukan, menginterpretasikan dan mencapai tujuan-tujuan melalui pelaksanaan atau proses fungsi-fungsi POLC (Planning, OrganizingLeading, Controlling).
Latar Belakang Sejarah Manajemen

Banyak kesulitan yang terjadi dalam melacak sejarah manajemen. Namun diketahui bahwa ilmu manajemen telah ada sejak ribuan tahun yang lalu. Hal ini dibuktikan dengan adanya piramida di Mesir. Piramida tersebut dibangun oleh lebih dari 100.000 orang selama 20 tahun. Piramida Giza tak akan berhasil dibangun jika tidak ada seseorang—tanpa mempedulikan apa sebutan untuk manajer ketika itu—yang merencanakan apa yang harus dilakukan, mengorganisir manusia serta bahan bakunya, memimpin dan mengarahkan para pekerja, dan menegakkan pengendalian tertentu guna menjamin bahwa segala sesuatunya dikerjakan sesuai rencana.

Pembangunan Piramida di Mesir ini tak mungkin terlaksana tanpa adanya seseorang yang merencanakan, mengorganisasikan dan menggerakan para pekerja, dan mengontrol pembangunannya. Contoh praktik manajemen lainnya dapat disaksikan selama tahun 1400-an di kota Venesia, Italia, yang ketika itu menjadi pusat perekonomian dan perdagangan di sana. Penduduk Venesia mengembangkan bentuk awal perusahaan bisnis dan melakukan banyak kegiatan yang lazim terjadi di organisasi modern saat ini. Sebagai contoh, di gudang senjata Venesia, kapal perang diluncurkan sepanjang kanal dan pada tiap-tiap perhentian, bahan baku dan tali layar ditambahkan ke kapal tersebut. Hal ini mirip dengan model lini perakitan (assembly line) yang dikembangkan oleh Hanry Ford untuk merakit mobil-mobilnya.

Selain lini perakitan tersebut, orang Venesia memiliki sistem penyimpanan dan pergudangan untuk memantau isinya, manajemen sumber daya manusia untuk mengelola angkatan kerja, dan sistem akuntansi untuk melacak pendapatan dan biaya. Daniel Wren membagi evolusi pemikiran manajemen dalam empat fase, yaitu pemikiran awal, era manajemen sains, era manusia sosial, dan era moderen. 


 Fungsi dan Proses Manajemen

Proses manajemen adalah daur beberapa gugusan kegiatan dasar yang berhubungan secara integral, yang dilaksanakan di dalam manajemen secara umum, yaitu proses perencanaan, proses pengorganisasian, proses pelaksanaan dan proses pengendalian, dalam rangka mencapai sesuatu tujuan secara efektif dan efisien. Sesungguhnya keempat proses itu merupakan hasil ikhtisar dari pelbagai pendapat praktisi dan ahli mengenai manajemen.
Menurut Henri Fayol : "perencanaan, pengorganisasian, pengendalian, koordinasi".
Menurut Gulick dan Urwick: "Perencanaan, pengorganisasian, staffing, pengarahan, koordinasi, pelaporan dan peranggaran".
Menurut William M. Fox : "Perencanaan, pengorganisasian, pengendalian".
Menurut Ernest Dale: "Perencanaan, pengorganisasian, staffing, pengarahan, pengendalian, inovasi, representasi".
Menurut Koontz dan O'Donnell : "perencanaan, pengorganisasian, staffing, pengarahan, pengendalian".
Semua gagasan itu didasarkan pada pra-anggapan yang menghendaki pembagian proses kerja para manajer menjadi bagian-bagian yang dapat dilaksanakan. Proses-proses itu berulangkali dinyatakan sebagai "langkah-langkah dasar manajemen", batu-batu fondasi manajemen.

Fungsi manajemen adalah elemen-elemen dasar yang akan selalu ada dan melekat di dalam proses manajemen yang akan dijadikan acuan oleh manajer dalam melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan. Fungsi manajemen pertama kali diperkenalkan oleh seorang industrialis Perancis bernama Henry Fayol pada awal abad ke-20. Ketika itu, ia menyebutkan lima fungsi manajemen, yaitu merancang, mengorganisir, memerintah, mengordinasi, dan mengendalikan. Namun saat ini, kelima fungsi tersebut telah diringkas menjadi empat, yaitu:

1. Perencanaan (planning) adalah memikirkan apa yang akan dikerjakan dengan sumber yang dimiliki. Perencanaan dilakukan untuk menentukan tujuan perusahaan secara keseluruhan dan cara terbaik untuk memenuhi tujuan itu. Manajer mengevaluasi berbagai rencana alternatif sebelum mengambil tindakan dan kemudian melihat apakah rencana yang dipilih cocok dan dapat digunakan untuk memenuhi tujuan perusahaan. Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan, fungsi-fungsi lainnya tidak dapat berjalan.

2. Pengorganisasian (organizing) dilakukan dengan tujuan membagi suatu kegiatan besar menjadi kegiatan-kegiatan yang lebih kecil. Pengorganisasian mempermudah manajer dalam melakukan pengawasan dan menentukan orang yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas-tugas yang telah dibagi-bagi tersebut. Pengorganisasian dapat dilakukan dengan cara menentukan tugas apa yang harus dikerjakan, siapa yang harus mengerjakannya, bagaimana tugas-tugas tersebut dikelompokkan, siapa yang bertanggung jawab atas tugas tersebut, pada tingkatan mana keputusan harus diambil.

3. Pengarahan (directing) adalah suatu tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota kelompok berusaha untuk mencapai sasaran sesuai dengan perencanaan manajerial dan usaha-usaha organisasi. Jadi actuating artinya adalah menggerakkan orang-orang agar mau bekerja dengan sendirinya atau penuh kesadaran secara bersama-sama untuk mencapai tujuan yang dikehendaki secara efektif. Dalam hal ini yang dibutuhkan adalah kepemimpinan (leadership).

4. Pengevaluasian (evaluating) adalah proses pengawasan dan pengendalian performa perusahaan untuk memastikan bahwa jalannya perusahaan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Seorang manajer dituntut untuk menemukan masalah yang ada dalam operasional perusahaan, kemudian memecahkannya sebelum masalah itu menjadi semakin besar.

Ciri-ciri manajer profesional

Seseorang yang bekerja melalui orang lain dengan mengoordinasikan kegiatan-kegiatan mereka guna mencapai sasaran organisasi. Ciri dari seorang manajer professional (Henry Mintzberg) adalah peran antar pribadi, yaitu melibatkan orang dan kewajiban lain, yang bersifat seremonial dan simbolis. Peran ini meliputi peran sebagai figur untuk anak buah, pemimpin, dan penghubung. Yang kedua adalah peran informasional, meliputi peran manajer sebagai pemantau dan penyebar informasi, serta peran sebagai juru bicara. Yang ketiga adalah peran pengambilan keputusan, meliputi peran sebagai seorang wirausahawan, pemecah masalah, pembagi sumber daya, dan perunding. Mintzberg kemudian menyimpulkan bahwa secara garis besar, aktivitas yang dilakukan oleh manajer adalah berinteraksi dengan orang lain.

Ketrampilan Manajemen yang dibutuhkan

Robert L. Katz pada tahun 1970-an mengemukakan bahwa setiapmanajer membutuhkan minimal tiga keterampilan dasar. Ketiga keterampilan tersebut adalah:

      1.       Keterampilan konseptual (conceptional skill)Manajer tingkat atas (top manager) harus memiliki keterampilanuntuk membuat konsep, ide, dan gagasan demi kemajuan organisasi.Gagasan atau ide serta konsep tersebut kemudian haruslah dijabarkanmenjadi suatu rencana kegiatan untuk mewujudkan gagasan ataukonsepnya itu. Proses penjabaran ide menjadi suatu rencana kerjayang kongkret itu biasanya disebut sebagai proses perencanaan atauplanning. Oleh karena itu, keterampilan konsepsional jugameruipakan keterampilan untuk membuat rencana kerja.

      2.       Keterampilan berhubungan dengan orang lain (humanity skill)Selain kemampuan konsepsional, manajer juga perlu dilengkapidengan keterampilan berkomunikasi atau keterampilan berhubungandengan orang lain, yang disebut juga keterampilan kemanusiaan.Komunikasi yang persuasif harus selalu diciptakan oleh manajerterhadap bawahan yang dipimpinnya. Dengan komunikasi yang persuasif, bersahabat, dan kebapakan akan membuat karyawan merasadihargai dan kemudian mereka akan bersikap terbuka kepada atasan.Keterampilan berkomunikasi diperlukan, baik pada tingkatanmanajemen atas, menengah, maupun bawah.

      3.       Keterampilan teknis (technical skill)Keterampilan ini pada umumnya merupakan bekal bagi manajer padatingkat yang lebih rendah. Keterampilan teknis ini merupakankemampuan untuk menjalankan suatu pekerjaan tertentu, misalnyamenggunakan program komputer, memperbaiki mesin, membuatkursi, akuntansi dan lain-lain.Selain tiga keterampilan dasar di atas, Ricky W. Griffin menambahkan dua keterampilan dasar yang perlu dimiliki manajer, yaitu:

1.       Keterampilan manajemen waktuMerupakan keterampilan yang merujuk pada kemampuan seorangmanajer untuk menggunakan waktu yang dimilikinya secara bijaksana.Griffin mengajukan contoh kasus Lew Frankfort dari Coach. Padatahun 2004, sebagai manajer.

2.       Keterampilan membuat keputusan Merupakan kemampuan untuk mendefinisikan masalah danmenentukan cara terbaik dalam memecahkannya. Kemampuanmembuat keputusan adalah yang paling utama bagi seorang manajer,terutama bagi kelompok manajer atas (top manager).

     2.     Organisasi

Definisi Organisasi

Organisasi merupakan sekelompok individu yang terstruktur dansistematis yang berada dalam sebuah sistem. Definisi lain menyebutkan,organisasi adalah wadah untuk sekelompok individu berinteraksi dengan wewenang tertentu.

Pentingnya Mengenal Organisasi

Terciptanya hubungan yang baik antar anggota. Setiap anggota telahmengetahui tugas dan tanggung jawabnya dalam rangka mencapai tujuan yangtelah ditetapkan. Spesialisasi dalam melaksanakan tugas.

Bentuk – Bentuk Organisasi

      1.       Organisasi Garis (oleh : Henry Fayol)Organisasi yang paling sederhana dan sudah sangat tua. Digunakan dikalangan militer dengan karyawan yang masih sedikit dan saling kenal.Spesialisasi pekerjaannya pun belum terlalu tinggi.

      2.       Organisasi Fungsional (oleh : F.W. Taylor) Pimpinan-pimpinan yang ada, tidak memiliki bawahan yang jelas,karena setiap pimpinan mempunyai wewenang untuk memberikankomando selama masih ada hubungannya dengan fungsi atasantersebut.

      3.       Organisasi Staf dan Garis (oleh : Harrington Emerson)Biasanya dipakai pada organisasi yang besar dengan daerah kerja yangluas dan bidang tugas yang beraneka ragam serta rumit. Memilikitenaga staf atau tenaga ahli lebih dari satu untuk memberikan nasihatatau saran.

      4.       Organisasi Staf dan FungsionalOrganisasi staf dan fungsional merupakan organisasi gabungan antarastaf dan fungsional. Memiliki kelebihan dan kelemahan sepertiorganisasi staf dan organisasi fungsional.

Prinsip – Prinsip Organisasi

Prinsip dari organisasi menawarkan petunjuk untuk menciptakan efisiensidan efektivitas struktur organisasi. Dengan kata lain, prinsip-prinsip ini adalahkriteria dari proses organisasi yang efisien. Pakar manajemen menyebutkan,statement khusus terkait dengan prinsip organisasi dalam manajemen.Beberapa prinsip organisasi itu antara lain :
      1.       Kesatuan Tujuan.
      2.       Divisi Kerja dan Spesialisasi.
      3.       delegasi Kewenangan
      4.       Koordinasi.
      5.       Kesatuan Komando.
      6.       Fleksibilitas.
      7.       Sederhana.
      8.       Rentang Kendali.
      9.       Chain of Command.
      10.   Prinsip Pengecualian.
      11.   Wewenang dan Tanggung Jawab.
      12.   Efisiensi.
      13.   Keseimbangan yang Wajar.
      14.   Pemisahan fungsi lini dan staf.

Keterampilan Manajemen yang dibutuhkan

Ketrampilan yang harus dimiliki pada setiap manajer berbeda-beda. Padatingkatan manajer paling atas (Top Manager) membutuhkan kemampuan konseptual daripada yang lainnya. Manajemen paling bawah memerlukan keterampilan teknikal, seperti akuntansi, komputer, dan lain-lain. Ketrampilan ketiga, yaitu ketrampilan berkomunikasi dimana ketrampilan ini dibutuhkan dalam  semua tingkatan  manajemen.

Sebab Keberhasilan dan Kegagalan Organisasi

Sebab keberhasilan dan kegagalan suatu organisasi sangat berhubungan dengan para anggotaya. Sebab keberhasilan organisasi karena adanya kerjasama yang baik antara anggota dalam suatu organisasi, sehingga tercipta keberhasilan di dalam organisasi tersebut. Sebab kegagalan organisasi adalah adanya faktor intern dalam organisasi tersebut.