About

Information

Selasa, 02 April 2013

Isu Kudeta Tunjukkan Ketidakharmonisan Pimpinan KPK

Selasa, 02 April 2013 - 18:41:56 WIB
Isu Kudeta Tunjukkan Ketidakharmonisan Pimpinan KPK 
Diposting oleh : Administrator
Kategori: Korupsi 


Komhukum (Jakarta) - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad menuding ada pihak-pihak yang berusaha melengserkannya dari kursi Ketua KPK dengan menunggangi kasus bocornya Sprindik atas nama Anas Urbaningrum.

Menanggapi pernyataan ini, Anggota Komisi III dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera, Indra, mengaku terkejut dengan munculnya isu kudeta terhadap Ketua KPK, Abraham Samad. Baginya, isu tersebut menunjukkan adanya indikasi ketidakharmonisan di internal KPK.

"Kemarin kita kaget ketika ketua KPK menyampaikan ada upaya kudeta justru dibantah juga oleh komisioner lainnya dan jubir KPK," katanya kepada media usai diskusi di kantor Kemenkum HAM, Selasa (2/04).

Indra juga dalam kesempatan itu meminta Komite Etik KPK mengusut tuntas kasus bocornya surat perintah penyidikan (Sprindik) mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum. Siapapun yang melanggar, katanya, harus dihukum secara tegas dan adil. "Sprindik bocor merupakan pelanggaran hukum yang serius," katanya.

Manurutnya, kebocoran Sprindik memperlemah pemberantasan korupsi. Sebab, seseorang yang akan dijadikan tersangka, memiliki peluang untuk menghilangkan alat bukti dan melarikan diri.

"KUHP jelas menyatakan ini tindak pidana pembongkaran rahasia negara. Kemudian, melanggar Undang-undang keterbukaan informasi publik dan informasi-informasi ini yang dirahasiakan tidak boleh dipublikasikan," tuturnya.

Sebelumnya, Abraham menuding ada pihak-pihak yang berusaha melengserkannya dari kursi Ketua KPK dengan menunggangi kasus bocornya Sprindik atas nama Anas Urbaningrum.

"Kebocoran Sprindik adalah skenario untuk menjatuhkan dan membungkam saya dari KPK," ujar Abraham Samad, Rabu (27/03). 

Samad mengatakan, upaya pelengserannya sebagai Ketua KPK memang tengah dipolitisir oleh sejumlah pihak. Ia menduga upaya ini dilakukan karena selama ini dirinya terlalu lantang memberantas korupsi.

"Selama ini saya sangat kencang dan lantang membongkar kasus-kasus korupsi besar," pungkasnya  kala itu. (K-5/el)

0 komentar:

Posting Komentar