Kamis, 28 Februari 2013 - 06:32:27 WIB
Al-Shabaab Janjikan Perang "Panjang"
Diposting oleh : Administrator
Gerilyawan Al-Shabaab, yang memerangi pasukan Kenya yang ditempatkan di Somalia selatan sesuai dengan mandat pasukan penjaga perdamaian Afrika, mengatakan, Kenya berada di persimpangan jalan untuk memutuskan apakah menginginkan kekerasan lebih lanjut atau perdamaian, lapor Reuters.
"Jika anda terus berada di jalur perang, maka ingat bahwa kami adalah orang-orang bertekad kuat yang akan terus berperang `atas perintah Allah`," kata Al-Shabaab dalam sebuah pernyataan email.
Rakyat Kenya akan memberikan suara dalam pemilihan umum pada Senin (4/03), namun tidak satu pun dari kedelapan calon presiden berjanji akan menarik pasukan Kenya dari Somalia.
Al-Shabaab tidak menyebutkan pemilu itu dalam pernyataan tersebut namun menunjuk pada "iklim perubahan politik" sebagai kunci bagi "masa depan yang mencakup peredaan pertumpahan darah".
"Kini ada sedikit prospek bahwa hal-hal akan membaik dan anda akan pulih dari kengerian serangan terus-menerus," kata Al-Shabaab. "Kami akan melakukan segala sesuatu untuk membela tanah kami dari invasi dan membela agama kami dari kaum kafir," tambah pernyataan itu.
Belum ada tanggapan segera dari pemerintah Nairobi mengenai pernyataan Al-Shabaab itu. Kenya, negara ekonomi terbesar Afrika timur, dilanda serangan-serangan bom, granat dan penembakan sejak negara itu mengirim pasukan ke Somalia selatan pada pertengahan Oktober 2011 untuk menyerang pangkalan-pangkalan gerilyawan tersebut, yang dituduh melakukan penculikan dan penyerangan di Kenya.
Al-Shabaab membantah tuduhan Kenya bahwa mereka mendalangi sejumlah penculikan warga asing di negara tersebut. Al-Shabaab balik menuduh pemerintah Kenya menggunakan isu penculikan sebagai alasan untuk melakukan penyerbuan ke Somalia.
Dalam waktu kurang dari sebulan, seorang wanita Inggris dan seorang wanita Prancis diculik dari kawasan wisata pantai Kenya dalam dua insiden terpisah, yang merupakan pukulan besar bagi industri pariwisata di Kenya.
Pada 13 Oktober 2011, dua wanita pekerja bantuan asal Spanyol diculik dari kamp pengungsi Dadaab, Kenya, kamp terbesar di dunia yang menjadi tempat bagi sekitar 460.000 pengungsi yang sebagian besar orang Somalia yang menyelamatkan diri dari kekeringan, kelaparan dan perang.
Penculikan-penculikan itu diyakini dilakukan oleh Al-Shabaab Somalia. Belum ada tuntutan yang diumumkan oleh penculik bagi pembebasan para sandera itu. Al-Shabaab yang bersekutu dengan Al-Qaeda mengobarkan perang selama beberapa tahun ini dalam upaya menumbangkan pemerintah sementara Somalia dukungan PBB. (K-4/EIO)
0 komentar:
Posting Komentar