Kamis, 28 Februari 2013 - 12:22:22 WIB
PC Merek Terkenal Rentan "Malware"
Diposting oleh : Administrator
"Jika pelanggan tidak dapat membuktikan komputer yang dibeli dengan pre instal lisensi Windows resmi, maka memicu risiko terkena virus dan spyware yang potensi korupsi data, pencurian, dan kerugian keuangan meningkat secara eksponensial," kata Tony Seno Hartono, National Technology Officer Public Sector Microsoft Indonesia, dalam siaran pers di Jakarta.
Menurut Tony, studi penelitian Tim Microsoft Security Forensics awalnya dilakukan pada Desember 2012 pada 282 total komputer dan DVD, dan menemukan sebanyak 69 persen terinfeksi malware, meningkat enam kali dari studi periode sebelumnya.
Diyakini bahwa baik software palsu atau pun malware bukan berasal atau terinstal dari pabrikan PC tersebut, namun berasal dari komputer yang dijual dengan sistem operasi non Windows.
Kemudian diganti oleh individu yang berada pada rantai penjualan atau toko-toko yang melakukan duplikasi ilegal dan distribusi software bajakan.
"Banyak yang beranggapan bahwa membeli PC merek ternama menjamin keamanan dan kenyamanan dalam pengalaman berkomputasi. Mereka tidak berpikir dua kali tentang software yang dijual dengan komputer, apakah itu asli atau bajakan," ujar Tony.
Untuk itu tambahnya, pelanggan harus berhati-hati ketika mendapat penawaran-penawaran menarik ketika membeli komputer, karena umumnya malware tidak dapat diperbaiki hanya dengan menggunakan antivirus.
Masih menurut studi Microsoft tersebut, tingkat infeksi dari software bajakan bervariasi secara signifikan di seluruh Asia Tenggara, dimana sampel dari Filipina memiliki tingkat infeksi malware terendah, namun dua dari lima komputer dan DVD teruji terinfeksi.
Khusus di Indonesia, sebanyak 59,09 persen dari sampel HDD (hard disk drive) terinfeksi oleh malware, sedangkan 100 persen dari sampel DVD terinfeksi oleh malware.
Total dari pengujian Microsoft mengungkapkan bahwa dari 5.601 kasus dan 1.131 unik strain dari infeksi malware dan virus ada di setiap sampel yang diambil di Asia Tenggara termasuk virus "Zeus" Trojan yang sangat berbahaya.
Zeus merupakan trojan pencuri password yang dikenal untuk menggunakan "keylogging" dan mekanisme lain untuk memonitor aktivitas online pengguna. Keyloggers merekam tiap keystroke pengguna dengan tujuan mencuri informasi personal, termasuk account username dan pssword.
Umumnya tambah Tony, pelaku kriminal menggunakan cara ini untuk mencuri identitas korban, menarik uang dari akun bank mereka, melakukan pembelian secara online dengan menggunakan informasi personal korban dan mengakses akun pribadi lainnya. (K-4/EIO)
0 komentar:
Posting Komentar