About

Information

Jumat, 19 April 2013

Ribuan Pemuda Timba Pengalaman Perangi Ideologi Pro-Kekerasan

Jumat, 19 April 2013 - 00:40:02 WIB
Ribuan Pemuda Timba Pengalaman Perangi Ideologi Pro-Kekerasan
Diposting oleh : Administrator
Kategori: Umum 


Komhukum (Jakarta) - Sekitar 5.000 pemuda dari kalangan pelajar dan mahasiswa dari berbagai daerah di Indonesia mendapatkan pelatihan pencegahan tindak kekerasan di Indonesia dari tokoh muda Pakistan Dr. Hussain Mohi-Ud-Din Qadri.

"Sikap toleransi yang tinggi antarpemeluk agama sangat penting untuk meminimalisir kekerasan yang kerap terjadi," kata Hussain Mohi dalam kuliah umum di hadapan ribuan  mahasiswa dan pelajar se-Indonesia di Kampus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Kamis (18/04).

Dalam acara public lecture series dengan tema "Pakistani Youth Role in Preventing Pro-Violence Ideology" yang diadakan Lazuardi Birru bersama dengan UIN Syarif Hidayatullah itu, Hussain Mohi mengatakan sektarianisme yang muncul di negara mayoritasnya muslim seperti Pakistan dan Indonesia kerap menjadi pemicu konflik dan kekerasan di masyarakat.

"Oleh karena itu, perlu penyadaran bagi generasi muda untuk menghilangkan paham sektarianisme berlebihan," katanya.

Menurut Hussain, negara perlu turun tangan untuk mendorong agar sikap toleransi dapat tumbuh di generasi muda sejak dini melalui berbagai perangkat yang ada termasuk Undang-Undang. "Pendidikan karakter tolerasi harus terus di dorong oleh pemerintah terutama negara-negara yang memiliki keberagaman agama," katanya.

Hussain menjelaskan perlunya dialog kondusif diantara para pemimpin agama agar tercipta keharmonisan yang bisa menekan terjadinya tindakan radikalisme dan kekerasan atas nama agama. "Di Pakistan dan negara manapun termasuk Indonesia dialog antar pemimpin agama itu sangat penting untuk menciptakan harmonisasi yang pada akhirnya bisa menekan bibit anarkisme dan kekerasan," katanya.

Selain itu, juga ia menyarankan kepada generasi muda Indonesia untuk tidak mudah terpancing hasutan-hasutan yang bisa menjerumuskan mereka dalam tindak kekerasan yang merugikan orang lain.

Sementara itu, Ketua Lazuardi Birru Dhyah Madya Ruth SN menegaskan bahwa telah terjadi sekitar 1.000 aksi bom bunuh diri di Pakistan dalam jangka waktu 10 tahun, dengan korban telah mencapai lebih dari 1 juta rakyat sipil, sedangkan, di Indonesia sejak pascareformasi telah terjadi 12 kali aksi bom bunuh diri dengan korban lebih dari 300 rakyat sipil.

"Kita tentu tidak mengharapkan Indonesia seperti Pakistan kini, yang jauh dari rasa aman. Untuk itu generasi muda Indonesia perlu belajar dari pengalaman Pakistan, agar tidak menjadi seperti Pakistan kini.

Sementara itu Purek II Bidang Akademik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Prof Dr M Matsna HS, MA menyampaikan bahwa pandangan-pandangan dan pengalaman-pengalaman Dr Hussain Mohi sangat menarik dan patut menjadi inspirasi serta contoh generasi muda Indonesia dalam mengatasi ideologi pro-kekerasan.

"Stabilitas keamanan dan perdamaian merupakan dua sisi menarik yang harus tetap bersinergi bila ingin mencapai Indonesia yang lebih baik di masa mendatang," tegas M Matsna. (K-4/EIO)

0 komentar:

Posting Komentar