Kamis, 31 Januari 2013 - 09:53:25 WIB
Daging Busuk Rontokkan Mesin Politik PKS
Diposting oleh : Administrator
Kategori: Korupsi
Komhukum (Jakarta) - Dugaan keterlibatan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Luthfi Hassan Ishaaq dalam kasus suap komoditas impor daging sapi mengejutkan banyak pihak. Bahkan, elite PKS tak percaya.
Akibatnya, mesin elektoral partai berslogan bersih dan peduli ini diprediksi rontok. Apalagi, saat ini partai sudah memasuki masa kampanye menghadapi Pemilihan Umum (Pemilu) 2014. Di tahun politik ini, PKS dinilai akan kesulitan memulihkan citranya sebagai partai dakwah.
Menurut pengamat politik dari Pol-Tracking Institute Hanta Yuda, penetapan tersangka terhadap Luthfi Hassan Ishaaq adalah pukulan telak yang langsung menusuk jantung partai tersebut.
Hanta mengatakan, yang menjadi daya tawar PKS kepada publik selama ini adalah citra anti korupsi dan kader yang berakhlak mulia. Namun ketika Presiden PKS dinyatakan sebagai tersangka korupsi, mesin elektoral yang mereka tawarkan ke publik pun akan hancur lebur.
“Kasus ini akan sangat berat bagi PKS. Sebab sanksi publik akan lebih berat dibandingkan apabila partai lain yang korupsi. Makanya kasus ini akan langsung menusuk jantung kekuatan PKS,” ujarnya di Jakarta, Kamis (31/01).
Hanta menerangkan, masalah korupsi ini bisa menjadi cobaan terberat bagi PKS. Jika dilihat dari perjalanan partai kader ini sejak awal, akan kelihatan bahwa fondasi utama yang dibangun adalah image sebagai partai bersih atau antikorupsi. Karena itu, kasus korupsi yang menimpa Presiden PKS jelas akan menghancurkan elektoral PKS di 2014.
“Sebab selling point mereka adalah antikorupsi dan akhlak mulia. Pada tahap tertentu publik bisa apatis, bahkan malu memakai lambang PKS karena magnet elektoral mereka yang langsung kena. Ini tentu pukulan berat bagi PKS,” ungkapnya.
Meski demikian, Hanta mengatakan bahwa PKS masih punya waktu 1,5 tahun untuk membenahi diri. Mereka harus bisa membatasi efek kasus penetapan tersangka Presiden PKS, di antaranya melalui kerja kader-kader mereka di bawah. PKS pun harus bisa membaca trend perilaku pemilih, kemudian memberikan pemahaman bahwa tidak semua kader PKS berlaku salah.
“Tapi saya agak pesimistis langkah-langkah perbaikan bisa dilakukan PKS. Partai ini akan sulit mencari magnet elektoral baru ketika apa yang menjadi jualan selama ini sudah hancur. Kita harap PKS bisa berbenah saja,” tandasnya. (K-5/Roy)
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Kamis, 31 Januari 2013 - 09:40:16 WIB
Guncangan Politik Daging Sapi Sandera PKS
Diposting oleh : Administrator
Kategori: Korupsi
Komhukum (Jakarta) - Siang kemarin, hampir seluruh media masa memberitakan keterlibatan elite PKS dalam kasus suap komoditas daging impor dan sudah tersebar sampai ke pelosok kampung bahkan kalangan masyarakat awam.
Hal itu menyusul penangkapan empat pengusaha dalam aksi penggerebekan KPK di Hotel Le Meridien, Selasa (29/01) malam lalu. Namun, belum jelas siapa politikus yang dimaksud. Para politikus PKS pun ramai-ramai menepisnya.
Ketua DPP PKS Bidang Hukum dan HAM Aboe Bakar Al Habsyi mengakui partainya saat ini tengah menghadapi ujian terberat menjelang Pemilu 2014. Meski begitu, pihaknya masih optimistis partainya bisa lolos dari persoalan tersebut.
“Kami masih yakin bisa survive. Meskipun memang agak berat jika kita tidak punya standing yang baik dan tepat,” kata anggota Komisi III DPR ini saat dihubungi di Jakarta, Kamis (31/01).
Aboe mengemukakan, dalam proses penetapan tersangka terhadap Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq, ada operasi khusus yang dilakukan kelompok tertentu untuk memojokkan partainya. Dirinya menilai fitnah dan serangan yang dialamatkan kepada partainya ini dilakukan secara terstruktur.
Aboe mengungkapkan, sejak awal pihaknya menduga apa yang menerpa partainya saat ini merupakan pengalihan isu skandal pajak dari keluarga orang penting di negeri ini.
“Saya berharap kita bisa menggunakan fatsun politik yang simpatik menjelang Pemilu 2014. Tidak baik jika main lempar sesuatu untuk membunuh karakter kompetitor ataupun untuk mengalihkan isu,” kilahnya.
Dikonfirmasi terpisah, Ketua Fraksi PKS DPR Hidayat Nur Wahid mengaku belum mengetahui penetapan status tersangka terhadap Luthfi. “Kita belum dengar kabar itu,” ujarnya singkat.
Meski demikain ia mengungkapkan, jika memang informasi itu benar, pihaknya tidak bisa langsung percaya. Karena itu, pihaknya sesegera mungkin melakukan klarifikasi ke KPK.
“Kalau begitu, kita masih dalam proses penyelesaian kasus ini. Kita harus tunggu sebentar. Kita akan klarifikasi persoalannya dahulu,” tuturnya.
Wakil Sekjen DPP PKS Mahfudz Siddiq mengatakan, partainya selalu terbuka jika ada isu terkait praktik korupsi yang melibatkan kader partainya.
“Silahkan diproses hukum saja sehingga tidak ada stigmatisasi. Saya khawatir jika dibiarkan akan digunakan untuk kepentingan politik menjelang pemilu,” urainya.
Mengenai isu kasus korupsi komoditas daging sapi, Mahfudz menyampaikan, sudah sejak lama isu tersebut selalu dikembangkan dan dihubung-hubungkan dengan PKS. Karena itu, dirinya meminta tudingan tersebut dibuktikan secara hukum.
“Kalau mengaitkan pihak lain harus melalui penyidikan dan penyelidikan. Ketika informasi sudah jelas baru bisa ditegaskan. Sebaiknya informasi yang secara hukum belum bisa dipergunakan untuk alat bukti tidak usah dikembangkan,” cetusnya.
Hidayat Nur Wahid menengarai isu itu diarahkan kepada kader PKS sebagai pengalihan isu di tahun politik ini. Dia menyebutkan, tahun politik ini diduga akan digunakan sebagai sandera. Dia memperkirakan, ada pihak-pihak tertentu yang tidak menginginkan PKS bersuara lantang terkait pemberantasan korupsi.
“Saya ingin tegaskan kami mendukung agar KPK membongkar setuntasnya agar masyarakat tidak dihantui kabar burung yang tidak jelas. Jangan biarkan masalah ini menggantung," bebernya. (K-5/Roy)
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Kamis, 31 Januari 2013 - 08:08:13 WIB
Menyedihkan Habis Jumpa Pers, Presiden PKS Diborgol KPK
Diposting oleh : Administrator
Kategori: Korupsi
Komhukum (Jakarta) - Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Luthfi Hasan Ishaaq ditetapkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai tersangka dugaan suap daging impor, Rabu (30/01) malam. Meski demikian Luthfi yang juga disebut dengan inisial LHI, tadi malam juga langsung memimpin rapat tertutup di kantor DPP PKS, Jakarta Selatan.
Usai rapat tertutup, Luthfi bersama jajaran petinggi PKS lainnya langsung menggelar jumpa pers tanpa membuka sesi tanya jawab pada wartawan. Dalam jumpa pers tersebut, Luthfi menjelaskan tentang rasa terkejutnya atas status tersangka yang diumumkan KPK.
Sadar dirinya akan ditahan oleh penyidik KPK yang telah menjemputnya, Lutfi pun sempat menitipkan pesan untuk seluruh kader PKS di Indonesia. Berikut keterangan lengkap Luthfi dalam jumpa pers di kantor DPP PKS.
Assalamu'alaikum Warahmatullah Wabarakatuh
Pertama kami mengapresiasi kinerja KPK dalam melakukan pemberantasan korupsi. Kita berharap pemberantasan korupsi di Indonesia terus berjalan dengan baik sesuai dengan aturan undang-undang yang sudah ada.
Yang kedua, saya agak terkejut tadi mendapatkan berita dari kawan-kawan bahwa di KPK, ada pernyataan resmi tentang nama LHI sebagai salah satu yang diindikasikan terlibat kasus penyuapan.
Saya tidak tahu yang dimaksudkan siapa, tetapi memang nama saya adalah Luthfi Hasan Ishaaq yang biasa orang menyebutnya LHI.
Seandainya yang dimaksudkan adalah saya, maka saya sebagai warga negara Indonesia sudah tentu akan taat kepada proses hukum yang ada.
Tetapi, andai isu penyuapan itu benar, sudah barang tentu, saya tidak akan menerimanya. Tidak saya, tidak partai saya, tidak juga kader-kader Partai Keadilan Sejahtera.
Untuk itu, kepada seluruh jajaran, kader dan seluruh pengurus partai, Saya berharap para kader tetap menahan diri, terus berdoa, dan menyerahkan semua urusan pada Allah SWT, dan terus berjuang agar negeri kita ini bebas dari korupsi. Karena tindakan itu merugikan negara dan menyengsarakan rakyat, dan pemberantasan korupsi itu sudah menjadi komitmen PKS.
Biasanya menjelang pemilu, kita selalu mengucapkan kalimat "Hasbunallah wani'mal wakil, ni'mal maula wani'man nashir".
Demikian saya sampaikan keterangan ini, terima kasih.
Wassalamu'alaikum Warahmatullah Wabarakatuh
Usai memberi keterangan pers, Lutfhi langsung dibawa penyidik KPK untuk dilakukan pemeriksaan. KPK sudah menetapkan empat orang tersangka dalam kasus suap impor daging sapi. Keempat orang itu adalah Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq, Juard Effendi, Arya Arbi Effendi dan Ahmad Fathanah.
Bahkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tak hanya menangkap Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Luthfi Hasan Ishaaq. Sejak Rabu (30/01) petang, KPK juga melakukan penggeledahan di sejumlah lokasi.
Juru Bicara KPK, Johan Budi mengungkapkan, penggeledahan itu sebagai tindak lanjut penangkapan atas dua direksi PT. Indoguna Utama, Juard Effendi dan Aria Abdi Effendi, serta orang dekat Luthfi, Ahmad Fathana.
"Ada penggeledahan di sejumlah titik. Sampai saat ini masih dilakukan penggeledahan," ucap Johan di KPK, Rabu (30/01) menjelang tengah malam.
Sedangkan lokasi yang digeledah penyidik KPK adalah kantor PT. Indoguna Utama di Pondok Bambu, Jakarta Timur, dan rumah Aria Abdi Effendi di kawasan Cakung, juga di Jakarta Timur. Sementara lokasi lain yang digeledah adalah kantor Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian.
Seperti diketahui, awalnya KPK menangkap Ahmad Fathana. Ahmad yang disebut sebagai staf pribadi Luthfi itu ditangkap karena menerima uang Rp. 1 miliar dari Juard Effendi dan Aria terkait impor daging sapi.
Dari pengembangan penyidikan, ternyata uang itu akan diserahkan ke Luthfi. Indoguna Utama selama ini dikenal sebagai salah satu perusahaan yang bergerak di bidang impor daging. (K-2/Roy)
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Kamis, 31 Januari 2013 - 05:27:21 WIB
Pagi Ini, Presiden PKS Diperiksa KPK Sebagai Tersangka
Diposting oleh : Administrator
Kategori: Korupsi
Komhukum (Jakarta) - Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Luthfi Hasan Ishaaq, baru akan diperiksa oleh penyidik KPK pada Kamis pagi (31/1) pukul 09.00 WIB. Meskipun sebelumnya, Luthfi yang ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK dalam kasus dugaan suap impor daging sapi, dijemput oleh KPK sekitar pukul 20.00 WIB, dan tiba di KPK pukul 23.50 WIB.
"Bapak sekarang sedang istirahat, tadi waktu Pak Luthfi tiba di KPK, hanya menandatangani administrasi lalu cek kesehatan, untuk pemeriksaannya sendiri baru pagi nanti," ujar kuasa hukum Lutfi, Zainuddin Faruq kepada sejumlah wartawan di gedung KPK, Jakarta, Kamis (31/1).
Rencananya, selain akan didampingi oleh 3 orang pengacara dari PKS, Lutfi juga akan didampingi oleh beberapa pengacara lainnya. "Baru kita dulu bertiga, besok rencananya akan ada beberapa pengacara senior yang akan mendampingi Pak Luthfi Hasan," tegasnya. (K-4/Bharata)
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Kamis, 31 Januari 2013 - 05:16:34 WIB
M, Mahasiswi yang Bersama AF Dibebaskan KPK
Diposting oleh : Administrator
Kategori: Korupsi
Komhukum (Jakarta) - Setelah diperiksa sejak Selasa malam (29/1), atau pasca penangkapan oleh KPK, dalam operasi tangkap tangan, seorang wanita yang berinisial M dan diketahui memiliki nama panggilan Rani, akhirnya dibebaskan oleh pihak KPK pada Kamis dinihari (30/1) sekitar pukul 02.15 WIB.
Alasan pihak KPK membebaskan Rani, karena yang bersangkutan tidak terlibat dalam kasus dugaan suap terhadap Presiden PKS, Lutfi Hasan Ishaq. "Rani kita bebaskan karena dia memang tidak terlibat dalam kasus ini," ujar Johan Budi kepada sejumlah wartawan di KPK, Jakarta, Kamis (31/1).
Sementara Rani, yang mengenakan kaos ketat berwarna hitam serta rok mini levis, sebelum keluar dari KPK, sempat bersembunyi dibalik pintu ruangan utama KPK yang menghubungkan dengan ruang penyidik. Hal dilakukan oleh Rani, karena dirinya terlihat ketakutan saat melihat diluar gedung KPK puluhan wartawan sudah menunggu dan siap memberondong dengan berbagai pertanyaan.
Setelah memiliki keberanian, Rani, yang dikawal oleh petugas KPK, dan rekan Rani, akhirnya bisa masuk mobil taksi berwarna biru yang sudah siap di halaman KPK, meskipun dengan bersusah payah. Tidak ada satu kalimatpun yang meluncur dari bibir seorang mahasiswi dari sebuah perguruan tinggi di kawasan Jakarta.
Seperti yang diketahui, Rani atau M, ikut ditangkap KPK, saat sedang bersama dengan Ahmad Fathanah (AF) di Le Meridien Hotel, Jakarta Pusat. (K-4/Bharata)
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Kamis, 31 Januari 2013 - 05:06:47 WIB
Penerima Suap LHI, Presiden PKS?
Diposting oleh : Administrator
Kategori: Korupsi
Komhukum (Jakarta) - Penangkapan terhadap 4 orang pelaku bisnis impor daging yang diduga akan melakukan penyuapan terhadap salah seorang anggota DPR berinisial LHI, oleh KPK, berhembus kencang bahwa LHI adalah Luthfi Hasan Ishak, yang merupakan Presiden Partai PKS.
"Tadi jam 17.30 PKS ada rapat internal di DPP, mungkin membahas mengenai LHI yang diduga terlibat dalam kasus suap," ujar sumber Komhukum.com, yang enggan disebutkan namanya, di Jakarta, Rabu (30/1).
Sementara itu, diberitakan sebelumnya bahwa, empat orang yang berinisial JE, AAF, AF dan M, ditangkap oleh KPK dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT) di sebuah hotel di Jakarta. Keempatnya diduga akan melakukan tindakan suap terhadap LHI terkait dengan impor daging.
"Keempatnya sudah kami buntuti sejak mereka melakukan serah terima uang di sebuah kantor di Pondok Bambu Jakarta Timur hingga di sebuah hotel. Kuat dugaan uang sebesar Rp. 1 miliar, akan diserahkan oleh keempatnya kepada anggota DPR, untuk memuluskan impor daging, kita masih terus melakukan pendalaman," terang Juru Bicara KPK, Johan Budi kepada wartawan di gedung KPK.
KPK dalam operasi tangkap tangan juga mengucapkan terima kasih kepada masyarakat yang telah memberikan informasi akan adanya usaha suap yang dilakukan oleh beberapa orang kepada anggota DPR. "Kita tentunya mengucapkan terimakasih kepada masyarakat, yamg telah menginformasikan mengenai adanya dugaan suap, yang akan dilakukan di sebuah kantor di Jakarta Timur," terang Johan Budi. (K-4/Bharata)
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Kamis, 31 Januari 2013 - 04:57:21 WIB
PKS Bantah Keterlibatan Luthfi dalam Suap Impor Daging
Diposting oleh : Administrator
Kategori: Korupsi
Komhukum (Jakarta) - Ketua DPP PKS Bidang Hukum dan HAM Aboe Bakar Alhabsy menegaskan, siapapun kader partainya yang terlibat persoalan korupsi takkan diampuni. Bahkan dia memastikan, tak ada kader PKS yang tertangkap oleh KPK saat penangkapan yang dilakukan Selasa (29/1) malam.
"Komitmen PKS untuk melakukan pemberantasan korupsi sudah bulat, kita akan dukung setiap upaya pemberantasan korupsi. Soal upaya suap di Hotel Le Meredian kita sudah mengecek tidak ada anggota kita yang terlibat, pimpinan fraksi sudah memastikan kepada semua anggota di Komisi IV," jelasnya kepada Komhukum.com lewat ponselnya di Jakarta, Rabu (30/01)
Al Habsyi malah mengigatkan, jangan sampai hal (berita penangkapan KPK) ini dimanfaatkan untuk kepentingan politik, atau untuk pembunuhan karakter partai tertentu, itu tidak benar.
"Saya menyangkan ketika beberapa media menulis pemberitaan mengenai dugaan keterlibatan anggota Komisi IV dari PKS dalam sebuah dugaan suap di Hotel Le Meredian tanpa menuliskan rujukannya. Seorang wartawan harusnya tidak boleh beropini. Kalau menulis berita harus ditulis sumbernya. Nah, ini tanpa ada sumber, menyebut dugaan keterlibatan anggota PKS di Komisi IV, ini kan tendensius sekali," tandasnya.
Menurutnya, ada info bila isu tersebut digunakan untuk mengalihkan pemberitaan mengenai skandal pajak dari keluarga orang penting di Indonesia. "Berita ini berkembang di jejaring sosial dan gruop BBM, saya baru lihat tadi pagi. Mungkin ini awalan di tahun politik, suasana sudah mulai hangat. Namun saya perlu mengingatkan, berpolitik haruslah tetap santun, jangan sampai menyebarkan fitnah, itu tidak baik,". tuturnya.
Seperti di ketahui, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menangkap sejumlah orang yang diduga kuat tengah melakukan transaksi suap di Hotel Le Meredien, Jakarta, semalam. Informasi yang didapat penangkapan tersebut diduga terdapat uang suap untuk politisi PKS di Komisi IV. Anggota Komisi IV DPR yang berasal dari PKS berjumlah lima orang yakni Abdul Hakim, Nabil Al Musawa, Herman, Tamsil Linrung dan Ma"mur Hasanuddin.
"Diantara Anggota Poksi IV FPKS tersebut ada yang sedang umroh dan ada yang sedang diluar kota," kata Anggota Komisi III DPR asal PKS, Indra.
Indra mengatakan dari kelima nama tersebut tidak ada inisial SY seperti yang disebutkan oleh sejumlah media. Ketua DPP PKS itu pun mengaku sudah mengonfirmasi kepada pimpinan fraksi PKS. "Insya Allah tidak ada anggota FPKS yang terlibat dan sayapun yakin Insya Allah tidak ada anggota FPKS menerima suap atau main kotor seperti itu," tuturnya.
Sebelumnya, informasi yang beredar menyebutkan ada empat orang yang ditangkap dalam operasi tangkap tangan itu. Tiga diantaranya pria dan satunya lagi perempuan. Satu diantara tiga pria itu diduga seorang pengusaha di PT. Indoguna Utama, perusahaan yang bergerak di bidang komoditi daging potong dan satunya lagi sopir pengusaha itu.
Sementara satu orang lagi yang ikut diseret KPK itu belum diketahui identitasnya secara jelas. Saat operasi KPK itu petugas berhasil mengamankan sejumlah uang yang ditaksir sekitar Rp. 1 miliar. Uang pecahan Rp. 100 ribu tersebut tersimpan dalam dua kantong plastik besar. Satu berwarna putih, satu lagi warna hitam.
Petugas juga mengamankan sejumlah dokumen yang disimpan dalam sebuah tas koper hitam dan kantong plastik putih transparan. Selain itu, ada juga dua buku tabungan. Uang dan buku tabungan tersebut disinyalir akan diberikan sebagai suap untuk legislator DPR yang dikabarkan merupakan anggota Komisi IV DPR RI yang membidangi soal pertanian, peternakan dan perikanan. (K-4/Roy)
Daging Busuk Rontokkan Mesin Politik PKS
Diposting oleh : Administrator
Kategori: Korupsi
Komhukum (Jakarta) - Dugaan keterlibatan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Luthfi Hassan Ishaaq dalam kasus suap komoditas impor daging sapi mengejutkan banyak pihak. Bahkan, elite PKS tak percaya.
Akibatnya, mesin elektoral partai berslogan bersih dan peduli ini diprediksi rontok. Apalagi, saat ini partai sudah memasuki masa kampanye menghadapi Pemilihan Umum (Pemilu) 2014. Di tahun politik ini, PKS dinilai akan kesulitan memulihkan citranya sebagai partai dakwah.
Menurut pengamat politik dari Pol-Tracking Institute Hanta Yuda, penetapan tersangka terhadap Luthfi Hassan Ishaaq adalah pukulan telak yang langsung menusuk jantung partai tersebut.
Hanta mengatakan, yang menjadi daya tawar PKS kepada publik selama ini adalah citra anti korupsi dan kader yang berakhlak mulia. Namun ketika Presiden PKS dinyatakan sebagai tersangka korupsi, mesin elektoral yang mereka tawarkan ke publik pun akan hancur lebur.
“Kasus ini akan sangat berat bagi PKS. Sebab sanksi publik akan lebih berat dibandingkan apabila partai lain yang korupsi. Makanya kasus ini akan langsung menusuk jantung kekuatan PKS,” ujarnya di Jakarta, Kamis (31/01).
Hanta menerangkan, masalah korupsi ini bisa menjadi cobaan terberat bagi PKS. Jika dilihat dari perjalanan partai kader ini sejak awal, akan kelihatan bahwa fondasi utama yang dibangun adalah image sebagai partai bersih atau antikorupsi. Karena itu, kasus korupsi yang menimpa Presiden PKS jelas akan menghancurkan elektoral PKS di 2014.
“Sebab selling point mereka adalah antikorupsi dan akhlak mulia. Pada tahap tertentu publik bisa apatis, bahkan malu memakai lambang PKS karena magnet elektoral mereka yang langsung kena. Ini tentu pukulan berat bagi PKS,” ungkapnya.
Meski demikian, Hanta mengatakan bahwa PKS masih punya waktu 1,5 tahun untuk membenahi diri. Mereka harus bisa membatasi efek kasus penetapan tersangka Presiden PKS, di antaranya melalui kerja kader-kader mereka di bawah. PKS pun harus bisa membaca trend perilaku pemilih, kemudian memberikan pemahaman bahwa tidak semua kader PKS berlaku salah.
“Tapi saya agak pesimistis langkah-langkah perbaikan bisa dilakukan PKS. Partai ini akan sulit mencari magnet elektoral baru ketika apa yang menjadi jualan selama ini sudah hancur. Kita harap PKS bisa berbenah saja,” tandasnya. (K-5/Roy)
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Kamis, 31 Januari 2013 - 09:40:16 WIB
Guncangan Politik Daging Sapi Sandera PKS
Diposting oleh : Administrator
Kategori: Korupsi
Komhukum (Jakarta) - Siang kemarin, hampir seluruh media masa memberitakan keterlibatan elite PKS dalam kasus suap komoditas daging impor dan sudah tersebar sampai ke pelosok kampung bahkan kalangan masyarakat awam.
Hal itu menyusul penangkapan empat pengusaha dalam aksi penggerebekan KPK di Hotel Le Meridien, Selasa (29/01) malam lalu. Namun, belum jelas siapa politikus yang dimaksud. Para politikus PKS pun ramai-ramai menepisnya.
Ketua DPP PKS Bidang Hukum dan HAM Aboe Bakar Al Habsyi mengakui partainya saat ini tengah menghadapi ujian terberat menjelang Pemilu 2014. Meski begitu, pihaknya masih optimistis partainya bisa lolos dari persoalan tersebut.
“Kami masih yakin bisa survive. Meskipun memang agak berat jika kita tidak punya standing yang baik dan tepat,” kata anggota Komisi III DPR ini saat dihubungi di Jakarta, Kamis (31/01).
Aboe mengemukakan, dalam proses penetapan tersangka terhadap Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq, ada operasi khusus yang dilakukan kelompok tertentu untuk memojokkan partainya. Dirinya menilai fitnah dan serangan yang dialamatkan kepada partainya ini dilakukan secara terstruktur.
Aboe mengungkapkan, sejak awal pihaknya menduga apa yang menerpa partainya saat ini merupakan pengalihan isu skandal pajak dari keluarga orang penting di negeri ini.
“Saya berharap kita bisa menggunakan fatsun politik yang simpatik menjelang Pemilu 2014. Tidak baik jika main lempar sesuatu untuk membunuh karakter kompetitor ataupun untuk mengalihkan isu,” kilahnya.
Dikonfirmasi terpisah, Ketua Fraksi PKS DPR Hidayat Nur Wahid mengaku belum mengetahui penetapan status tersangka terhadap Luthfi. “Kita belum dengar kabar itu,” ujarnya singkat.
Meski demikain ia mengungkapkan, jika memang informasi itu benar, pihaknya tidak bisa langsung percaya. Karena itu, pihaknya sesegera mungkin melakukan klarifikasi ke KPK.
“Kalau begitu, kita masih dalam proses penyelesaian kasus ini. Kita harus tunggu sebentar. Kita akan klarifikasi persoalannya dahulu,” tuturnya.
Wakil Sekjen DPP PKS Mahfudz Siddiq mengatakan, partainya selalu terbuka jika ada isu terkait praktik korupsi yang melibatkan kader partainya.
“Silahkan diproses hukum saja sehingga tidak ada stigmatisasi. Saya khawatir jika dibiarkan akan digunakan untuk kepentingan politik menjelang pemilu,” urainya.
Mengenai isu kasus korupsi komoditas daging sapi, Mahfudz menyampaikan, sudah sejak lama isu tersebut selalu dikembangkan dan dihubung-hubungkan dengan PKS. Karena itu, dirinya meminta tudingan tersebut dibuktikan secara hukum.
“Kalau mengaitkan pihak lain harus melalui penyidikan dan penyelidikan. Ketika informasi sudah jelas baru bisa ditegaskan. Sebaiknya informasi yang secara hukum belum bisa dipergunakan untuk alat bukti tidak usah dikembangkan,” cetusnya.
Hidayat Nur Wahid menengarai isu itu diarahkan kepada kader PKS sebagai pengalihan isu di tahun politik ini. Dia menyebutkan, tahun politik ini diduga akan digunakan sebagai sandera. Dia memperkirakan, ada pihak-pihak tertentu yang tidak menginginkan PKS bersuara lantang terkait pemberantasan korupsi.
“Saya ingin tegaskan kami mendukung agar KPK membongkar setuntasnya agar masyarakat tidak dihantui kabar burung yang tidak jelas. Jangan biarkan masalah ini menggantung," bebernya. (K-5/Roy)
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Kamis, 31 Januari 2013 - 08:08:13 WIB
Menyedihkan Habis Jumpa Pers, Presiden PKS Diborgol KPK
Diposting oleh : Administrator
Kategori: Korupsi
Komhukum (Jakarta) - Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Luthfi Hasan Ishaaq ditetapkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai tersangka dugaan suap daging impor, Rabu (30/01) malam. Meski demikian Luthfi yang juga disebut dengan inisial LHI, tadi malam juga langsung memimpin rapat tertutup di kantor DPP PKS, Jakarta Selatan.
Usai rapat tertutup, Luthfi bersama jajaran petinggi PKS lainnya langsung menggelar jumpa pers tanpa membuka sesi tanya jawab pada wartawan. Dalam jumpa pers tersebut, Luthfi menjelaskan tentang rasa terkejutnya atas status tersangka yang diumumkan KPK.
Sadar dirinya akan ditahan oleh penyidik KPK yang telah menjemputnya, Lutfi pun sempat menitipkan pesan untuk seluruh kader PKS di Indonesia. Berikut keterangan lengkap Luthfi dalam jumpa pers di kantor DPP PKS.
Assalamu'alaikum Warahmatullah Wabarakatuh
Pertama kami mengapresiasi kinerja KPK dalam melakukan pemberantasan korupsi. Kita berharap pemberantasan korupsi di Indonesia terus berjalan dengan baik sesuai dengan aturan undang-undang yang sudah ada.
Yang kedua, saya agak terkejut tadi mendapatkan berita dari kawan-kawan bahwa di KPK, ada pernyataan resmi tentang nama LHI sebagai salah satu yang diindikasikan terlibat kasus penyuapan.
Saya tidak tahu yang dimaksudkan siapa, tetapi memang nama saya adalah Luthfi Hasan Ishaaq yang biasa orang menyebutnya LHI.
Seandainya yang dimaksudkan adalah saya, maka saya sebagai warga negara Indonesia sudah tentu akan taat kepada proses hukum yang ada.
Tetapi, andai isu penyuapan itu benar, sudah barang tentu, saya tidak akan menerimanya. Tidak saya, tidak partai saya, tidak juga kader-kader Partai Keadilan Sejahtera.
Untuk itu, kepada seluruh jajaran, kader dan seluruh pengurus partai, Saya berharap para kader tetap menahan diri, terus berdoa, dan menyerahkan semua urusan pada Allah SWT, dan terus berjuang agar negeri kita ini bebas dari korupsi. Karena tindakan itu merugikan negara dan menyengsarakan rakyat, dan pemberantasan korupsi itu sudah menjadi komitmen PKS.
Biasanya menjelang pemilu, kita selalu mengucapkan kalimat "Hasbunallah wani'mal wakil, ni'mal maula wani'man nashir".
Demikian saya sampaikan keterangan ini, terima kasih.
Wassalamu'alaikum Warahmatullah Wabarakatuh
Usai memberi keterangan pers, Lutfhi langsung dibawa penyidik KPK untuk dilakukan pemeriksaan. KPK sudah menetapkan empat orang tersangka dalam kasus suap impor daging sapi. Keempat orang itu adalah Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq, Juard Effendi, Arya Arbi Effendi dan Ahmad Fathanah.
Bahkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tak hanya menangkap Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Luthfi Hasan Ishaaq. Sejak Rabu (30/01) petang, KPK juga melakukan penggeledahan di sejumlah lokasi.
Juru Bicara KPK, Johan Budi mengungkapkan, penggeledahan itu sebagai tindak lanjut penangkapan atas dua direksi PT. Indoguna Utama, Juard Effendi dan Aria Abdi Effendi, serta orang dekat Luthfi, Ahmad Fathana.
"Ada penggeledahan di sejumlah titik. Sampai saat ini masih dilakukan penggeledahan," ucap Johan di KPK, Rabu (30/01) menjelang tengah malam.
Sedangkan lokasi yang digeledah penyidik KPK adalah kantor PT. Indoguna Utama di Pondok Bambu, Jakarta Timur, dan rumah Aria Abdi Effendi di kawasan Cakung, juga di Jakarta Timur. Sementara lokasi lain yang digeledah adalah kantor Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian.
Seperti diketahui, awalnya KPK menangkap Ahmad Fathana. Ahmad yang disebut sebagai staf pribadi Luthfi itu ditangkap karena menerima uang Rp. 1 miliar dari Juard Effendi dan Aria terkait impor daging sapi.
Dari pengembangan penyidikan, ternyata uang itu akan diserahkan ke Luthfi. Indoguna Utama selama ini dikenal sebagai salah satu perusahaan yang bergerak di bidang impor daging. (K-2/Roy)
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Kamis, 31 Januari 2013 - 05:27:21 WIB
Pagi Ini, Presiden PKS Diperiksa KPK Sebagai Tersangka
Diposting oleh : Administrator
Kategori: Korupsi
Komhukum (Jakarta) - Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Luthfi Hasan Ishaaq, baru akan diperiksa oleh penyidik KPK pada Kamis pagi (31/1) pukul 09.00 WIB. Meskipun sebelumnya, Luthfi yang ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK dalam kasus dugaan suap impor daging sapi, dijemput oleh KPK sekitar pukul 20.00 WIB, dan tiba di KPK pukul 23.50 WIB.
"Bapak sekarang sedang istirahat, tadi waktu Pak Luthfi tiba di KPK, hanya menandatangani administrasi lalu cek kesehatan, untuk pemeriksaannya sendiri baru pagi nanti," ujar kuasa hukum Lutfi, Zainuddin Faruq kepada sejumlah wartawan di gedung KPK, Jakarta, Kamis (31/1).
Rencananya, selain akan didampingi oleh 3 orang pengacara dari PKS, Lutfi juga akan didampingi oleh beberapa pengacara lainnya. "Baru kita dulu bertiga, besok rencananya akan ada beberapa pengacara senior yang akan mendampingi Pak Luthfi Hasan," tegasnya. (K-4/Bharata)
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Kamis, 31 Januari 2013 - 05:16:34 WIB
M, Mahasiswi yang Bersama AF Dibebaskan KPK
Diposting oleh : Administrator
Kategori: Korupsi
Komhukum (Jakarta) - Setelah diperiksa sejak Selasa malam (29/1), atau pasca penangkapan oleh KPK, dalam operasi tangkap tangan, seorang wanita yang berinisial M dan diketahui memiliki nama panggilan Rani, akhirnya dibebaskan oleh pihak KPK pada Kamis dinihari (30/1) sekitar pukul 02.15 WIB.
Alasan pihak KPK membebaskan Rani, karena yang bersangkutan tidak terlibat dalam kasus dugaan suap terhadap Presiden PKS, Lutfi Hasan Ishaq. "Rani kita bebaskan karena dia memang tidak terlibat dalam kasus ini," ujar Johan Budi kepada sejumlah wartawan di KPK, Jakarta, Kamis (31/1).
Sementara Rani, yang mengenakan kaos ketat berwarna hitam serta rok mini levis, sebelum keluar dari KPK, sempat bersembunyi dibalik pintu ruangan utama KPK yang menghubungkan dengan ruang penyidik. Hal dilakukan oleh Rani, karena dirinya terlihat ketakutan saat melihat diluar gedung KPK puluhan wartawan sudah menunggu dan siap memberondong dengan berbagai pertanyaan.
Setelah memiliki keberanian, Rani, yang dikawal oleh petugas KPK, dan rekan Rani, akhirnya bisa masuk mobil taksi berwarna biru yang sudah siap di halaman KPK, meskipun dengan bersusah payah. Tidak ada satu kalimatpun yang meluncur dari bibir seorang mahasiswi dari sebuah perguruan tinggi di kawasan Jakarta.
Seperti yang diketahui, Rani atau M, ikut ditangkap KPK, saat sedang bersama dengan Ahmad Fathanah (AF) di Le Meridien Hotel, Jakarta Pusat. (K-4/Bharata)
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Kamis, 31 Januari 2013 - 05:06:47 WIB
Penerima Suap LHI, Presiden PKS?
Diposting oleh : Administrator
Kategori: Korupsi
Komhukum (Jakarta) - Penangkapan terhadap 4 orang pelaku bisnis impor daging yang diduga akan melakukan penyuapan terhadap salah seorang anggota DPR berinisial LHI, oleh KPK, berhembus kencang bahwa LHI adalah Luthfi Hasan Ishak, yang merupakan Presiden Partai PKS.
"Tadi jam 17.30 PKS ada rapat internal di DPP, mungkin membahas mengenai LHI yang diduga terlibat dalam kasus suap," ujar sumber Komhukum.com, yang enggan disebutkan namanya, di Jakarta, Rabu (30/1).
Sementara itu, diberitakan sebelumnya bahwa, empat orang yang berinisial JE, AAF, AF dan M, ditangkap oleh KPK dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT) di sebuah hotel di Jakarta. Keempatnya diduga akan melakukan tindakan suap terhadap LHI terkait dengan impor daging.
"Keempatnya sudah kami buntuti sejak mereka melakukan serah terima uang di sebuah kantor di Pondok Bambu Jakarta Timur hingga di sebuah hotel. Kuat dugaan uang sebesar Rp. 1 miliar, akan diserahkan oleh keempatnya kepada anggota DPR, untuk memuluskan impor daging, kita masih terus melakukan pendalaman," terang Juru Bicara KPK, Johan Budi kepada wartawan di gedung KPK.
KPK dalam operasi tangkap tangan juga mengucapkan terima kasih kepada masyarakat yang telah memberikan informasi akan adanya usaha suap yang dilakukan oleh beberapa orang kepada anggota DPR. "Kita tentunya mengucapkan terimakasih kepada masyarakat, yamg telah menginformasikan mengenai adanya dugaan suap, yang akan dilakukan di sebuah kantor di Jakarta Timur," terang Johan Budi. (K-4/Bharata)
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Kamis, 31 Januari 2013 - 04:57:21 WIB
PKS Bantah Keterlibatan Luthfi dalam Suap Impor Daging
Diposting oleh : Administrator
Kategori: Korupsi
Komhukum (Jakarta) - Ketua DPP PKS Bidang Hukum dan HAM Aboe Bakar Alhabsy menegaskan, siapapun kader partainya yang terlibat persoalan korupsi takkan diampuni. Bahkan dia memastikan, tak ada kader PKS yang tertangkap oleh KPK saat penangkapan yang dilakukan Selasa (29/1) malam.
"Komitmen PKS untuk melakukan pemberantasan korupsi sudah bulat, kita akan dukung setiap upaya pemberantasan korupsi. Soal upaya suap di Hotel Le Meredian kita sudah mengecek tidak ada anggota kita yang terlibat, pimpinan fraksi sudah memastikan kepada semua anggota di Komisi IV," jelasnya kepada Komhukum.com lewat ponselnya di Jakarta, Rabu (30/01)
Al Habsyi malah mengigatkan, jangan sampai hal (berita penangkapan KPK) ini dimanfaatkan untuk kepentingan politik, atau untuk pembunuhan karakter partai tertentu, itu tidak benar.
"Saya menyangkan ketika beberapa media menulis pemberitaan mengenai dugaan keterlibatan anggota Komisi IV dari PKS dalam sebuah dugaan suap di Hotel Le Meredian tanpa menuliskan rujukannya. Seorang wartawan harusnya tidak boleh beropini. Kalau menulis berita harus ditulis sumbernya. Nah, ini tanpa ada sumber, menyebut dugaan keterlibatan anggota PKS di Komisi IV, ini kan tendensius sekali," tandasnya.
Menurutnya, ada info bila isu tersebut digunakan untuk mengalihkan pemberitaan mengenai skandal pajak dari keluarga orang penting di Indonesia. "Berita ini berkembang di jejaring sosial dan gruop BBM, saya baru lihat tadi pagi. Mungkin ini awalan di tahun politik, suasana sudah mulai hangat. Namun saya perlu mengingatkan, berpolitik haruslah tetap santun, jangan sampai menyebarkan fitnah, itu tidak baik,". tuturnya.
Seperti di ketahui, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menangkap sejumlah orang yang diduga kuat tengah melakukan transaksi suap di Hotel Le Meredien, Jakarta, semalam. Informasi yang didapat penangkapan tersebut diduga terdapat uang suap untuk politisi PKS di Komisi IV. Anggota Komisi IV DPR yang berasal dari PKS berjumlah lima orang yakni Abdul Hakim, Nabil Al Musawa, Herman, Tamsil Linrung dan Ma"mur Hasanuddin.
"Diantara Anggota Poksi IV FPKS tersebut ada yang sedang umroh dan ada yang sedang diluar kota," kata Anggota Komisi III DPR asal PKS, Indra.
Indra mengatakan dari kelima nama tersebut tidak ada inisial SY seperti yang disebutkan oleh sejumlah media. Ketua DPP PKS itu pun mengaku sudah mengonfirmasi kepada pimpinan fraksi PKS. "Insya Allah tidak ada anggota FPKS yang terlibat dan sayapun yakin Insya Allah tidak ada anggota FPKS menerima suap atau main kotor seperti itu," tuturnya.
Sebelumnya, informasi yang beredar menyebutkan ada empat orang yang ditangkap dalam operasi tangkap tangan itu. Tiga diantaranya pria dan satunya lagi perempuan. Satu diantara tiga pria itu diduga seorang pengusaha di PT. Indoguna Utama, perusahaan yang bergerak di bidang komoditi daging potong dan satunya lagi sopir pengusaha itu.
Sementara satu orang lagi yang ikut diseret KPK itu belum diketahui identitasnya secara jelas. Saat operasi KPK itu petugas berhasil mengamankan sejumlah uang yang ditaksir sekitar Rp. 1 miliar. Uang pecahan Rp. 100 ribu tersebut tersimpan dalam dua kantong plastik besar. Satu berwarna putih, satu lagi warna hitam.
Petugas juga mengamankan sejumlah dokumen yang disimpan dalam sebuah tas koper hitam dan kantong plastik putih transparan. Selain itu, ada juga dua buku tabungan. Uang dan buku tabungan tersebut disinyalir akan diberikan sebagai suap untuk legislator DPR yang dikabarkan merupakan anggota Komisi IV DPR RI yang membidangi soal pertanian, peternakan dan perikanan. (K-4/Roy)