Senin, 28 Januari 2013 - 06:10:19 WIB
Raffi Ahmad di Mata Para Tetangga
Diposting oleh : Administrator
Kategori: Umum
Sebelum penggerebekan pun Masum tidak melihat ada masalah yang dihadapi presenter tersebut dengan lingkungannya. "Baru kali ini rumah Raffi digerebek. Nggak pernah ada masalah. Makanya saya kaget," katanya.
Sementara Ardi, penjual mie ayam yang lokasinya hanya beberapa meter dari gerbang kavling tempat Raffi tinggal, menilai Raffi memang jarang bersosialisasi dengan warga. "Untuk hari-hari biasa karena sibuk dengan pekerjaannya. Tapi kalau melihat saya, dia pasti menyapa," katanya.
Ardi sempat mengira iring-iringan mobil yang keluar dari kavling tempat Raffi tinggal adalah bagian dari proses syuting. Tak hanya Masum dan Ardi, penjaga rumah Raffi bernama Ozi pun mengaku Raffi baik hati. "Waktu saya tabrakan pakai motornya, dia cuma bilang 'ya nggak apa-apa, Zi. Namanya juga musibah'," kata Ozi, mengutip perkataan Raffi.
Ia mengaku kaget dan heran dengan kejadian penggerebekan tadi pagi. Biasanya, menurut Ozi, usai kerja, Raffi langsung tidur atau bermain video-game. "Kalau pun ada teman-temannya paling rembugan mau touring (dengan motor gede)," ceritanya. "Mudah-mudahan nggak positif (dinyatakan mengkonsumsi narkoba oleh BNN)," kata Ozi. (K-4/EIO)
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Senin, 28 Januari 2013 - 06:07:27 WIB
Prajurit Kopassus Ditarik dari Siaga Banjir
Diposting oleh : Administrator
Kategori: Umum
Komhukum (Jakarta) - Setelah bertugas selama sepuluh hari, sebanyak 48 personel dari Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI Angkatan Darat ditarik dari Posko banjir Muara Karang, Jakarta Utara, pada Minggu malam (27/1) karena telah selesai melaksanakan tugas dalam penanggulangan banjir di wilayah DKI Jakarta.
Taklimat dari pihak Kopassus yang disampaikan oleh Mayor Inf. Achmad Munir, di Jakarta, menyebutkan bahwa secara keseluruhan Kopassus mengerahkan 292 personel yang diterjunkan di beberapa titik banjir untuk melaksanakan evakuasi korban banjir, antara lain di Pintu air Manggarai, Pegangsaan RW 08 (Jaksel), Muara Karang dan Penjaringan Jakarta utara, Kampung Pulo-Jatinegara, Jakarta Timur dan Kompleks Paspampres Tanah Abang Jakarta Pusat.
Selain itu, kata dia, personel Kopassus juga melaksanakan pembangunan kembali tanggul yang jebol di Jalan Latuharhary, Jakarta Pusat. Pada kurun waktu yang bersamaan, tim Kopassus juga mengadakan kegiatan sosial antara lain mendistribusikan sembako dan pengobatan massal dibantu beberapa pihak lain, baik dari warga maupun sejumlah yayasan kemanusiaan termasuk menggelar patroli bersama dengan satuan lain pada malam hari seperti di Muara Karang dan mengevakuasi sejumlah pegawai rumah sakit Pluit ke rumah sakit Gading Pluit.
Selama tanggap darurat bencana banjir, Kopassus juga mendirikan dapur umum yang telah mendistribusikan 10.000 nasi bungkus kepada pengungsi dengan mengerahkan 40 prajurit Kowad. Sementara itu, TNI Angkatan Udara membantu Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) dan Badan Penelitian dan Penerapan Teknologi (BPPT) untuk melaksanakan operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) di wilayah Jakarta dan sekitarnya dengan menggunakan Hercules C-130 dari Skadron Udara 31 pada Sabtu (26/1), di Base Ops Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta.
Operasi yang dilakukan pada Sabtu itu untuk mengurangi resiko curah hujan yang tinggi yang mengguyur wilayah Jakarta. "Lanud Halim sebagai pelaksana operasional siap melaksanakan tugas dan membantu apapun yang bisa," ujar Komandan Lanud Halim Perdanakusuma Marsma TNI A. Asep Adang Supriyadi. (K-4/Shilma)
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Senin, 28 Januari 2013 - 06:03:42 WIB
Limbah Medis Berserakan di Drainase Banjarmasin
Diposting oleh : Administrator
Kategori: Umum
Komhukum (Banjarmasin) - Walikota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Muhidin meminta kepada Badan Lingkungan Hidup Daerah untuk menindaklanjuti temuan limbah medis berupa jarum suntik di dalam drainase atau saluran air di sepanjang Jalan S. Parman.
"Temuan limbah medis berupa jarum suntik yang banyak ditemukan di dalam drainase ini, tak bisa dibiarkan, karena selain membahayakan, seharusnya jarum suntik tersebut dikumpulkan, kemudian dibakar agar limbah itu tak berdampak kepada warga masyarakat," kata Muhidin, Minggu (27/1).
Walikota Banjarmasin H. Muhidin yang mengaku terkejut saat melihat hasil jepretan wartawan yang memperlihatkan temuan limbah medis tersebut. Limbah medis tersebut ditemukan ketika para petugas membersihkan kawasan di sepanjang Jalan S. Parman Banjarmasin Tengah, kawasan tersebut berdekatan dengan Rumah Sakit Islam kota setempat.
Selain meminta BLHD untuk menyikapi temuan limbah medis, Walikota juga mengharapkan partisipasi seluruh warga masyarakat untuk bersama-sama menjaga kota dari kotoran terutama pembuangan limbah medis yang selama ini terkesan kurang diperhatikan.
"Ini tidak boleh terjadi dan saya harapkan bagi para medis untuk bersama-sama menjaga dan membuang limbah dengan benar, karena kalau hal ini sering terjadi lantas apa mau dikata, karena memang limbah medis sangat berbahaya bagi kesehatan," ungkap Walikota, H. Muhidin.
Walikota, selain meminta mewaspadai pembuangan limbah medis, juga seluruh warga masyarakat diwajibkan untuk berlangganan dengan pembuangan limbah di Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL), sebab hal itu diatur dalam Perda. Bila masih ada perusahaan atau hotel dan restoran melakukan pembuangan limbah maka tentunya diwajibkan UKL dan UPL kecuali mereka menjadi pelanggan IPAL.
Warga menyambut gembira pembersihan saluran drainase yang belakangan ini kian digalakkan, agar mengurangi genangan air yang sering menggenangi perumahan Gang Ibu maupun Gang Purnama yang menjadi persoalan warga di setiap hari. "Kita ini maunya kalau ada bangunan baru ada izinnya yang lengkap supaya bangunan tersebut tak menimbulkan persoalannya di kemudian hari," katanya.
Pembangunan gedung bertingkat yang tak disertai izin bisanya menimbulkan dampak di belakang hari, terutama merusak daerah resapan air yang menyebabkan kawasan tersebut terendam saat hujan lebat. (K-4/EIO)
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Senin, 28 Januari 2013 - 06:02:11 WIB
Warga Meminta Pengelola UOB Bertanggungjawab
Diposting oleh : Administrator
Kategori: Umum
Komhukum (Jakarta) - Warga kampung Baturaja, Tanah Abang, Jakarta Pusat, yang tinggal di sekitar Plaza UOB meminta tanggung jawab dari pihak pengelola terkait pembuangan air genangan dari dalam gedung ke jalan kampung.
Air buangan tersebut merusak jalan meski air sempat dibuang ke selokan di pinggir jalan. Tetapi sebelumnya terdapat air menggenangi jalan untuk beberapa waktu yang membuat jalanan berlubang.
"Tanggung jawab yang diharapkan adalah adanya bantuan perbaikan jalan kampung yang rusak akibat genangan air yang berasal dari dalam gedung," kata Joni (26), warga Baturaja di Jakarta, Minggu (27/1).
Dia menghargai usaha para petugas yang mencoba mengeringkan lantai bawah tanah Plaza UOB. Tapi yang diharapkannya kegiatan mereka tidak mengganggu aktivitas warga. Berbeda dengan Yanto (35) yang mengeluhkan suara dan bau asap dari pompa. "Suaranya memang agak mengganggu ketenangan tapi mau bagaimana lagi," kata dia.
Pada Minggu (20/1) ratusan warga Kampung Baturaja melakukan aksi protes kedua kalinya di depan Gedung UOB. Alasannya air buangan dari ruang bawah tanah Plaza UOB menggenangi rumah mereka setinggi betis orang dewasa atau sekitar 40-60 sentimeter.
Terlebih Plaza UOB tidak memberikan bantuan kepada korban banjir di kampung Baturaja. Warga juga mengeluhkan luapan air dari UOB memiliki bau yang tidak sedap. Mereka menduga bau tersebut berasal dari jenazah korban yang terperangkap di dalam parkir bawah tanah gedung itu.
Setelah aksi protes tersebut, Plaza UOB mengalihkan pembuangan air ke selokan yang ada di pinggir jalan. Manajemen Plaza UOB belum memberikan konfirmasi mengenai berbagai hal terkait air banjir yang masuk ke ruang parkir bawah tanah. (K-4/EIO)
0 komentar:
Posting Komentar