Jumat, 25 Januari 2013 - 06:03:22 WIB
Pengaduan YLKI Didominasi Perbankan dan Perumahan
Diposting oleh : Administrator
Kategori: Properti
"Jumlah pengaduan yang terbanyak adalah dari jasa bank dan perumahan," kata Ketua Pengurus Harian YLKI, Sudaryatmo, di Jakarta. Satu hal krusial pengaduan adalah suku bunga pinjaman bank yang tidak sejalan dengan penurunan suku bunga Bank Indonesia.
Sepanjang 2012, YLKI menerima 620 pengaduan yang terdiri atas 145 pengaduan melalui surat langsung, 196 pengaduan melalui surat tembusan, 204 pengaduan melalui email atau surat elektronik, dan 75 pengaduan melalui datang langsung ke Kantor YLKI
Dari jumlah tersebut, ujar dia, YLKI juga telah melakukan tindak lanjut terhadap 385 pengaduan serta melakukan mediasi dengan berbagai pihak terkait sebanyak tujuh kali. Ia memaparkan tren pengaduan konsumen untuk jasa keuangan perbankan cenderung untuk terus meningkat tetapi untuk jasa perumahan dinilai terdapat penurunan tetapi tidak signifikan.
Sementara itu, Peneliti YLKI Yani Arianti Putri mengatakan, jumlah pengaduan yang terkait baik sektor perbankan maupun perumahan adalah mengenai penyesuaian untuk suku bunga kredit pemilikan rumah (KPR). "Nasabah bank banyak yang mengadu, mengapa suku bunga BI sudah turun tetapi mengapa bunga KPR tidak turun," kata Yani.
Ia juga mengatakan, 22 pengaduan terkait pembobolan kartu kredit, tujuh pengaduan penutupan kartu kredit yang sulit, enam pengaduan perlakuan penagih hutang yang kasar, dan enam pengaduan pendebetan sepihak tabungan konsumen oleh bank. (K-4/EIO)
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Jumat, 25 Januari 2013 - 06:04:19 WIB
Dahlan: Pompa Bantuan Berfungsi di Pluit
Diposting oleh : Administrator
Kategori: Bisnis
Komhukum (Jakarta) - Menteri BUMN Dahlan Iskan, Kamis (24/1) kembali meninjau lokasi banjir yang masih melanda kawasan Pluit, Jakarta Utara sekaligus memastikan 2 unit pompa bantuan PT. Dok Kodja Bahari (DKB) mulai berfungsi.
"Setelah menghadiri acara Zikir Bersama di Monas yang juga dihadiri Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Dahlan memantau pompa-pompa yang tidak berfungsi di Pluit karena pompa tersebut ikut terendam banjir," kata Kepala Bagian Humas dan Protokoler Kementerian BUMN, Faisal Halimi di Jakarta.
Kunjungan Dahlan tersebut merupakan kedua kalinya setelah pada minggu lalu juga datang memberikan bantuan pompa kepada Gubernur DKI Jakarta, dan alat pembersih air yang hasilnya langsung dapat diminum. Menurut Dahlan, dengan ditangani 20 orang tenaga ahli dari DKB dan bekerja 24 jam kedua pompa tersebut mulai berfungsi pukul 16.00 WIB sore ini.
Kedua pompa tersebut ditempatkan pada "rumah pompa" nomor 2 yang berisikan sebanyak empat pompa besar dan berfungsi menyedot air jika terjadi genangan. Meski begitu ujar Dahlan, dari 4 pompa tersebut baru akan berfungsi sebanyak dua pompa karena pompa yang lainnya harus dicuci dan dibersihkan setelah terendam banjir. "Untuk sementara dua dulu, lumayan, satunya lagi besok," kata Dahlan.
Pompa-pompa yang tenggelam itu harus dibongkar, dicuci dengan deterjen kemudian dikeringkan selama 12 jam, setelah itu dicuci lagi dengan bahan kimia untuk selanjutnya dikeringkan kembali selama 12 jam. Kemudian disatukan ke dalam rumah pompa untuk dihidupkan. Adapun satu unit pompa lainnya harus diangkut ke DKB untuk direparasi total selama lima hari.
Bukan itu saja untuk melakukan reparasi pompa di Pluit ini, DKB harus membuat meja atau konstruksi baja untuk meletakkan pompa agar tidak tenggelam lagi. Saat ini Pluit memiliki sebanyak 14 unit pompa, namun karena banjir parah hanya 2 pompa yang aktif.
Mantan Direktur Utama PLN ini bersama Jokowi sepakat membangun konstruksi baja yang tinggi agar pompa tersebut bisa dinaikkan dan tidak tenggelam lagi karena banjir. "Sambil memompa, DKB membuat konstruksi baja untuk meninggikan kedudukan pompa tersebut. Tiga hingga empat hari ke depan ke empat pompa tersebut seluruhnya sudah berfungsi," ujar Dahlan. (K-4/EIO)
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Petani di Cirebon Dapat Bantuan Ribuan Traktor
Diposting oleh : Administrator
Kategori: Bisnis
Komhukum (Cirebon) - Sejumlah petani di daerah Pantura Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, mendapatkan bantuan ribuan traktor dari gubernur Ahmad Heryawan untuk tanam padi serentak.
"Traktor diharapkan mampu meningkatkan produksi gabah di Kabupaten Cirebon, karena satu traktor mampu membajak kurang dari tiga hari satu hektare sawah sudah selesai, sedangkan secara manual butuh tenaga dan waktu lama," kata Ahmad Heryawan Gubernur Jawa Barat, di Cirebon, Rabu (23/1).
Ia menambahkan, traktor sangat dibutuhkan oleh petani untuk meningkatkan produksi gabah di daerah Pantura, karena lahan sawahnya potensial mengembangkan berbagai jenis padi. Dikatakannya, perkembangan kelengkapan alat traktor pada Gabungan Kelompok tani (Gapoktan) di wilayah Jawa Barat selama 10 tahun lalu cukup lamban.
Dari sebanyak 6.000 Gapoktan, 2000-2010 hanya sebanyak 2.000 Gapoktan yang mendapat bantuan traktor. Sedangkan pada 2000-2013, sudah 2.450 gapoktan yang menerima bantuan traktor. "Tersisa sekitar 1.550 gapoktan lagi yang belum mendapatkan traktor. Nanti akan saya selesaikan pada jabatan Gubernur mendatang," katanya.
Bukan hanya bagi para petani padi, dirinya juga berjanji akan meningkatkan dan memperhatikan nasib para petani tebu di wilayah Jawa Barat. Mereka merasa keberatan akan keberadaan gula rafinasi alias gula impor. Ia menegaskan, akan melakukan perbaikan. Warga Jawa Barat, tanpa melihat masing-masing profesi harus selalu diperhatikan.
Sementara itu Haryono petani setempat menuturkan, traktor bantuan dari Gubernur Jawa Barat, diharapkan akan mampu meningkatkan minat tanam dan produksi padi di Pantura Kabupaten Cirebon. Traktor mempermudah petani dalam mengolah lahan sawah mereka, kata dia, karena bisa menghemat waktu dan tenaga, sehingga modal tanam mereka rendah dibanding secara manual.
Cuaca tak menentu di wilayah Jawa Barat berakibat pada tidak serentaknya musim tanam, sehingga mengganggu produksi gabah, dengan alat traktor tersebut hasil panen bisa maksimal. (K-4/EIO)
0 komentar:
Posting Komentar