Senin, 28 Januari 2013 - 10:23:12 WIB
Polisi Tembak Pencuri Motor
Diposting oleh : Administrator
Kategori: Kriminal
Lantaran berusaha melarikan diri pada saat akan dibekuk, dan sempat ribut dengan petugas, akhirnya terpaksa dilumpuhkan petugas dengan satu kali tembakan pada kaki kanannya.
Untuk kelanjutan pemeriksaan terhadap pelaku, kini Sandi sudah diamankan untuk sementara di Polresta Palembang.
Remaja yang tubuhnya dipenuhi tato ini, dibekuk tim Resmob pimpinan AKP Nanang Suprayitna dan Iptu Robert di kawasan tempat tinggalnya, Jl Banten VI Kel 16 Ulu Kecamatan SU II Palembang.
Tersangka Sandi merupakan pelaku perampasan sepeda motor milik Dina (16) di kawasan Jl Telaga Swidak depan SMP Darul Aitam, Sabtu (12/01) lalu.
“Saya saat itu pura-pura minta antar pulang, tapi pada saat di jalan saya minta yang bawa motor. Waktu dia turun, motor langsung saya bawa lari,” ujar Sandi. Senin (28/01) pagi.
Sementara itu pimpinan tim Resmob AKP Nanang Suprayitna, menuturkan setelah dilakukan penangkapan pihaknya hingga kini masih melakukan pemeriksaan terhadap tersangka.
"Kita masih melakukan pemeriksaan terhadap tersangka, hal itu untuk memastikan apakah ada keterlibatan pelaku lain," tegasnya. (K-5/Adi)
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Senin, 28 Januari 2013 - 09:59:21 WIB
Wanda Tolak Keterlibatan Narkoba
Diposting oleh : Administrator
Kategori: Kriminal
Komhukum (Jakarta) - Dedi Ekadibrata, paman dari anggota DPRD DKI Jakarta Wanda Hamidah meyakini bahwa keponakannya bebas dari narkoba. Dedi mengaku sudah mendengar pengakuan langsung dari Wanda.
Wanda, yang terjaring dalam penggerebekan terkait dengan penggunaan narkoba di rumah artis Raffi Ahmad Ahad (27/01), mengaku pada Dedi kalau dia tidak terlibat.
"Saya sudah berkomunikasi dengan Wanda tadi siang (Ahad), dan dia menyatakan,'Demi Allah saya tidak terlibat'," kata Dedi, yang mendatangi Kantor Badan Narkotika Nasional (BNN) di Jakarta, Minggu (27/01) malam.
Dedi mengaku bahwa pihaknya tidak mengetahui alasan keberadaan politikus Partai Amanat Nasional tersebut di rumah Raffi Ahmad tadi malam. Karena berdasarkan keterangan Dedi, sebelumnya Wanda mengaku bahwa dirinya baru mengenal Raffi Ahmad selama dua pekan.
Menurut Dedi, sosok Wanda adalah seorang yang membenci narkotika dan obat-obatan terlarang karena adiknya meninggal akibat narkoba.
"Kami meminta agar Wanda segera dibebaskan jika terbukti tidak positif tes narkoba, banyak hal yang merugikan dia jika proses ini dibiarkan berlarut-larut dan simpang siur," kata Dedi.
Wanda Hamidah bersama artis Irwansyah dan Zaskia Sungkar terjaring dalam penggerebekan yang dilakukan oleh BNN di rumah Raffi Ahmad pada Minggu subuh. Dalam penggerebekan itu ditemukan barang bukti berupa dua linting ganja dan empat belas butir kapsul yang diduga sebagai ekstasi.
Sebelumnya, BNN mengumumkan kelima inisial orang yang positif menggunakan narkoba berdasarkan tes urine yang dilakukan.
Namun, dari lima inisial yang diumumkan Kabag Humas BNN, Sumirat Dwiyanto, yaitu "MF", "J", "W", "K", dan "M" tidak ada satu pun yang berprofesi sebagai artis maupun politikus.
Proses pemeriksaan terhadap 17 orang yang terjaring dalam penggerebekan itu masih berlangsung sambil menunggu hasil laboratorium terkait dengan "specimen" lain, seperti sampel darah atau rambut. (K-5/Roy)
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Senin, 28 Januari 2013 - 09:43:42 WIB
Tak Ada Artis Terbukti Narkoba, BNN Tetapkan Lima Tersangka
Diposting oleh : Administrator
Kategori: Kriminal
Komhukum (Jakarta) - Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Badan Narkotika Nasional (BNN), Sumirat Dwiyanto menyatakan lima dari 17 orang yang ditangkap di kediaman Raffi Ahmad, di Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Ahad (27/01) subuh positif mengkonsumsi narkotika. Namun dari kelima orang tersebut tidak terdapat satupun yang berprofesi sebagai artis.
"Dua orang berprofesi swasta berinisial J dan MF, satu seorang konsultan restoran berinisial W, satu mahasiswa berinisial K, dan satu pengacara berinisial M," ujar Sumirat di Kantor BNN, Jalan MT Haryono, Cawang, Jakarta Timur Ahad (27/1) malam.
Sumirat menerangkan, saat dilakukan penangkapan di tempat kejadian perkara, anggota penyidik BNN menyita dua linting ganja dan 14 butir kapsul yang diduga berisikan MDMA.
Ia melanjutkan, saat ini penyidik masih terus melakukan pemeriksaan secara mendalam. Kata Sumirat, dalam menentukan nasib dan status seseorang (yang diamankan) pun, harus dilakukan secara detail dan terperinci. "Yang statusnya menjadi tersangka, belum ada yang ditentukan hingga saat ini," ujarnya.
Ia memaparkan, waktu yang dibutuhkan penyidik untuk menentukan hal tersebut, berdasarkan Undang-undang Narkotika nomor 35 tahun 2009, yaitu 3 x 24 jam. Bila dari masa tersebut masih terdapat keterangan yang kurang, maka diperpanjang lagi selama 3 x 24 jam berikutnya.
"Masih dicari tahu siapa yang menyediakan tempat, siapa yang mengkoordinir, serta siapa yang menyediakan dan memberikan barang," terangnya.
Seluruh informasi lengkap dan lanjut terkait penggunaan narkotika di rumah Raffi Ahmad ini, kata Sumirat, masih menunggu hasil sejelas dan selengkap-lengkapnya dari penyidik.
Sementara, peristiwa pengungkapan 'pesta' yang diduga kerap dilakukan di lokasi, informasinya berasal dari masyarakat. Laporan yang diterima warga tersebut ialah sekitar tiga bulan yang lalu. "Yang dikatakan seperti itu. Ya katanya sering," ujar Sumirat. (K-5/Roy)
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Senin, 28 Januari 2013 - 07:22:24 WIB
Tim Gabungan Selidiki Penembakan Anggota TNI
Diposting oleh : Administrator
Kategori: Kriminal
Komhukum (Palembbang) - Selidiki bentrok antara oknum Polisi dengan TNI, Tim Gabungan dari Polda Sumsel sudah diturunkan ke Kota Baturaja, Minggu malam (27/1).
Tim gabungan tersebut di turunkan untuk menyelidiki kasus penembakan yang diduga melibatkan oknum polisi Brigadir Pol BW yang mengakibatkan Pratu Heru Oktavianus tewas.
Peristiwa tersebut terjadi pada Minggu (27/1) dini hari, pada saat itu Brigadir Pol BW bertugas di Pos Polisi Sukajadi, Kota Baturaja, Kabupaten OKU, diduga kejadian bentrok tersebut lantaran dipicu oleh ejekan yang dilontarkan kepada polisi.
Terkait dengan peristiwa berdarah itu, Kapolres OKU AKBP Azis Saputra melalui Paur Humas Aiptu Wayan Sudhana, Minggu (27/1) malam mengatakan, saat ini Brigadir BW sudah diperiksa tapi statusnya belum ditetapkan karena masih menunggu hasil pemeriksaan dan pengembangan kasus tersebut.
Wayan juga menjelaskan,untuk selanjutnya semua informasi terkait peristiwa tersebut harus melalui satu pintu yakni dari Kabid Humas Polda. "Semua data, fakta dan hasil olah tempat kejadian perkara sudah disampaikan ke Polda," ujarnya seraya menambahkan tidak ada yang ditutup-tutupi dalam kasus tersebut.
Sementara itu seperti diberitakan Komhukum.com sebelumnya, Pratu Heru Oktavianus, anggota Yon Armed 76/15 Tarik Martapura Ogan Komering Ulu (OKU) Sumatera Selatan tewas tertembak dibagian punggung kanan tembus hingga ke leher akibat bentrok antara oknum Polisi dan TNI.
Pratu Heru tewas dalam perjalanan menuju rumah sakit setelah ditembak oleh oknum polisi berinisial Brigadir BW yang sedang piket di Pos Polisi Ogan II Sukajadi Kecamatan Baturaja Timur, Minggu (27/1) dini hari.
Menurut informasi yang berhasil dihimpun dari berbagai sumber menyebutkan, beberapa saat sebelum kejadian Brigadir BW yang sedang dinas piket di Pos Polisi Ogan II bersama Briptu Ongki dan Briptu Siregar sedang main gaple. Tiba-tiba melintas Pratu Heru Oktavianus dan teman-temannya di depan Pos Polisi sambil meneriakan kata-kata ejekan kepada anggota polisi.
Mendengar kata-kata makian (ejekan) itu Brigadir BW tersinggung dan mengejar Pratu Heru dan sekitar 50 meter dari Pos Polisi Ogan II terjadi keributan. Pada saat kejadian diduga Brigadir BW sempat mendorong motor Pratu Heru. Setelah terjadi adu mulut kemudian terdengar bunyi letusan senjata api dan Pratu Heru mengalami luka tembak di tempat kejadian. (K-4/Adi)
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Senin, 28 Januari 2013 - 06:08:38 WIB
Lokasi Peneror Bom Graha Pena Terlacak
Diposting oleh : Administrator
Kategori: Kriminal
Komhukum (Palembang) - Lokasi pelaku yang menyebarkan isu bom di Gedung Graha Pena Sumatera Ekspres yang terletak di Jalan Kolonel Haji Burlian Palembang, Mingu malam (27/1), berhasil dilacak oleh tim Brimob Polda Sumatera Selatan dan tenaga IT gedung tersebut.
Komandan Brimob Polda Sumsel Kombes Pol Adeni Mohan Daeng Pabali yang berada di lokasi kejadian saat Tim Gegana melakukan penyisiran, mengatakan, lokasi peneror itu sudah diketahui. Brimob bekerja sama dengan Polda akan mengembangkan kasus ini. "Kami akan terus mengembangkan kasus ini," katanya menegaskan.
Isu bom yang melanda Graha Pena milik Jawa Pos Group ini berawal dari SMS masuk sekitar pukul 19.20 WIB ke jaringan redaksi online dari nomor 0878111590084 yang berisikan "di tempat kalian juga ada bom".
Mengantisipasi kemungkinan adanya bahaya, pihak Graha Pena akhirnya menghubungi Polda dan ditindaklanjuti oleh tim Gegana yang langsung menyisir gedung tersebut.
Dua puluh menit kemudian benda yang diduga sebagai bom pun berhasil diamankan usai tim Gegana melakukan penyisiran. "Benda diduga bom itu berbentuk kotak dan segera diurai oleh tim," jelas dia.
Sementara pihak Graha Pena sendiri tidak berani menyimpulkan kaitan teror bom yang melanda gedung itu. "Banyak dugaan terutama masalah pemberitaan, tapi kami tidak berani mengaitkan," jelas Pimpinan Redaksi Sumatera Ekspres Agus Srimudin. (K-4/EIO)
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Senin, 28 Januari 2013 - 05:30:19 WIB
Anggota TNI Tewas Ditembak Oknum Polisi
Diposting oleh : Administrator
Kategori: Kriminal
Komhukum (Palembang) - Korban Pratu Her (23), anggota TNI AD Armed 76/15 Martapura, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Timur tewas tertembus peluru yang diduga dilakukan Brigadir Polisi (Brigpol) WJ oknum anggota Polres Ogan Komering Ulu, Minggu (27/1).
Informasi dari pihak kepolisian setempat menyebutkan kejadian tersebut berawal saat oknum WJ (29) dari Satuan Lantas Polres Ogan Komerin Ulu (OKU) sedang berjaga di Pos Polantas Simpang Empat Sukajadi, lalu Her dengan mengendarai sepeda motor melintas dan diduga meneriaki dengan kalimat ejekan kepada Brigpol WJ.
Mungkin karena merasa tersinggung, WJ bersama temannya sesama anggota polisi mengejar korban dan sampai di tempat kejadian perkara jembatan layang Simpang Empat Sukajadi. Pelaku dan korban sempat terlibat perang mulut. Pada saat itulah terdengar suara letusan sehingga korban Her mengalami luka tembak.
Korban langsung dilarikan ke RS Antonio Baturaja pukul 01.00 WIB. Akan tetapi, karena luka yang dideritanya parah, nyawa korban tidak bisa ditolong, dan jenazah Pratu Her langsung dibawa ke RSMH Palembang pada pukul 03.00 WIB untuk diotopsi.
Kapolres OKU, AKBP Azis Saputra, sampai berita ini diturunkan belum berhasil dikonfirmasi untuk dimintai keterangan seputar peristiwa itu, karena yang bersangkutan sedang menemani Dandim OKU ke Markas Yon Armed 76/15 Tarik Martapura, untuk menenangkan teman korban yang kabarnya akan melakukan pembalasan.
Kapendam II/Sriwijaya Kolonel Arm. H. Jauhari Agus Siraji menyatakan pihaknya sangat menyayangkan atas kejadian tersebut. Berdasarkan informasi yang diterimanya, kronologis tersebut bermula saat anggota usai menghadiri pesta perkawinan rekannya Pratu Joko di Baturaja, OKU.
Usai pesta pernikahan rekannya, Pratu Her hendak pulang menuju Martapura. Di perjalanan, anggota tersebut dihadang empat anggota polisi, dan terjadi kesalahpahaman. Entah apa yang terjadi, oknum polisi melakukan penembakan di punggung dan penusukan di leher korban. "Yang kita sayangkan, kenapa oknum polisi cepat mengambil tindakan dengan melakukan penembakan," ucapnya.
Meski demikian, menurut Jauhari, Kodam II/Sriwijaya bersama pihak kepolisian masih mendalami kasus tersebut. "Saat ini, jenazah korban sudah diberangkatkan ke tempat asalnya di Padang, Sumatera Barat, dengan menggunakan pesawat terbang," katanya.
Pada kesempatan itu, dia menghimbau satuan Armed dan Kodim agar tetap menjaga suasana kondusif. "Jangan ada tindakan di luar aturan, biarkan proses ini berjalan secara hukum," katanya. Sementara itu, Komandan Kompi (Danki) Chairul Cahyadi menyampaikan bahwa korban bertugas sebagai Mudi Palma di Armed 76/15 Martapura selama tiga tahun terakhir. (K-4/Adi)
0 komentar:
Posting Komentar