Minggu, 27 Januari 2013 - 11:41:28 WIB
Ribuan TKI di Malaysia Tolak Kembali Ke Indonesia
Diposting oleh : Administrator
"Mereka yang tidak memiliki paspor atau visa masuk ke Malaysia, terpaksa harus 'menyemut' di Kedubes RI di Kuala Lumpur untuk mengurus paspornya agar bisa mendapatkan pekerjaan di Malaysia," kata Dubes RI untuk Malaysia Herman Prayitno di Kuala Lumpur, Malaysia, Minggu (27/01).
Dubes Herman Prayitno mengemukakan fenomena TKI tersebut ketika menerima Ketua Forum Komunikasi Tenaga Kerja (ForkomNaker) Nusa Tenggara Timur Yoseph Ariyanto Tef'lopo Lu untuk membahas rencana pemulangan 82 tenaga kerja wanita (TKW) asal Nusa Tenggara Timur yang ditahan pihak imigrasi Malaysia sejak 3 Desember 2012.
Para TKW asal NTT ini direlokasi di sebuah lokasi penampungan sementara (shelter) imigrasi di Kuala Lumpur, karena sebagian dari mereka masih di bawah umur sehingga dinilai tak pantas untuk dijadikan sebagai tenaga kerja rumah tangga di negeri serumpun melayu itu.
Persoalan yang dihadapi para TKW asal NTT ini sudah dituntaskan semuanya oleh pihak Kedubes RI untuk Malaysia bersama pihak imigrasi negara itu. Para TKW itu akan dipulangkan ke Indonesia, Senin (28/1), dan akan diantar langsung oleh Duta Besar Herman Prayitno didampingi Ketua ForkomNaker NTT Yoseph Ariyanto Tef'lopo Lu.
Menurut Atase Kepolisian Kedubes RI untuk Malaysia Benni Iskandar, TKI/TKW yang dilaporkan bermasalah itu umumnya dari NTT dan Nusa Tenggara Barat (NTB) sejak 2011 ketika Malaysia menjalankan program pemutihan atau moratorium.
"Mereka masuk ke Malaysia dengan menyewa perahu milik para nelayan di Batam untuk menerobos masuk ke Johor Baru. Jalur yang mereka lalui adalah Kupang-Surabaya-Batam atau Mataram-Surabaya Batam dengan pesawat terbang," katanya.
Menyebar Benni Iskandar menjelaskan ketika para TKI/TKW ini sudah lama di Batam, mereka kemudian membuka jaringan dengan nelayan setempat untuk mengantar mereka ke Johor Baru.
"Setelah tiba di Johor Baru, para TKI/TKW kita mulai menyebar untuk mencari pekerjaan di Malaysia, baik sebagai pembantu rumah tangga maupun sebagai pekerja kasar di sektor perkebunan kelapa sawit," ujarnya.
Menurut Dubes Prayitno, jumlah TKI/TKW yang bermasalah ini cukup banyak di Malaysia. Namun pihaknya dengan setia melayani mereka untuk mendapatkan paspor ataupun visa agar bisa mendapatkan pekerjaan di Malaysia.
"Mereka tidak mau kembali ke kampung halamannya di Indonesia sebagai pengangguran, karena lapangan pekerjaan di Malaysia cukup tersedia dan Malaysia pun sangat membutuhkan tenaga kerja dari Indonesia," ujarnya.
Namun, ia mengharapkan agar TKI atau TKW yang ingin bekerja di Malaysia, hendaknya melalui prosedur resmi agar tidak memunculkan persoalan baru di perantauan.
Ketua ForkomNaker NTT Yoseph Ariyanto Tef'lopo Lu memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Duta Besar Herman Prayitno yang menyatakan kesediaannya untuk mengantar langsung para TKW asal NTT yang dinyatakan bermasalah kembali ke Indonesia.
Ariyanto berjanji akan melakukan pembinaan total kepada semua anggotanya yang nota bene memiliki perusahaan pengerah jasa TKI swasta agar lebih ketat lagi dalam menjaring tenaga kerja serta melakukan pembinaan-pembinaan sebelum dilepas ke pasar kerja. (K-5/el)
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Minggu, 27 Januari 2013 - 11:15:30 WIB
Rakyat Jerman Tidak Akan Lupakan Kejahatan Nazi
Diposting oleh : Administrator
Komhukum (Berlin) - Rakyat Jerman memikul "tanggung jawab abadi" untuk tidak melupakan kejahatan era-Nazi dan mencegah terulangnya "bab gelap" kejahatan yang dilakukan Nazi, kata Kanselir Jerman Angela Merkel, Sabtu (26/01).
Di posting jejaring pribadinya 80 tahun setelah Adolf Hitler berkuasa, Merkel mengatakan, "Tanggung jawab harus dibuat jelas dari satu generasi ke generasi lain."
Pernyataannya dikeluarkan beberapa hari sebelum peringatan pembebasan kamp konsentrasi Nazi, Auschwitch, pada 1945.
"Kami tak melupakan bab gelap sejarah, dan kami selalu mengingatnya, untuk membuat kami kebal, sehingga negara kami takkan pernah mengulanginya lagi," kata Merkel sebagaimana dilaporkan Xinhua yang dipantau di Jakarta, Ahad pagi.
Ia juga menyeru semua orang Jerman agar memastikan bahwa rasisme dan anti-Semitisme tak lagi memiliki tempat di negeri tersebut.
"Kami harus dengan jelas mengatakan, generasi demi generasi, dengan keberanian, keberanian warga sipil untuk bangkit membela kepercayaan setiap orang, sebab masing-masing orang dapat memastikan bahwa tak ada lagi rasisme dan anti-Semistisme," tambah Merkel. (K-5/el)
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Minggu, 27 Januari 2013 - 07:19:32 WIB
Tentara Irak Diancam Diserang Pemimpin Sunni
Diposting oleh : Administrator
Komhukum (Baghdad) - Pemimpin Sunni di Anbar mengancam untuk menyerang tentara di bagian barat Irak, menyusul tewasnya lima pengunjuk rasa di Fallujah.
Pengunjuk rasa anti pemerintah tewas dan 60 orang terluka dalam bentrokan dengan tentara setelah sholat Jumat (25/1).
Pemimpin Suku mengatakan mereka telah memberikan pemerintah waktu selama satu pekan untuk menahan para tentara yang bertanggung jawab terhadap peristiwa penembakan para demonstran.
Mereka mengatakan akan menyerang unit dan pos militer di seluruh provinsi. Unjuk rasa yang dilakukan pada Jumat merupakan konfrontasi yang pertama dengan tentara, sejak protes massa menentang pemerintahan Syiah mulai terjadi sejak lima pekan lalu di Baghdad dan Irak bagian barat.
Para pemerotes menuduh pemerintah bertindak diskriminatif terhadap Arab Sunni, dan mengatakan mereka diperlakukan seperti warga negara kelas dua, dan meminta Perdana Menteri Nouri Maliki, yang merupakan Arab Syiah, mengundurkan diri.
'Jihad'
Sheikh Ahmed Abu Risha, pemimpin Sahwa atau Dewan kebangkitan di Anbar - sebuah kelompok yang berperan penting dalam perang melawan Al-Qaeda di Irak - mengatakan para pemimpin suku ingin memberikan pemerintah pusat waktu selama satu pekan untuk bertanggung jawab terhadap kematian pengunjuk rasa.
"Jika pemerintah tidak memenuhi permintaan kami, kami akan melakukan jihad untuk menentang unit dan pos militer di anbar," kata Risha, yang membacakan pernyataan dari sebuah podium di lapangan utama Fallujah."Tidak ada alasan apapun untuk menembak demonstran. Dan kami akan menargetkan pos tentara di seluruh kota di provinsi jika pemerintah mengabaikan permintaan kami," kata dia kepada BBC.
Sheikh Abu Risha mengatakan para tentara itu harus dibawa ke pengadilan di Anbar, karena proses hukum di ibukota Baghdad, telah dipolitisasi. Unjuk rasa di Fallujah dilakukan di sejumlah tempat yang dihuni mayoritas Sunni.
Bentrokan terjadi setelah unit militer menghentikan para pengunjuk rasa yang ingin bergabung dengan demonstrasi di pusat kota. Kemudian, pemrotes melemparkan botol yang berisi air dan batu ke pasukan tentara, yang kemudian menembak ke arah mereka.
Tidak diketahui secara pasti apakah tentara menembak secara langsung ke arah pengunjuk rasa atau ke udara. Militer mengatakan para pemerotes mencoba untuk memutus jalan internasional yang menghubungkan Irak dengan negara tetangga Yordania dan Suriah.
Polisi mengatakan kepada BBC bahwa, para pelaku bersenjata menyerang pos perbatasan tentara di distrik al-Setcher, bagian utara Fallujah. Associated Press memberitakan seorang pejabat polisi menyebutkan dua tentara tewas dalam peristiwa tersebut.
Protes anti pemerintah dimulai sejak pertengahan Desember lalu, tak lama setelah penahanan sejumlah pengawal Menteri keuangan Rafie al-Issawi, yang merupakan tokoh Sunni arab yang merupakan anggota kabinet. (K-4/EIO)
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Minggu, 27 Januari 2013 - 07:06:32 WIB
Parlemen Rusia Dukung RUU Larangan Homoseksual
Diposting oleh : Administrator
Komhukum (Moskow) - Parlemen Rusia mendukung rancangan undang-undang tentang larangan propaganda homoseksual di kalangan anak-anak.
Polisi menahan sejumlah orang di luar gedung parlemen, Duma di Moskow setelah para pegiat yang melakukan protes dengan cara saling mencium, diserang pihak-pihak penentang.
Dengan RUU itu menyebarkan informasi tentang homoseksual kepada anak-anak merupakan langkah ilegal. Acara-acara untuk meningkatkan dan mempromosikan hak kelompok homoseksual juga dilarang.
Polisi menahan sejumlah orang di luar gedung parlemen, Duma di Moskow setelah para pegiat yang melakukan protes dengan cara saling mencium, diserang pihak-pihak penentang.
Dengan RUU itu menyebarkan informasi tentang homoseksual kepada anak-anak merupakan langkah ilegal. Acara-acara untuk meningkatkan dan mempromosikan hak kelompok homoseksual juga dilarang.
RUU serupa juga diloloskan di sejumlah kota Rusia termasuk St Petersburg. Pegiat hak asasi Lyudmila Alexeyeva mengatakan tujuan utama RUU itu adalah "meredam hak kelompok minoritas seksual".
Denda besar
RUU akan diangkat kembali dalam dua rapat paripurna di Duma dan harus disepakati oleh majelis atas dan Presiden Vladimir Putin sebelum dijadikan undang-undang. Bila berhasil diloloskan, acara mempromosikan hak homoseksual akan dilarang dan pihak penyelenggara akan didenda, kata wartawan BBC di Moskow, Steve Rosenberg.
Tahun lalu, pengadilan Moskow mengukuhkan larangan parade homoseksual di ibukota Rusia itu. Larangan itu secara efektif berlaku dalam 100 tahun ke depan. Mahkamah Hak Asasi Eropa mengenakan denda kepada Rusia karena melarang parade seperti itu di Moskow.
Berdasarkan UU itu, individu yang tertangkap mempromosikan "homoseksualitas di kalangan anak-anak" di Rusia menghadapi ancaman denda 5.000 rubel (Rp. 1,4 juta) dan pejabat berisiko membayar 10 kali lipat dari jumlah itu. Sementara kalangan usaha dan sekolah-sekolah menghadapi denda 500.000 rubel. (K-4/EIO)
Denda besar
RUU akan diangkat kembali dalam dua rapat paripurna di Duma dan harus disepakati oleh majelis atas dan Presiden Vladimir Putin sebelum dijadikan undang-undang. Bila berhasil diloloskan, acara mempromosikan hak homoseksual akan dilarang dan pihak penyelenggara akan didenda, kata wartawan BBC di Moskow, Steve Rosenberg.
Tahun lalu, pengadilan Moskow mengukuhkan larangan parade homoseksual di ibukota Rusia itu. Larangan itu secara efektif berlaku dalam 100 tahun ke depan. Mahkamah Hak Asasi Eropa mengenakan denda kepada Rusia karena melarang parade seperti itu di Moskow.
Berdasarkan UU itu, individu yang tertangkap mempromosikan "homoseksualitas di kalangan anak-anak" di Rusia menghadapi ancaman denda 5.000 rubel (Rp. 1,4 juta) dan pejabat berisiko membayar 10 kali lipat dari jumlah itu. Sementara kalangan usaha dan sekolah-sekolah menghadapi denda 500.000 rubel. (K-4/EIO)
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Minggu, 27 Januari 2013 - 07:04:17 WIB
Tentara Irak Tembak Mati Lima Pengunjuk Rasa
Diposting oleh : Administrator
Tentara Irak Tembak Mati Lima Pengunjuk Rasa
Diposting oleh : Administrator
Komhukum (Baghdad) - Laporan-laporan dari Irak menyebutkan tentara melepas tembakan ke arah pengunjuk rasa antipemerintah di Fallujah dan menewaskan lima orang.
Pihak berwenang mengatakan tentara melepas tembakan setelah para pengunjuk rasa melempari batu dan botol ke arah tentara.
Unjuk rasa di Fallujah itu berawal setelah sembahyang Jumat dan juga berlangsung di beberapa kota lain Irak. Sebuah sumber militer mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa massa sedang bergerak ke arah timur Fallujah namun dihalangi oleh tentara.
Rangkaian unjuk rasa antipemerintah -yang dikuasai umat Syiah- marak sejak sebulan belakangan ini di kota-kota yang berpenduduk mayoritas Sunni. Namun, baru kali ini jatuh korban jiwa pengunjuk rasa karena ditembak aparat keamanan. Sedikitnya 20 orang cedera dalam insiden penembakan tersebut.
Unjuk rasa antipemerintah dilaporkan juga berlangsung di Ramadi, Samarra, Mosul dan Baquba. Di Baquba, para pengunjuk rasa membawa bendera Irak dan memekik 'jatuhkan pemerintah' dan ada yang membawa slogan bertuliskan 'Iran ke luar. Baghdad selalu bebas'.
Ketegangan politik antara Syiah dan Sunni meningkat akhir tahun lalu setelah penangkapan atas sembilan pengawal Menteri Keuangan warga Sunni, Rafa al-Essawi.
Pemicunya antara lain adalah dakwaan hukum atas mantan wakil presiden Irak, Tariq al-Hashemi, yang berasal dari kelompok Sunni. Dia dituduh memiliki hubungan dengan sebuah kelompok yang melakukan kekerasan di Irak.
Al-Hashemi sudah dijatuhi hukuman mati secara in absentia oleh pengadilan Irak, namun dia menolak dan saat ini dilaporkan mengungsi ke Turki. (K-4/EIO)
Pihak berwenang mengatakan tentara melepas tembakan setelah para pengunjuk rasa melempari batu dan botol ke arah tentara.
Unjuk rasa di Fallujah itu berawal setelah sembahyang Jumat dan juga berlangsung di beberapa kota lain Irak. Sebuah sumber militer mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa massa sedang bergerak ke arah timur Fallujah namun dihalangi oleh tentara.
Rangkaian unjuk rasa antipemerintah -yang dikuasai umat Syiah- marak sejak sebulan belakangan ini di kota-kota yang berpenduduk mayoritas Sunni. Namun, baru kali ini jatuh korban jiwa pengunjuk rasa karena ditembak aparat keamanan. Sedikitnya 20 orang cedera dalam insiden penembakan tersebut.
Unjuk rasa antipemerintah dilaporkan juga berlangsung di Ramadi, Samarra, Mosul dan Baquba. Di Baquba, para pengunjuk rasa membawa bendera Irak dan memekik 'jatuhkan pemerintah' dan ada yang membawa slogan bertuliskan 'Iran ke luar. Baghdad selalu bebas'.
Ketegangan politik antara Syiah dan Sunni meningkat akhir tahun lalu setelah penangkapan atas sembilan pengawal Menteri Keuangan warga Sunni, Rafa al-Essawi.
Pemicunya antara lain adalah dakwaan hukum atas mantan wakil presiden Irak, Tariq al-Hashemi, yang berasal dari kelompok Sunni. Dia dituduh memiliki hubungan dengan sebuah kelompok yang melakukan kekerasan di Irak.
Al-Hashemi sudah dijatuhi hukuman mati secara in absentia oleh pengadilan Irak, namun dia menolak dan saat ini dilaporkan mengungsi ke Turki. (K-4/EIO)
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Minggu, 27 Januari 2013 - 06:58:47 WIB
Bentrokan Warnai Peringatan Revolusi Mesir
Diposting oleh : Administrator
Bentrokan Warnai Peringatan Revolusi Mesir
Diposting oleh : Administrator
Komhukum (Kairo) - Puluhan ribu demonstran antipemerintah berkumpul di Lapangan Tahrir, Kairo, untuk memperingati dua tahun revolusi yang berujung pada jatuhnya Hosni Mubarak.
Namun, unjuk rasa ditandai dengan bentrokan antara polisi dan demonstran di beberapa tempat. Para pengunjuk rasa melempar batu ke arah pihak keamanan yang membalas dengan tembakan gas air mata.
Bentrokan juga terjadi di Iskandariah, Suez, dan Port Said. Markas kelompok Ikhwanul Muslimin di Ismailiya dibakar. Paling tidak 25 orang terluka dalam bentrokan yang terjadi sejak Kamis di Kairo.
Para pengunjuk rasa menuduh kelompok itu dan Presiden Mohammed Muorsi mengkhianati janji revolusi. Muorsi menyanggah tuduhan ini dan menyerukan agar para pengunjuk rasa melakukan protes dengan damai.
'Revolusi berlanjut'
Perdana Menteri Hisham Qandil mengatakan kepada BBC pemerintah memerlukan waktu lebih banyak lagi untuk melakukan perombakan guna menangani korupsi dan kemiskinan.
Pengadilan banding Mesir baru-baru ini membatalkan hukuman seumur hidup terhadap Mubarak dan memerintahkan pengadilan ulang. Mantan presiden berusia 84 tahun itu masih berada dalam tahanan di rumah sakit militer.
Kelompok oposisi mulai berkumpul di Lapangan Tahrir Jumat (25/1). Sebagian demonstran telah mendirikan pos penjagaan untuk memeriksa mereka yang lewat. Sebagian lain memasang foto-foto demonstran yang meninggal dalam protes selama dua tahun terakhir.
"Revolusi kami akan berlanjut... Kami menolak negara Ikhwanul," kata pemimpin kelompok sayap kiri Hamdeen Sabahi kepada kantor berita Reuters mengacu pada kelompok Ikhwanul Muslimin. (K-4/EIO)
Namun, unjuk rasa ditandai dengan bentrokan antara polisi dan demonstran di beberapa tempat. Para pengunjuk rasa melempar batu ke arah pihak keamanan yang membalas dengan tembakan gas air mata.
Bentrokan juga terjadi di Iskandariah, Suez, dan Port Said. Markas kelompok Ikhwanul Muslimin di Ismailiya dibakar. Paling tidak 25 orang terluka dalam bentrokan yang terjadi sejak Kamis di Kairo.
Para pengunjuk rasa menuduh kelompok itu dan Presiden Mohammed Muorsi mengkhianati janji revolusi. Muorsi menyanggah tuduhan ini dan menyerukan agar para pengunjuk rasa melakukan protes dengan damai.
'Revolusi berlanjut'
Perdana Menteri Hisham Qandil mengatakan kepada BBC pemerintah memerlukan waktu lebih banyak lagi untuk melakukan perombakan guna menangani korupsi dan kemiskinan.
Pengadilan banding Mesir baru-baru ini membatalkan hukuman seumur hidup terhadap Mubarak dan memerintahkan pengadilan ulang. Mantan presiden berusia 84 tahun itu masih berada dalam tahanan di rumah sakit militer.
Kelompok oposisi mulai berkumpul di Lapangan Tahrir Jumat (25/1). Sebagian demonstran telah mendirikan pos penjagaan untuk memeriksa mereka yang lewat. Sebagian lain memasang foto-foto demonstran yang meninggal dalam protes selama dua tahun terakhir.
"Revolusi kami akan berlanjut... Kami menolak negara Ikhwanul," kata pemimpin kelompok sayap kiri Hamdeen Sabahi kepada kantor berita Reuters mengacu pada kelompok Ikhwanul Muslimin. (K-4/EIO)
0 komentar:
Posting Komentar