About

Information

Kamis, 28 Februari 2013

Benoa, Pelabuhan Kapal Pesiar Terbesar

Kamis, 28 Februari 2013 - 10:28:52 WIB
Benoa, Pelabuhan Kapal Pesiar Terbesar 
Diposting Oleh : Administrator
Kategori: Info Wisata 


Komhukum (Jakarta) - Kementerian Perhubungan, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif serta PT. Pelindo III Indonesia saat ini sedang menata Pelabuhan Benoa menjadi pelabuhan kapal pesiar terbesar di Indonesia. 

Dirut PT. Pelindo III Benoa Iwan Sabatini saat ditemui di Denpasar, mengatakan, saat ini sudah dilakukan penataan seperti pengerukan dan pendalaman alur, perawatan berkala kolam, pembangunan mooring dolphin (pengikat kapal) serta penataan penataan terminal atau ruang tunggu kapal pesiar yang lengkap dengan berbagai sarananya.     

Setiap instansi tersebut memainkan peran masing-masing. Kemenparekraf, misalnya, melakukan promosi dan pameran dan tahun ini ada di Singapura, Miami Florida, Shanghai, Prancis, Marsailes, Barcelona. Kementerian Perhubungan menangani pelebaran dan pendalaman alur dan selebihnya oleh PT. Pelindo III Pelabuhan Benoa.    

Menurut Iwan, saat ini panjang dermaga kapal pesiar di Benoa adalah lebih dari 300 meter. 

"Bila kapal pesiar panjangnya kurang dari ukuran tersebut maka ia bisa saja bersandar di Pelabuhan yang memang khusus dipersiapkan untuk itu. Tetapi bila panjang mendekati 300 meter atau lebih maka ia hanya berlabuh di tengah laut sekitar Pulau Serangan dan Nusa Dua," ujarnya. 

Selama ini kapal pesiar terbesar yang pernah berlabuh di Benoa adalah kapal pesiar dengan panjang 265 meter. Saat sandarnya memenuhi seluruh dermaga timur yang memang disiapkan khusus untuk pelabuhan kapal pesiar.     

Menurut Iwan, sepanjang tahun 2013 nanti ditargetkan akan datang sebanyak 38 kapal yang bersandar atau berlabuh di Benoa. Sejak Januari hingga Februari nanti ada sekitar 10 kapal yang datang dengan total penumpang rata-rata terendah dua ribu orang.     

Pada Maret nanti akan ada dua kapal pesiar yang datang secara bersamaan. Artinya, sudah ada 12 kapal yang datang ke Bali.     

"Yang lebih menarik lagi, saat ini Benoa sudah melayani bongkar muat penumpang atau sudah melayani penumpang yang turun di Benoa dan mengangkut penunmpang lain yang kembali dari Benoa," ujarnya.     

Pelayanan ini sangat berdampak bagi pariwisata Bali dan Indonesia. Selama ini andalan utama peningkatan kunjungan wisata ke Bali terbesar dari angkutan udara atau pesawat. Bila seterusnya ditingkatkan pelayanan tersebut maka cepat atau lambat Benoa akan memberikan kontribusi yang besar bagi peningkatan kunjungan wisatawan ke Bali dan Indonesia.    

Tahun 2012 misalnya, jumlah penumpang dari kapal pesiar yang datang ke Bali mencapai 67 ribu orang dari 35 kapal yang pernah bersandar di Benoa. Bila dilihat trend dari tahun 2011 maka kedatangan kapal pesiar ke Bali cenderung makin besar baik dari ukuran kapal, jumlah kapal dan berdampak pada jumlah penumpang.     

"Cepat atau lambat kapal cruz yang datang ke Bali dan Indonesia makin besar dengan daya tampung yang makin banyak. Makanya sarana dan prasarana di Pelindo III ini akan terus dibenahi sehingga bisa menggairahkan industri kapal pesiar dari berbagai negara di dunia," ujarnya. 

Menurut pria asal Sidoarjo tersebut, saat ini ada dua momentum penting bagi Benoa. Pertama, berhasilnya Pelabuhan Benoa melayani kapal cruz turn arround port (bongkar muat penumpang). Artinya, ada penumpang yang turun di Benoa dan beberapa hari tinggal di Bali dan ada juga yang naik untuk melanjutkan perjalanan ke berbagai negara. Bongkar muat ini sudah dilakukan sejak Desember tahun 2012 tanggal 21-23 yakni kapal Seven Seas Voyage dan Sea Born Odyssey. 

Dua kapal berukuran besar ini berhasil lakukan kegiatan embarkasi berganti penumpang kapal cruz untuk dapat trun dan naik di Benoa. Kedua, Pelabuhan Benoa telah menyiapkan beberapa sarana infrastrukur yang berdimensi makin besar yakni minus 10 low water spring atau kedalaman alur kapal. Kapal yang semakin besar butuh kedalaman yang baik. 

Alur kapal saat ini sudah minus 10 meter dan tahun 2013 diharapkan bisa lebih dalam lagi yakni minus 11 meter. Hal ini sangat penting karena kedalaman kapal bisa lebih dari 8 meter.  Ketiga, kolam pelabuhan dimaintanence minus 10 meter. Hal ini dilakukan karena  kontur kolam itu setiap saat ada perubahan bergantung pada cuaca dan sebagainya.     

Kolam yang terjadi sedimentasi akan terus dikeruk secara berkala. Selain itu ada kegiatan pembuatan mooring dolphin (pengikat kapal), penguatan dermaga dan penambahan ruang tunggu. (K-5/Sarah)

0 komentar:

Posting Komentar