About

Information

Jumat, 08 Februari 2013

Nasional ( Politik ), Jumat 08 Februari 2013

Jumat, 08 Februari 2013 - 19:27:30 WIB
PDK Tuding KPU Menganut Paham 10 Parpol
Diposting oleh : Administrator
Kategori: Politik 


Komhukum (Jakarta) - Presiden Partai Demokrasi Kebangsaan (PDK) Sayuti Assyathri mengatakan KPU seperti menganut satu paham agama yakni agama 10 partai politik yang menjadi peserta pemilu 2014.

Pasalnya, paham KPU tersebut telah bersekongkol dengan Bawaslu dalam memutuskan sengketa pemilu, ketika sidang ajudikasi digelar dan hanya mengabulkan permohonan PKPI.

"Tapi di balik kecemburuan saya kepada PKPI dan kemarahan saya pada Bawaslu, saya juga senang karena Bawaslu mematahkan paham satu agama KPU yang mengharuskan hanya 10 parpol saja yang diikutsertakan dalam pemilu 2014, KPU seperti menganut agama, agama 10 partai, kalau ada PKPI setidaknya KPU membatalkan agamanya," ujar Sayuti.

Sayuti tak bisa menutup kekecewaannya terhadap Bawaslu, menurutnya Bawaslu seharusnya melakukan pertimbangan-pertimbangan dalam putusannya yang menolak partainya serta menjadi lembaga penyelenggara pemilu yang bisa menutupi kelemahan dari KPU.

"DKPP, KPU dan Bawaslu menjadi fungsi dan ada yang berperan sebagai pengawas dan peradilan. Saya kecewa sekali dengan putusan Bawaslu, mestinya Bawaslu mengimbangi kelemahan yang dipertontokan KPU," ungkap Sayuti.

Sayuti berharap ke depannya jika KPU dan Bawaslu tidak bersikap zalim sebagaimana wewenangnya sebagai lembaga penyelenggara pemilu. Kedua lembaga itu tetap bersikap independen tanpa berlindung pada kepentingan-kepentingan tertentu.

"Ya kita harus membangun harapan jika KPU dan Bawaslu jaga kemandirian, saya pribadi melihat bahwa ini ada contoh-contoh buruk KPU sebelumnya, yang dengan bersandar pada kekuasaan politik mereka aman," ungkap Sayuti dalam acara diskusi terbuka bertema "Di balik Sengketa Parpol, Bisakah Pemilu Aman dan Demokratis" yang diselenggarakan oleh Komunitas Jurnalis Peduli Pemilu (KJPP) di Media Center KPU, Jalan Imam Bonjol, Jakarta, Jumat (8/02).

Bahkan Sayuti menduga, KPU berlindung pada kekuatan-kekuatan tertentu dan tidak mandiri. "KPU dan Bawslu kan hakim yang ditunjuk oleh konstitusi, kalau mereka sudah begitu ya tidak ada lagi kemandirian. Walaupun itu memang berat untuk KPU menjaga independen, tapi di situ tantangan dia bertauhid," jelasnya.

Sayuti juga merasa cemburu kepada Partai Keadilan Persatuan Indonesia (PKPI) karena permohonannya menjadi peserta pemilu 2014 dikabulkan oleh Bawaslu.

"Jujur saja saya merasa cemburu kepada PKPI, namun saya juga marah karena kenapa hanya PKPI saja yang diloloskan oleh Bawaslu," ucapnya. (K-5/Roy)

0 komentar:

Posting Komentar