About

Information

Jumat, 22 Februari 2013

Nasional ( Politik ), Jumat 22 Februari 2013

Jumat, 22 Februari 2013 - 10:15:55 WIB
DPR Setujui Target Kemhan Dalam Pengadaan Alutsista
Diposting oleh : Administrator
Kategori: Politik 


Komhukum (Jakarta) – Komisi I DPR mendukung kerja keras Kementerian Pertahanan (Kemhan) agar bisa memenuhi target membangun 45 alat utama sistem senjata (alutsista) besar untuk mewujudkan kekuatan pokok minimal (MEF).

Ketua Komisi I DPR, Mahfudz Siddik mengatakan tekat tersebut cukup positif. Kondisi alutsista yang sudah tidak memadai perlu dibenahi, namun, Komisi I DPR mengingatkan pemerintah untuk tepat dalam proses perencanaan dan pengadaan. Dengan ketepatan itu akan dihasilkan satu sistem alutsista TNI yang terpadu.

Komisi I DPR juga semalam mengingatkan pentingnya melibatkan BUMN sebagai tahapan menuju kemandirian produksi ke depan. ”Komisi I DPR juga berpandangan modernisasi alutsista harus dibarengi dengan peningkatan profesionalisme dan kesejahteraan prajurit,” ungkap Mahfudz, semalam di Jakarta.

Sebelumnya, Kementerian Pertahanan membangun 45 alutsista besar untuk mewujudkan kekuatan pokok minimal (MEF). Diharapkan target MEF bisa dicapai sebelum 2020. Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro mengatakan, di antara pembangunan 45 alutsista besar tersebut adalah melengkapi satu skuadron pesawat Sukhoi, pembentukan skuadron baru F 16 serta kapal selam.

Saat ini sebagian besar sudah dalam proses produksi dan sebagian lagi sudah datang. Bahkan pada semester I tahun 2014 sebagian dari 45 kekuatan alutsista sudah datang karena ini sebagai prioritas. 

”Untuk matra darat, laut dan udara secara praktis 90% alutsista tersebut sudah datang di Indonesia, sehingga kekuatan pokok bisa terpenuhi sekitar 45-50%, dan pada tahun 2019- 2020 kita bisa mencapai pembangunan kekuatan pokok minimum pertahanan dalam rangka menanggulangi ancaman,” ungkapnya.

Sedangkan Wakil Ketua Komisi I DPR TB Hasanuddin mengingatkan, agar dalam membeli alutisita pemerintah tidak meneruskan kebiasaan membeli barang bekas. Dia juga meminta rencana strategis alutsista terpadu agar lebih efektif penggunaannya. Jika tidak, itu bisa terkendala faktor anggaran.

Alasannya, saat ini saja baru sekitar 33% yang tercapai dan anggaran untuk alutsista sudah cukup besar. ”Malah banyak juga yang dialokasikan untuk alutsista bekas yang juga harganya cukup tinggi. Target memenuhi rencana strategis cukup berat karena memang kurang setrategis,” ungkapnya. (K-5/Roy)

0 komentar:

Posting Komentar