About

Information

Minggu, 03 Februari 2013

Nasional ( Politik ), Minggu 03 Februari 2013

Minggu, 03 Februari 2013 - 08:45:16 WIB
PKS Tuding Ada Konspirasi, Pencitraan Tidak Mampu Pulihkan Partai
Diposting oleh : Administrator
Kategori: Politik 


Komhukum (Jakarta) – Tudingan adanya konspirasi di balik penangkapan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Luthfi Hasan Ishaaq (LHI) tidak akan mampu memulihkan citra partai tersebut di mata publik. Sebaliknya,  pilihan ini justru merugikan karena PKS seakan-akan mencari kambing hitam dan tidak mau berintrospeksi.

Pernyataan Burhanudin Muhtadi dan Siti Zuhro merespons pernyataan Anis Matta setelah terpilih menjadi presiden PKS menggantikan LHI. Kedua pengamat tersebut secara lantang mengatakan kasus yang menimpa LHI adalah sebuah konspirasi besar.

Pengamat politik Burhanudin Muhtadi mengatakan, di dalam komunikasi politik, bahasa komunikasi politik yang digunakan PKS tidak elok. Semestinya elite PKS memahami adanya efek pernyataan tersebut.

”Bahasa konspirasi yang dipakai Anis Matta dan elite PKS yang lain sama sekali tidak membantu PKS di dalam memulihkan citra partai, terutama jika berbicara di level eksternal,” ujar Burhanudin di Jakarta, Minggu (3/02).

Sedangkan pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Siti Zuhro mengingatkan, tudingan konspirasi yang bernada serangan balik terhadap KPK bisa menjadi bumerang karena bisa meruntuhkan citra PKS di mata publik. PKS harusnya menyerahkan proses hukum LHI ke penegak hukum.

Menurut Siti, PKS bisa saja berkelit dengan melancarkan statement yang menyudutkan KPK dalam menyikapi kasus yang menimpa mantan presidennya. Namun, Siti mengingatkan, serangan membabi buta justru semakin menguatkan keberpihakan publik terhadap KPK.

“Publik sudah tercerahkan pemberitaan yang dikomunikasikan secara intensif oleh para media,” ungkapnya.

Karena itu, Siti  menyarankan agar PKS menyerahkan kasus LHI pada proses hukum yang sedang berjalan. Sikap seperti itu dianggap lebih jantan dan elok. “Tidak memaksakan kehendak itu lebih gentle dan elok,” harapnya.

Siti juga mengatakan, pemihakan publik terhadap KPK mulai terlihat menguat. Penguatan tersebut terjadi karena publik sudah muak dengan tindakan melanggar hukum dan praktik korupsi yang melibatkan sejumlah elite. Karena itu, sekali lagi dia mengingatkan PKS agar lebih hati-hati menyikapi proses hukum yang sedang berjalan.

’’Jangan sampai menimbulkan antipati masyarakat akibat menyalahkan KPK secara membabi buta,” tandasnya. (K-5/Roy)

0 komentar:

Posting Komentar