About

Information

Minggu, 03 Februari 2013

Nasional ( Politik ), Minggu 03 Februari 2013

Minggu, 03 Februari 2013 - 17:19:13 WIB
Kinerja SBY Tidak Mampu Selamatkan Demokrat
Diposting oleh : Administrator
Kategori: Politik 


Komhukum (Jakarta) - Hasil riset yang dilakukan oleh Saiful Mudjani Research & Consulting (SMRC) menunjukkan bahwa kinerja Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang membaik dalam meningkatkan kondisi ekonomi nasional tidak dapat menyelamatkan reputasi Partai Demokrat yang dinilai menurun.

"Survei kami menyatakan kinerja Presiden SBY sepanjang tahun 2012 yang meningkat tidak bisa menyelamatkan Partai Demokrat karena dukungan terhadap partai ini kian merosot," kata Direktur Riset SMRC Jayadi Hanan di Jakarta, Minggu (3/02).

Pernyataan tersebut disampaikan dalam acara presentasi hasil survei dan diskusi yang bertema "Kinerja Pemerintah dan Partai, Trend Anomali 2012-2013".

Menurut Jayadi, hasil survei yang dilakukan pada tanggal 6-20 Desember 2012 melalui wawancara tatap muka terhadap 1.220 responden yang tersebar di Indonesia bagian barat, tengah, dan timur, menyatakan bahwa sepanjang tahun 2012 kinerja Presiden SBY dinilai baik.

"Ada 51,6% responden yang menyatakan cukup puas dengan kerja Pak SBY, yang menyatakan kurang puas lebih kecil, yaitu 34,8%, yang tidak puas sama sekali 5,1%, sangat puas 4,2%, dan tidak tahu 4,3%," katanya.

Namun, dia mengatakan telah terjadi anomali politik, yaitu tidak sejalannya penilaian masyarakat nasional atas kinerja Presiden SBY dalam kondisi ekonomi nasional yang membaik dengan dukungan pada partai utama pendukung pemerintah, yakni Partai Demokrat.

Dia menjelaskan hanya ada 8,3% dari responden yang akan memilih Partai Demokrat dan calon anggota DPR dari partai tersebut dalam pemilu.

"Sedangkan dukungan responden terhadap Partai Golkar mencapai 21,3% dan 18,2% untuk PDIP (Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan). Di posisi keempat ada Partai Gerindra dengan 7,2%," katanya.

Hal tersebut, katanya, menunjukkan kinerja Presiden tidak bisa meningkatkan dukungan terhadap Partai Demokrat yang terus merosot.

Dia mengatakan penurunan dukungan itu disebabkan oleh masalah internal di Partai Demokrat, bukan kinerja Presiden.

Jayadi berpendapat partai itu dalam dua tahun terakhir tidak mampu mengatasi opini publik yang sangat kuat bahwa kader-kader Demokrat paling banyak melakukan korupsi.

"Itu terbukti dari hasil survei kami, di mana 44,8% dari responden menilai bahwa kader dari Demokrat yang paling banyak melakukan korupsi, lalu disusul Golkar dengan 6,5% dan PDIP 2,4%. Perbedaannya sangat signifikan," katanya.

Dia mengatakan bila masalah opini korupsi tersebut tidak tertanggulangi pada tahun 2013, dukungan terhadap Partai Demokrat akan semakin berkurang.

Menanggapi hasil survei tersebut, anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Ahmad Mubarok menyatakan pihaknya tetap optimistis terhadap perolehan suara partai pada Pemilu tahun 2014.

"Kami menghargai hasil riset SMRC, tetapi kami tidak begitu terpengaruh dengan hasil riset ini karena bagi Demokrat politik itu bukan sekadar matematis," katanya.

Dia berpendapat bahwa dalam dunia politik persepsi pemilih memainkan peranan yang lebih besar sehingga partainya tidak merasa pesimistis dengan hasil survei SMRC tersebut.

"Saya tidak pesimis, saya tetap yakin pada perolehan Demokrat nanti pada tahun 2014," kata Mubarok. (K-2/yan)

0 komentar:

Posting Komentar