About

Information

Jumat, 08 Februari 2013

Sports, Jumat 08 Februari 2013

Jumat, 08 Februari 2013 - 19:48:52 WIB
Nigeria Waspadai Perlawanan Sengit Burkina Faso
Diposting oleh : Administrator
Kategori: Sepak Bola 


Komhukum (Johannesburg) - Nigeria semakin dekat dengan target untuk mengakhiri masa paceklik gelar Piala Afrika selama 19 tahun. Namun mereka harus waspada dengan kejutan yang akan dibuat para pemain Burkina Faso, Minggu (10/02) mendatang di Stadion Soccer City.

Ketika Nigeria dan Burkina Faso bermain imbang 1-1 di laga pembuka Grup C, 18 hari yang lalu, sebenarnya tidak ada yang menyangka bahwa kedua tim ini akan bertemu kembali di final.

Bagaimanapun, kedua tim telah menunjukkan tekad dan mental juara yang menjanjikan permainan indah pada laga final nanti yang tiket masuknya pun sudah terjual habis.

Nigeria seakan memiliki peluang kemenangan, apalagi dengan tidak adanya masalah cedera, terlepas dari Victor Moses yang telah tampil luar biasa namun memiliki masalah, saat laga melawan Mali yang berkesudahan 4-1 di babak semifinal.

Di sisi lain, Burkina Faso harus berpikir keras dengan ketidakhadiran Alain Tarore, yang mencetak tiga gol di pertandingan awal kejuaraan, namun harus absen karena cedera.

Mereka juga kemungkinan kehilangan bek Mohamed Koffi yang cedera saat melawan Ghana di semifinal yang harus diakhiri dengan adu penalti 3-2, pada Rabu lalu.

Burkina Faso juga tampaknya harus menyiapkan pengganti yang tepat untuk pemain penting mereka, Jonatahan Potroipa, yang terkena kartu merah oleh wasit asal Tunisisa Slim Jdidi saat melawan Ghana.

Namun, Jdidi telah diberi sanksi oleh Konfederasi Sepakbola Afrika (CAF), Kamis, karena kepemimpinannya buruknya. Jika banding dari Burkina Faso dikabulkan, Potroipa dapat bermain kembali.

Perjalanan Berbeda Kedua tim yang gemar bermain menyerang dengan cepat dan kerap terus menggempur pertahanan lawan, mencapai final dengan gaya dan perjalanan yang berbeda.

Nigeria dengan penampilan impresifnya menghantam tim unggulan Pantai Gading 2-1 di perempatfinal sebelum berhasil menunjukan konsistennya dengan menghantam Mali di semifinal.

Burkina Faso harus berjuang keras untuk menyingkirkan Togo dengan skor 1-0 melalui perpanjangan waktu di perempatfinal, dan kemudian gagal mementahkan perlawanan sengit Ghana yang berkesudahan 1-1 dan harus dilanjutkan dengan adu penalti.

Namun, semangat gigih dan determinasi mereka dapat saja menjegal langkah Nigeria, Minggu (10/02), jika pertahanan Stallions berhasil mementahkan keganasan serangan Tim Elang yang berhasil merontokkan Mali dengan tiga gol super cepat dalam 20 menit pertama.

Koffi sangat impresif di pertahanan bersama Paul Koulibaly dan Bakary Kone namun Nigeria memiliki Musa dan John Obi Mikel yang merupakan rekan satu tim di Juara Eropa, Chelsea, dan telah menunjukkan kelas permainan mereka di lini tengah.

Emmanuel Emnenike yang telah menyarangkan tiga gol, menjadi ancaman serius. Apalagi dia juga berhasil mencetak gol ke gawang Burkinabe di laga pembuka.

Kunci kemenangan dapat saja ditentukan sebelum pertandingan, mengingat jika Pitroipa atau Moses harus absen, peluang berada di tim lawan (Nigeria).

Jika keduanya tidak dapat bermain, Nigeria tampaknya memiliki kekuatan yang lebih baik.

Namun, Burkina Faso juga memiliki semangat tim yang mengagumkan dan determinasi dari Aristides Bance yang tak kenal lelah. Bance telah membuktikan penampilan luar biasanya, bukan hanya karena gaya rambut pirangnya, pada turnamen ini.

Berani penalti penyerang penuh energi yang bermain di klub Jerman FC Augsburg Aristides Bance, bermain tidak cukup bagus di beberapa pertandingan awal. Namun dia tidak pernah berhenti berlari, bermain dan melesatkan tembakan saat melawan Ghana.

Dia telah melakukan percobaan delapan kali, memanfaatkan peluang jarak dekat dan mengambil resiko di adu penalti, ketika dia dengan tenang mengelabui kiper Fatau Dauda dan kemudian mengangkat tangannya sembari tersenyum mengejek, seolah mengatakan "bagaimana saya dapat melakukan itu?" Jika dia dalam peforma seperti itu lagi, pertahanan Nigeria akan mendapat tantangan tersendiri.

Uniknya, kedua tim tidak akan diperkuat kapten mereka masing-masing yang harus keluar dari persaingan di turnamen.

Pemimpin Burkina Faso di lapangan, Moumouni Dagano kehilangan tempatnya karena sikap ketidakpeduliannya. Sementara kapten Nigeria Joseph Yobo mengalami cedera, dan pelatih Stephen Keshi tidak siap untuk merubah susunan tim yang sudah meraih banyak kemenangan. Meskipun sang kapten kembali dengan stamina yang prima.

Pelatih Burkina Faso Paul Put asal Belgia ingin menebus kesalahannya setelah dia dilarang untuk berkiprah di Belgia karena skandal pengaturan skor di 2007.

Pesaingnya, Keshi akan mencatatkan namanya di sejarah jika dia berhasil mengantarkan Nigeria merengkuh gelar ketiganya.

Keshi membawa Elang Super juara, terkahir pada tahun 1994, dan menjadi orang kedua dalam sejarah 56 tahun turnamen ini yang merengkuh trofi juara sebagai pemain dan pelatih. (K-2/yan)

0 komentar:

Posting Komentar