About

Information

Kamis, 21 Februari 2013

Techno, Kamis 21 Februari 2013

Bahaya "Cyberbullying" Kian Mengancam 
Diposting oleh : Administrator 

Komhukum (Jakarta) - Psikolog Roslina Verauli mengatakan kekerasan melalui media online atau cyberbullying dapat terjadi di mana saja dan kapan saja, sehingga peran orang tua sangat penting dalam mengawasi anak-anak saat menggunakan internet.

"Mengutip sebuah web bernama tokunaga. Menurut web tersebut, sekitar 20-40 persen remaja pernah mengalami cyberbullying baik sebagai korban maupun pelaku. Namun, sayangnya mereka tidak pernah menyadari hal itu," kata psikolog anak dan keluarga, Roslina Verauli pada jumpa pers di Jakarta, Rabu (20/02).

Roslina mengungkapkan banyak anak yang merasa dijauhi oleh teman-temanya, dan rahasianya tidak bisa disimpan.

Mereka bisa juga sering diejek dengan kata-kata kasar di dunia maya, sehingga ingin pindah sekolah dan hal-hal itu menandai jika seorang anak telah menjadi korban "cyberbullying".

Ada tiga faktor yang menyebabkan mental seseorang rentan dari bahaya cyberbullying, yaitu faktor personal, keluarga dan sekolah.

Faktor personal dari korban atau pelaku cyberbullying dapat dibedakan salah satunya dari sisi kepribadiannya.

Misalnya korban cyberbullying ini cenderung tertutup dan menyendiri sedangkan pelakunya bisa dikatakan populer sehingga menjadikanya seseorang yang anti sosial.

Faktor keluarga Selain itu, faktor keluarga juga sangat menentukan bagaimana seorang anak bersosialisasi dengan lingkunganya. Oleh karena itu, orang tua tidak perlu berlebihan dalam melakukan pengawasan terhadap anaknya, kata Roslina.

Kemudian, faktor sekolah yang tidak memberikan sanksi tegas terhadap perilaku kekerasan juga menjadi pemicu terjadinya cyberbulling.

Psikolog anak dan keluarga Rumah Sakit Pondok Indah Roslina Verauli mengatakan cyberbullying dapat dicegah dan bisa dimulai dari diri sendiri seperti mengembangkan rasa empati dan menumbuhkan perilaku pro sosial.

Keluarga juga dapat membantu dengan menerapkan gaya pengasuhan yang hangat dan terbuka dekat baik secara fisik maupun emosional. Dengan demikian bahaya cyberbullying dapat diminimalisasikan.(K-5/el)

0 komentar:

Posting Komentar