About

Information

Jumat, 15 Februari 2013

Nasional ( Politik ), Jumat 15 Februari 2013

Jumat, 15 Februari 2013 - 12:56:14 WIB
Golkar Tidak Ingin Terjebak Dalam Pertarungan "Adu Domba"
Diposting oleh : Administrator
Kategori: Politik 


Komhukum (Jakarta) - Anggota DPR Komisi I dari Fraksi Partai Golongan Karya (Golkar) Nurul Arifin menilai bahwa pernyataan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tentang masalah Lapindo tidak bertujuan menyerang Partai Golkar.

"Menurut kami setelah berkoordinasi dengan Pak Ketua Umum (Abu Rizal Bakrie-red), kelihatannya Pak SBY hanya sekadar mengingatkan," kata Nurul ketika ditemui di Gedung Nusantara I MPR/DPR di Jakarta, Jumat (15/02).

Dia juga mengatakan bahwa Ketua Umum Partai Golkar Abu Rizal Bakrie justru berterimakasih kepada Presiden karena Presiden SBY sudah memberi perhatian khusus terhadap persoalan Lapindo.

Nurul menambahkan pihaknya menyadari bahwa pada 2013 yang merupakan tahun politik menjelang pemilu legislatif dan pemilihan presiden, suasana politik cenderung "ramai", namun partainya tidak ingin "terbawa arus".

"Kami tetap harus berkepala dingin. Kami sebagai bagian dari koalisi pemerintah tentunya harus bersama-sama sampai akhir Pak SBY menjabat pada 2014," ujarnya.

Dia menekankan Partai Golkar menilai positif pernyataan Presiden SBY tentang masalah pembayaran ganti rugi kepada korban lumpur Lapindo dan meyakini hal itu tidak mengandung "muatan politik" ataupun bertujuan menyerang Partai Golkar.

"Kami tidak berpikir negatif karena kami tidak ingin terjebak dalam pertarungan 'adu domba'. Kami juga tetap ingin menjadi partai yang cerdas dalam melihat suasana. Tidak ingin memperkeruh, Golkar menanggapi pernyataan Presiden dengan baik," kata Nurul.

"Presiden berbicara tentang hal ini (Lapindo) dengan konteks nasional karena ini kasus nasional, jadi bukan 'party to party' (antar partai-red)," lanjutnya.

Terkait penyelesaian pembayaran ganti rugi kepada para korban lumpur Lapindo, menurut dia, pihak Lapindo Brantas hanya meminta waktu untuk menjadwal ulang pembayaran-pembayaran yang masih tersisa.

"Jadi, niatnya pasti tidak akan melupakan, cuma meminta waktu untuk pembayaran yang sudah menjadi konsensus diantara pihak-pihak yang terkait," ujarnya.

Sebelumnya, Ketua DPP Partai Demokrat Sutan Bhatoegana menolak tudingan yang menyatakan kepedulian Susilo Bambang Yudhoyono kepada korban lumpur Lapindo bermuatan politik.

"Pernyataan SBY murni sebagai bentuk kepeduliaan presiden kepada rakyat. Ini bukan politik," kata Sutan.

Dia juga membantah anggapan yang menyebut pernyataan SBY soal lumpur Lapindo sebagai serangan politik kepada Partai Golkar.

"Hubungan antara SBY dengan Partai Golkar berlangsung baik. Gokar sahabat kami," ujarnya.

Menurut dia, suatu hal yang wajar bagi SBY sebagai seorang presiden untuk memberi pernyataan tentang masalah Lapindo karena itu merupakan kasus nasional.

"Pak SBY ingin di akhir masa pemerintahannya segala persoalan yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat bisa selesai. Imbauan ke PT. Lapindo ini agar presiden tidak dianggap tidak peduli," kata Sutan. (K-5/el)

0 komentar:

Posting Komentar