About

Information

Selasa, 05 Februari 2013

Nasional ( Politik ), Selasa 05 Februari 2013

Selasa, 05 Februari 2013 - 09:57:24 WIB
KPK Dipertanyakan SBY Dalam Kasus Anas
Diposting oleh : Administrator
Kategori: Politik 


Komhukum (Jeddah) – Meski berada di luar negeri, Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat (PD) Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) merespons cepat permintaan sejumlah elite PD yang ingin menggulingkan Anas Urbaningrum dari kursi ketua umum.

Presiden SBY yang saat ini berada di Jeddah untuk menjalankan ibadah umroh mengatakan, sejumlah kader partai gusar dengan proses hukum terhadap kader PD yang ditangani Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), termasuk adanya dugaan keterlibatan Anas Urbaningrum. Karena itulah SBY mempertanyakan penanganan kasus Anas di KPK.

”Saya memohon kepada KPK untuk, ya, bisa segera konklusif dan tuntas. Apa yang dilakukan sejumlah kader Demokrat itu, kalau salah, ya kita terima memang salah. Kalau tidak salah, kami juga ingin tahu bahwa itu tidak salah. Termasuk Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum yang juga diperiksa dan dicitrakan publik secara luas di Tanah Air sebagai bersalah atau terlibat dalam korupsi,” jelas SBY kepada wartawan saat jumpa pers semalam.

SBY mengakui KPK bukan hanya menangani dugaan kasus korupsi yang melibatkan kader Demokrat.

”Saya masih yakin KPK akan menjalankan tugasnya secara profesional, adil dan tidak ada niat buruk apa pun. Saya juga yakin pastilah KPK yang menjadi andalan kita semua dalam penegakan hukum dan pemberantasan korupsi juga tidak tebang pilih,” bebernya.

Meski demikian, menurut SBY, kader mengatakan kondisi Demokrat saat ini sedang dalam keadaan lampu merah. Demokrat pun perlu mengetahui faktor-faktor apa yang menyebabkan dukungan terhadap partai menurun dan solusi untuk tepat untuk mengatasinya.

”Yang dibutuhkan Partai Demokrat sekarang ini adalah solusi dan faktor-faktor yang menyebabkan merosot. Solusi yang tidak berkaitan dengan itu bukan solusi yang cespleng (tepat),” katanya.

SBY menyatakan, tindakan dan tanggapannya terhadap permintaan tersebut harus jernih, rasional, dan tidak emosional. Dia mengakui bahwa dalam 24 jam terakhir mengalir dan muncul suara-suara dari kader Demokrat di seluruh Indonesia yang mendesak dan menginginkan dia agar turun tangan.

”Saya diminta menyelamatkan partai ini dan saya diminta mengambil alih dalam arti penyelamatan partai ini agar tidak terus merosot dan jatuh dalam pemilu yang akan datang,” pintanya.

Permintaan itu, menurutnya, tidak hanya melihat dirinya sebagai ketua Dewan Pembina, tetapi juga sebagai penggagas dan pendiri partai. Untuk itu SBY, setelah  melakukan umroh dan melanjutkan kunjungan ke Madinah guna melakukan ziarah ke makam Rasulullah dirinya akan langsung benahi semua keluhan kader di tanah air.

”Saya akan memohon petunjuk Allah agar dituntun mengambil keputusan yang baik. Menyelamatkan Partai Demokrat tentu solusi yang akan saya pilih. Nanti tentu benar-benar rasional. Semua itu bisa terlaksana setelah mendapat rida Allah. Jika semua sudah selesai ibadah, saya akan memberikan pernyataan. Saya akan lihat nanti yang paling baik seperti apa,” ujarnya.

SBY mengakui, anjloknya dukungan terhadap Demokrat. Pada Pemilu 2009 Demokrat mendapat suara 21%, tetapi saat ini menurut hasil sebuah lembaga survei dukungan turun drastis menjadi hanya 8%. Menurutnya, sejak 2008, hasil survei saat ini adalah yang paling rendah untuk Partai Demokrat.

”Terus terang saya juga dapat penjelasan hasil survei lembaga survei yang lain, yang menunjukkan angka yang kurang lebih sama,” tandasnya. (K-5/Roy)

0 komentar:

Posting Komentar