About

Information

Selasa, 05 Februari 2013

Nasional ( Politik ), Selasa 05 Februari 2013

Selasa, 05 Februari 2013 - 09:17:17 WIB
SBY Tidak Mungkin Lengserkan Anas
Diposting oleh : Administrator
Kategori: Politik 


Komhukum (Jakarta) - Staf Khusus Presiden SBY, Andi Arief, mengajak para kader Demokrat tidak reaksioner menyikapi sebuah survei. Apalagi penyikapan itu malah memberi beban baru pada SBY untuk menaikkan elektabilitas Partai Demokrat.

“Beri kesempatan SBY berkonsentrasi penuh menggenjot kinerja kabinet di dua tahun terakhir ini. Survei harus disikapi dengan baik dan cerdas, logis atau tidak, lalu disimpulkan bersama apakah survei itu layak jadi acuan atau tidak,” kata Andi dalam keterangan persnya di Jakarta, Selasa (5/02)

Meski demikian, dia tidak menuduh survei yang dilakukan SMRC tidak kredibel. Andi hanya mengajak semua pihak bersikap kritis dalam menilai, untuk selanjutnya melakukan koordinasi dengan sesama pengurus dan melakukan kerja yang konstruktif.

Hasil survei, kata Andi, seharusnya menyolidkan partai. Untuk para menteri yang berasal dari Demokrat juga mesti berintrospeksi apakah kinerjanya memuaskan atau sebaliknya memiliki saham atas naik turunnya survei.

Pernyataan Andi tersebut diakui, Pengamat politik dari Universitas Indonesia (UI) Arbi Sanit yang meyakini Presiden SBY selaku ketua Dewan Pembina Demokrat mengetahui dan ada dalam proses yang berujung pada desakan agar Anas lengser dari kursi Ketua Umum DPP Partai Demokrat.

Menurut Arbi, SBY pasti paham bahwa dia tidak mungkin melengserkan Anas begitu saja tanpa didahului suara-suara dari petinggi dan kader partai.

“SBY bukan orang sembarangan. Dia tentu tahu itu (gerakan menggusur Anas dari kursi ketua umum). Kalau tidak ada alasan berupa desakan, kan tidak mungkin SBY mau memecat Anas begitu saja,” ujar Arbi

SBY, kata Arby, selama ini memperhitungkan kekuatan Anas yang banyak didukung struktur DPD Demokrat serta jaringan di akar rumput yang kuat. Jika Anas dipecat sementara alasan hukum tidak ada kepastian, maka penolakan pasti terjadi, terutama oleh para pendukung Anas.

“Makanya perlu ada suara-suara yang kencang untuk mendesak SBY mengambil keputusan. Tapi suara kencang itu selama ini bersifat parsial dari orang per orang sehingga dengan mudah dinetralkan oleh kelompok pendukung Anas,’’ katanya.

Meski demikian, anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Ahmad Mubarok mengakui sudah ada pembicaraan di tingkat Dewan Pembina agar SBY mengambil langkah cepat dan terukur untuk menyelamatkan Demokrat.Namun, arahnya bukanlah untuk melengserkan Anas dari jabatan ketua umum.

“Rapat Dewan Pembina meminta Pak SBY melakukan sesuatu, itu tidak disebut, Pak SBY sudah tahu sendiri,” ungkapnya. (K-2/Roy)

0 komentar:

Posting Komentar