About

Information

Kamis, 31 Januari 2013

Ekonomi, Kamis 31 Januari 2013

Kamis, 31 Januari 2013 - 10:25:47 WIB
Batavia Air Pailit, Perjalanan Penumpang Diabaikan
Diposting oleh : Administrator
Kategori: Bisnis 



Komhukum (Batam) - Penumpang Batavia Air berharap agar maskapai itu segera mengalihkan penerbangan ke maskapai lain ketimbang mengembalikan uang tiket, menyusul keputusan pailit pengadilan atas perusahaan itu.

"Kami inginnya pesawat dialihkan, percuma saja kalau ganti uang," kata penumpang Batavia Air Candra, di Batam, Kamis (31/01).

Candra yang rencananya menggunakan Batavia Air Jakarta-Batam pada Kamis (31/01) pagi, mengatakan harus tiba di Batam hari itu juga, sehingga membutuhkan transportasi segera.

"Kalau saya cari tiket sekarang, harganya melangit. Padahal perjalanan ini sudah direncanakan," katanya.

Batavia Air harus menyiapkan transportasi sejenis untuk mengganti tiket pesawat yang hangus karena putusan pailit. Menurut dia, seharusnya keputusan pailit tidak merugikan konsumen.

Ia mengatakan pemerintah harus turut merumuskan kompensasi yang layak kepada konsumen bila pengadilan memutuskan perusahaan pailit. "Jadi ada aturan bakunya, jangan seenaknya," tegasnya.

Dalam perjalanan, ia mengatakan kompensasinya adalah tetap memberikan pelayanan jasa transportasi.

Hal senada dikatakan pengelola Travel Raun Sumatera, Sudirman, yang mengatakan banyak pelanggan Batavia lebih memilih pengalihan penerbangan.

"Sudah banyak pelanggan yang menelpon dan bertanya bagaimana nasib mereka. Umumnya mereka lebih memilih pengalihan pesawat ke maskapai lain," kata dia.

Konsumen sudah mengatur jadwal perjalanan sejak lama, kata dia, sehingga sulit untuk dibatalkan atau disesuaikan dengan membeli yang baru.

"Harganya nanti kurang pas atau bagaimana... Apalagi ada yang mau nikah beli tiketnya banyak," kata dia.

Sementara mengenai pengembalian dana atau kompensasi lain, Sudirman mengatakan belum mendapat kabar resmi dari Batavia Air.

Pengadilan Niaga Jakarta Pusat memutus mengabulkan permohonan dari perusahaan sewa guna pesawat International Lease Finance Corporation (ILFC) yang menggugat pailit PT. Metro Batavia selaku operator maskapai penerbangan Batavia Air.

Ketua Majelis Hakim Agus Iskandar menyatakan Batavia Air memenuhi syarat untuk dinyatakan pailit, sesuai dengan UU nomor 37 tahun 2004 tentang kepailitan.

Atas putusan ini, pihak Batavia Air masih menyatakan pikir-pikir apakah menerima atau tidak. (K-5/el)


----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Kamis, 31 Januari 2013 - 07:53:47 WIB
Ekspansi Telkom ke Myanmar Terancam Gagal
Diposting oleh : Administrator
Kategori: Bisnis 



Komhukum (Jakarta) - PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk terancam gagal melakukan ekspansi ke Myanmar setelah anak usahanya PT. Telkom Indonesia International (Telin) hingga kini belum memasukkan penawaran tender lisensi seluler yang dilelang negara itu.

Seperti dikutip dari situs ZDNet.com, Rabu (30/1) Telin sejauh ini belum masuk dalam "shortlist" perusahaan yang memperebutkan lisensi seluler yang dibuka oleh pemerintah Myanmar. Kementerian Komunikasi dan Informatika Myanmar mengumumkan, pihaknya akan memberikan dua lisensi seluler nasional kepada pemenang tender mulai pertengahan 2013.

Pemenang lisensi diberikan masa beroperasi selama 20 tahun dan bisa diperpanjang. Adapun penawaran tender dibuka pada 25 Januari 2013. Selain Airtel (India) sejumlah nama operator besar di Asia Tenggara yang sudah menyampaikan minatnya yaitu Singapore Telecommunications (SingTel/Singapura), Singapore ST Telemedia (STT/Singapura), Axiata (Malaysia), dan Telenor (Norwegia).

Menanggapi hal itu, Head of Corporate Communication & Affair Telkom, Slamet Riyadi mengatakan belum bisa memberikan keterangan alasan Telin belum memasukkan penawaran. "Sesuai ketentuan, saya belum bisa memberikan statement. Ini aksi korporasi," kata Slamet.

Padahal sebelumnya Telkom gembar-gembor akan melebarkan sayapnya ke sejumlah negara seperti Myanmar dan Australia, setelah sebelumnya sudah masuk ke Timor Timur. "Untuk setiap aksi korporasi, kita baru bisa bicara setelah resmi mengajukan penawaran," katanya.

Namun kabar yang beredar menyebutkan, Telkom sepertinya akan bergabung dengan SingTel dalam tender untuk mendapatkan lisensi di Myanmar dengan membentuk konsorsium dalam operasional nantinya. Hal itu dimungkinkan karena hubungan Telkom dengan SingTel sudah lama terjalin dalam membangun Telkomsel sebagai pemegang saham.

Menurut catatan, penetrasi seluler di Myanmar baru mencapai 9 persen dengan 5,44 juta pelanggan, sehingga dengan penawaran dua lisensi tersebut diharapkan penetrasi bisa menjangkau sekitar 80 persen dari total pupolasi pada 2016.

Saat ini di Myanmar terdapat dua pemain lokal yakni Myanmar Post and Telecommunications (MPT) berbasis 2G dan 3G yang dimiliki negara dan Yatanarpon Teleport yang berposisi sebagai Internet service provider (ISP). (K-4/EIO)


----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Kamis, 31 Januari 2013 - 07:49:12 WIB
Penerimaan Migas di Bawah Target APBN
Diposting oleh : Administrator
Kategori: Bisnis 



Komhukum (Jakarta) - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) memperkirakan penerimaan negara dari minyak dan gas bumi berada di kisaran 27,9 miliar sampai 29,5 miliar dolar AS, di bawah target APBN 2013 sebesar 31,7 miliar dolar AS.

Dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VII DPR di Jakarta, Rabu (30/1) Kepala SKK Migas, Rudi Rubiandini, mengatakan, penerimaan migas kemungkinan turun karena tingkat produksi minyak dan gas juga di bawah target APBN.

Menurut dia, pada 2013 produksi minyak antara 830.000-850.000 barel per hari dan gas 6.939 MMSCFD atau 1,24 juta barel setara minyak per hari. Berdasarkan perkiraan itu, SKK Migas memproyeksikan produksi minyak dan gas 2013 antara 2,07 juta hingga 2,09 juta barel per hari.

Sementara produksi minyak sesuai target APBN 2013 adalah 900.000 barel per hari dan produksi gas 7.890 MMSCFD sehingga total produksi migas 2,26 juta barel setara minyak per hari. Menurut Rudi, tingkat produksi migas itu sudah merupakan hasil upaya optimal. (K-4/EIO)

0 komentar:

Posting Komentar