About

Information

Senin, 21 Januari 2013

Nasional ( Umum ), Senin 21 Januari 2013

Senin, 21 Januari 2013 - 10:56:51 WIB
Ribuan Korban Banjir Masih Terisolasi
Diposting oleh : Administrator
Kategori: Umum 


Komhukum (Jakarta) - Ribuan pengungsi korban banjir Jakarta mulai terserang penyakit. Sebanyak 5.300 pengungsi bahkan belum mendapatkan akses medis lantaran masih terisolasi.

Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dien Emmawati menyebutkan para warga di pengungsian terserang batuk, pilek, gatal, diare dan infeksi saluran pernafasan akut (ISPA).

Hingga kemarin, petugas medis menangani 21.986 orang di lokasi pengungsian. Sebagian pengungsi ada yang dirujuk ke rumah sakit karena penyakitnya tidak bisa ditangani di posko banjir. Untuk mengobati para pengungsi diterjunkan 400 dokter di 128 posko kesehatan banjir.

“Pasien yang dirujuk (ke rumah sakit) umumnya mengidap sakit sejak sebelum banjir. Ketika bencana banjir penyakitnya semakin parah dan perlu penanganan khusus. Pasien yang dirujuk tersebut menderita asma, jantung, dan patah tulang,” ujar Dien Emmawati di Balai Kota DKI Jakarta seusai mengikuti rapat koordinasi penanganan banjir, Senin (21/01).

Dien menyebutkan, masih ada ribuan warga belum sempat mendapatkan bantuan medis karena terisolasi oleh genangan banjir. Jumlah pengungsi yang terisolasi ini mencapai sekitar 5.300 jiwa. Di antaranya sekitar 3.000 terjebak di pengungsian Rumah Susun Muara Baru, Jakarta Utara dan 2.300 jiwa lagi di kawasan Rawabuaya, Jakarta Barat.

Dia mengklaim tenaga medis untuk menangani korban banjir cukup. Karena selain 400 dokter dari Pemprov DKI Jakarta, masih ada 84 dokter dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) dan 20 dokter Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti. Begitu juga dengan tenaga perawat. Sejauh ini sebanyak 384 perawat telah disebar untuk membantu para korban banjir.

Sementara itu, Kepala BPBD Arfan Arkilie mengungkapkan sejatinya bantuan logistik dan obat-obatan untuk warga yang terkena dampak banjir itu mencukupi kebutuhan warga.

Hanya saja, dia mengakui pendistribusiannya tidak memiliki manajemen yang baik sehingga ada warga yang tidak tersentuh oleh bantuan logistik dan obat-obatan.

Sedangkan Kepala BNPB Syamsul Maarif mengatakan, selama tiga hari terakhir pengungsi banjir di wilayah DKI Jakarta terus bertambah. Lonjakan tertinggi terjadi Sabtu (19/01) yang mencapai 43.000 pengungsi dari sebelumnya 19.000 pengungsi pada Jumat (18/1). Jumlah korban jiwa dalam catatan BNPB sampai saat ini berjumlah 19 orang. (K-5/Roy)


----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Senin, 21 Januari 2013 - 10:18:22 WIB
Gaya Blusukan, Jadi Trend Istri Politikus Ke Lokasi Banjir
Diposting oleh : Administrator
Kategori: Umum 


Komhukum (Jakarta) - Banjir yang melanda sebagian wilayah Ibu Kota menggerakkan hati semua orang untuk ikut membantu. Bukan hanya partai politik (parpol) yang tergerak hatinya untuk membantu para korban. Istri-istri politisi yang kini duduk di parlemen pun ikut-ikutan blusukan ke lokasi banjir untuk memberikan bantuan.

Salah satunya istri anggota DPR yang tergabung dalam Persaudaraan Istri Anggota (PIA) Fraksi Partai Demokrat di DPR. Mereka beramai-ramai mengunjungi wilayah-wilayah Ibu Kota yang terkena bencana banjir.
Sejumlah titik didatangi untuk diberikan bantuan-bantuan yang diperlukan.

Ketua PIA Fraksi Partai Demokrat Ilah Kholilah mengatakan, pihaknya berusaha mendatangi korban banjir, khususnya di kawasan - kawasan yang selama ini kurang tersentuh.

”Kita datang ke Kelurahan Tanah Datar yang masuk Wilayah Kampung Pulo, Jakarta Timur, serta beberapa titik di kawasan Cipinang. Dua lokasi ini sangat parah dan belum banyak mendapat bantuan,” ungkap Ilah saat mendatangi korban banjir di Tanah Datar, Jakarta.

Istri anggota Komisi III DPR Saan Mustopa ini mengatakan, masyarakat di kawasan Tanah Datar dan Cipinang sudah terendam banjir selama dua hari dengan ketinggian air mencapai dua meter. Mereka pun mengungsi lantaran air sudah menggenang hingga mendekati atap rumah.

”Di lokasi ini ada sekitar 1.500 penduduk atau lebih dari 500 kepala keluarga. Mereka mengeluh karena bantuan belum banyak yang datang makanya kami langsung ke sini,”paparnya.

Ilah bersama 13 anggota PIA memberikan sejumlah bantuan kepada para korban banjir. Di antaranya selimut, obat-obatan, mi instan, air mineral, camilan, serta pakaian layak pakai.

”Masyarakat sangat antusias menyambut kami karena mereka memang belum banyak mendapat bantuan. Mereka sangat berterima kasih dan berharap ada bantuan-bantuan lain,” ungkapnya.

Hal yang sama juga dilakukan Forum Silaturahmi Istri (FSI) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Mereka juga menggelar aksi sosial membantu korban banjir di DKI Jakarta dengan memberikan susu balita dan selimut.

Mereka memfokuskan bantuan kepada korban di wilayah Rawajati, Jakarta Selatan, dan Pulo Gadung, JakartaTimur. ”Bantuan ini untuk memberikan semangat bertahan hidup kepada korban banjir,” tandas Ketua FSI PKB Ari Haryati Marwan di Jakarta kemarin.

Bantuan FSI ini diangkut ke lokasi-lokasi pengungsian serta ke rumah penduduk yang masih tergenang air. Ari mengatakan, bantuan lain akan menyusul dari berbagai pihak dan FSI siap menjembataninya. (K-5/Roy)


----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Senin, 21 Januari 2013 - 10:05:05 WIB
Gedung Plaza UOB Mulai Tercium Bau Tak Sedap
Diposting oleh : Administrator
Kategori: Umum 


Komhukum (Jakarta) - Berdasarkan pantauan Komhukum.com semalam, proses penyedotan air di Gedung Plaza UOB masih berlangsung.  Sampai pagi ini baru basement 1 yang sudah kering. Di basement 1 ini terdapat 25 unit mobil yang terendam banjir. Kondisi mobil tersebut sudah ringsek. Mobil diduga terseret dan dihantam arus air besar.

Sementara itu, petugas penyelamat dari Dinas Damkar PB, Benyamin, mengaku mencium bau kurang sedap saat berada di basement 2 Plaza UOB. Belum ada kepastian dari mana sumber bau tidak sedap tersebut, apakah dari manusia atau bukan di lantai yang masih tergenang air tersebut.

Sedangkan basement 2 mulai surut sebagian. Sedangkan 3 dan 4 masih dipenuhi air. Penyedotan ini lebih banyak mengerahkan mobil pompa dari Dinas Damkar PB.

Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta M. Guntur mengungkapkan, kejadian di Plaza UOB harus disikapi oleh Pemprov DKI Jakarta untuk meninjau kondisi pompa bangunan di Jakarta, apakah berfungsi dengan baik atau tidak.

Aparat Pemprov DKI Jakarta saat memberikan izin mendirikan bangunan (IMB) ditengarai tidak memperhatikan kondisi konstruksi bangunan. Ketika IMB diterbitkan, petugas Dinas Pengawasan dan Penertiban Bangunan semestinya memonitor kembali bentuk bangunan yang tengah dikerjakan.

”Jangan ketika mengajukan surat izin model konstruksi berbeda saat dikerjakan. Akibatnya, tidak hanya pemilik bangunan dirugikan, tapi masyarakat banyak ketika memanfaatkan gedung itu nantinya,”ungkap Guntur kepada Komhukum.com di Jakarta, Senin (21/01).

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menuturkan, telah meminta kepada bawahannya untuk memastikan tidak ada korban jiwa yang belum dievakuasi dari Plaza UOB.

Bahkan Jokowi juga menyayangkan kurangnya konsentrasi instansi terkait dalam penanggulangan bencana banjir. Kelambanan ini membuat air di dalam gedung tersebut masih belum dapat dipastikan kapan keringnya. Apalagi di dalam itu terdapat korban jiwa. Maka harus diprioritaskan untuk ditangani.

“Mestinya pada hari pertama kita konsentrasi ke sana sehingga air bisa langsung disedot. Manusia jadi prioritas, keselamatan harus nomor satu,” kata mantan Wali Kota Solo itu kemarin.

Seperti diketahui, Gedung Plaza UOB terendam banjir pada Kamis (17/01) sekitar pukul 10.30 WIB akibat jebolnya turap Kanal Banjir Barat di Jalan Latuharhary, Menteng, Jakarta Pusat. Dua orang tewas dalam kejadian ini. (K-5/Roy)


----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Senin, 21 Januari 2013 - 05:52:42 WIB
Pergerakan Tanah di Puncak Semakin Meluas
Diposting oleh : Administrator
Kategori: Umum 


Komhukum (Cianjur) - Ratusan kepala keluarga yang terdiri dari 540 jiwa warga Kampung Puncak, Desa Ciloto, Kecamatan Cipanas, Cianjur, Jabar, terpaksa mengungsi ke tempat aman.

Pasalnya menjelang malam, pergerakan tanah di wilayah tersebut, terus meluas. Bahkan ratusan dinding dan lantai rumah milik warga mulai retak dan rengkah.

Bahkan pihak kepolisian telah memasang garis polisi di beberapa titik, mulai dari pintu masuk perkampungan dan perbatasan perkampungan. Sehingga warga memilih untuk mengungsi guna menghindari hal yang tidak diinginkan.

"Malam ini, sebagian besar warga mengungsi ke rumah sanak saudaranya yang jauh dari perkampungan ini. Sebelumnya pada hari Jumat lalu, sudah ada yang mengungsi ke rumah tetangga yang dinilai aman," kata Edy Syam (52) tokoh masyarakat sekitar, Minggu (20/1).

Malam ini, tambah dia, 150 kepala keluarga yang tinggal di kampung tersebut telah mengungsi ke rumah sanak saudaranya di luar kampung tersebut karena pergerakan tanah semakin meluas dan bertambah parah.

Sebagian besar rumah yang rusak di bagian dinding dan lantai, selain retak dan rengkah, ada beberapa rumah yang lantainya amblas akibat pergerakan tanah, ungkapnya.

Sementara itu, Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) Cianjur, telah mendirikan posko induk di wilayah tersebut, sebagai upaya antisipasi terjadinya hal yang tidak diinginkan.

Bahkan BPBD Cianjur, telah meminta seluruh kepala keluarga di wilayah tersebut, untuk mengungsi hingga batas waktu yang belum bisa ditentukan karena menginggat musim penghujan belum puncaknya.

Pergerakan tanah yang terjadi di kawasan itu karena di bagian bawah perkampungan terdapat saluran air purba. Sehingga kami meminta warga untuk mengungsi sementara karena pergerakan tanah terus meluas, kata Asep Suhara Kepala BPBD Cianjur. (K-4/EIO)


----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Senin, 21 Januari 2013 - 05:51:28 WIB
Warga Padati Jembatan Kuningan Minggu Malam
Diposting oleh : Administrator
Kategori: Umum 


Komhukum (Jakarta) - Jembatan Kuningan yang menghubungkan kawasan Menteng dan Kuningan, pada Minggu malam (20/1) menjadi objek wisata masyarakat melihat dampak banjir besar yang melanda Jakarta sejak beberapa hari lalu.

Setelah diterjang arus kuat dari luapan air Sungai Ciliwung, Kamis (17/1), tanggul sungai yang berlokasi di Jalan Latuharhary, Jakarta Selatan, tepat di bawah jembatan Kuningan itu hancur.

Luapan air kali tersebut sempat melumpuhkan aktivitas warga Jakarta karena menggenangi sejumlah jalan protokol ibu kota. Berdasarkan pantauan di lokasi, sejumlah warga terlihat berkumpul untuk menyaksikan proses perbaikan tanggul.

Kesempatan tersebut tidak disia-siakan oleh sejumlah pedagang kaki lima yang menjajakan dagangannya. Menurut penuturan salah satu pengunjung, Anton (30), dia menyempatkan diri melihat proses perbaikan tanggul tersebut karena penasaran setelah menyaksikan tayangan berita-berita di televisi.

Hingga berita ini diturunkan sejumlah alat berat seperti excavator masih terlihat di lokasi untuk mempercepat proses perbaikan tanggul tersebut. Jebolnya tanggul itu, juga merusak rel kereta api yang berada di sebelah kali yang meluap, sehingga menghentikan lintasan perjalanan kereta rel listrik (KRL) dari Manggarai ke Tanah Abang. (K-4/EIO)


----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Senin, 21 Januari 2013 - 05:49:55 WIB
Nikah Massal di Atas Truk Trailer
Diposting oleh : Administrator
Kategori: Umum 


Komhukum (Surabaya) - Sebanyak 154 pasangan suami istri di Kota Surabaya, Jawa Timur, mengikuti nikah dan isbat massal yang digelar Baitul Muslimin Indonesia Surabaya di Balai Pemuda, Sabtu (19/1).

Ketua Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi) Kota Surabaya Muklish Amal mengatakan pasutri yang ikut nikah dan isbat massal berasal dari beberapa kecamatan di Surabaya, seperti Kenjeran, Semampir, Simokerto, Sukomanunggal dan lainnya.

"Yang paling banyak pesertanya dari Pasuruan. Ini khusus warga Surabaya saja," katanya. Menurut dia, kegiatan sosial ini bertujuan memberikan kemudahan kepada warga yang tidak mampu dalam kepengurusan nikah. "Kami melakukan pendampingan kepada mereka," ujarnya.

Sebenarnya, lanjut dia, biaya nikah tidak mahal, hanya saja kepengurusan secara administrasi yang dinilai masih sulit sehingga membuat sebagian besar warga malas. "Tidak ada biaya tambahan, tetap sama yang ditetapkan pemerintah," katanya.

Muklish mengatakan ada ribuan warga yang belum nikah secara resmi di Surabaya. Untuk itu, lanjut dia, pihaknya berharap agar kegiatan sosial ini tidak hanya dilakukan oleh Bamusi saja, melainkan juga oleh elemen masyarakat lainnya. Kegiatan ini, lanjut dia, dilakukan Bamusi setiap setahun sekali sejak 2008. "Nikah massal pertama diikuti sekitar 2.000 pasutri," ujarnya.

Untuk mendapatkan peserta, kata dia, Bamusi mengerahkan timnya yang berada di setiap kecamatan untuk terus melakukan sosialisasi baik selebaran maupun pemberitahuan secara langsung. Ratusan pasutri sebagian sudah memiliki cucu itu mengikuti nikah massal di atas truk trailer dan diarak keliling Kota Surabaya. 

Pasutri itu dimake up dan memakai sanggul lengkap dengan baju pengantin. Mereka diarak dari Jalan Pahlawan, Kramat Gantung, Jalan Tunjungan, Gubernur Suryo hingga berakhir di Balai Pemuda Surabaya. (K-4/EIO)


----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Senin, 21 Januari 2013 - 04:58:22 WIB
Bus Karyawan Chevron Masuk Jurang di Garut
Diposting oleh : Administrator
Kategori: Umum 


Komhukum (Garut) - Mini bus pengangkut karyawan PT. Chevron Geothermal Indonesia masuk jurang di Jalan Raya Pasirwangi, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Minggu (20/1).

Kepala Polisi Sektor Pasirwangi, AKP Hermasyah mengatakan bus yang mengangkut 11 karyawan Chevron berikut seorang supir terguling di jurang dengan kedalaman sekitar 75 meter.

"Mobil karyawan Chevron itu mau ke arah Garut, ketika berada diturunan, diduga remnya blong kemudian masuk jurang yang dalamnya sekitar 75 meteran," katanya.

Ia menerangkan bus karyawan tersebut hendak pulang ke arah Garut Kota sekitar pukul 16.30 WIB, setelah bekerja di kawasan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi PT. Chevron di kawasan puncak Gunung Darajat.

Ketika melaju di kawasan Kampung Bedeng, Desa Karyamekar Kecamatan Pasirwangi, kata Hermansyah, tiba-tiba keluar badan jalan kemudian terguling dan berhenti di dasar jurang.

Dalam peristiwa itu tidak ada korban meninggal dunia, hanya 11 orang penumpang mengalami luka ringan, sedangkan supir Ucu (27) mengalami luka cukup berat pada bagian mata.

"Seluruh penumpang langsung dibawa ke rumah sakit Guntur Garut, seorang korban yaitu supir katanya dirujuk ke rumah sakit di Bandung karena lukanya berat," katanya.

Kecelakaan tunggal mobil angkutan karyawan bernomor polisi D7049AN warna putih oleh Polsek Pasirwangi diserahkan ke Unit Laka Polres Garut untuk dilakukan penyelidikan lebih lanjut.

Sementara bangkai mobil masih dibiarkan dilokasi kejadian dan sempat menjadi tontonan warga dan wisatawan yang hendak ke objek wisata pemandian air panas Darajat.

"Mobilnya masih di jurang, besok (hari ini, Senin) akan dievakuasi setelah petugas dari Laka Lantas melakukan olah tempat kejadian perkara," kata Hermansyah. (K-4/EIO)

0 komentar:

Posting Komentar