About

Information

Minggu, 27 Januari 2013

Nasional ( Kriminal ), Minggu 27 Januari 2013

Minggu, 27 Januari 2013 - 19:06:59 WIB
Jika Terbukti Gunakan Narkoba, PAN Akan Pecat Wanda Hamidah
Diposting oleh : Administrator
Kategori: Kriminal 


Komhukum (Jakarta) - Partai Amanat Nasional (PAN) akan memecat Anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta, Wanda Hamidah, jika yang bersangkutan terbukti positif mengkonsumsi narkotika dan obat-obatan terlarang, kata Wakil Ketua Umum DPP PAN Drajat Wibowo.

"Kalau hasil tes Wanda positif menggunakan narkoba, kami akan melakukan pergantian antarwaktu (PAW) terhadap yang bersangkutan. Langsung dicopot," kata Drajat kepada wartawan di Jakarta, Minggu (27/01).

Namun, jika hasil tes urine menyatakan sebaliknya, maka Wanda akan diberikan sanksi terkait persoalan etika dan kepatutan.

Drajat menegaskan bahwa PAN tidak memberikan toleransi sedikit pun terhadap kejahatan narkoba.

Wanda Hamidah dan 16 rekannya, diamankan petugas Badan Narkotika Nasional (BNN) di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan, pada Minggu dini hari.

Hingga berita ini ditulis, pihak BNN belum merilis hasil pemeriksaan terhadap ke-17 orang tersebut.

"Ada 17 orang yang kami tangkap. 13 laki-laki dan 4 wanita. 4 di antaranya artis," kata Deputi Penindakan BNN Irjenpol Benny Mamoto di Jakarta, Minggu (27/01).

Dari lokasi kejadian, petugas BNN mendapati dua linting ganja dan sejumlah alat bukti lainnya.

Selain Raffi Ahmad dan Wanda Hamidah, terdapat dua tokoh publik lain yang juga diciduk BNN, yaitu artis Irwansyah dan istrinya, Zaskia Sungkar.

Pemeriksaan intensif masih dilakukan di Gedung BNN, Cawang, Jakarta Timur, guna mengetahui hasil tes urine. (K-5/el)


----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Minggu, 27 Januari 2013 - 18:41:54 WIB
Kasus Raffi, PPP Lebih Hati-hati Daftar Caleg
Diposting oleh : Administrator
Kategori: Kriminal 


Komhukum (Jakarta) - Sekretaris Fraksi PPP, Arwani Thomafi mengatakan partainya juga telah menerima pendaftaran dari kalangan artis. 

Namun menurutnya nama-nama itu sengaja belum dipublikasikan karena memang proses seleksi internal belum dilakukan. Partainya baru akan mempublikasikan hal itu jika proses seleksi internal telah dijalankan.

“Saya tidak mau mengomentari apa yang menimpa PAN, tapi kami memiliki cara tersendiri. Kami sengaja tidak mempublikasikan itu karena menunggu proses di internal kami dalam penyusunan daftar caleg selesai dilakukan. Mekanismenya panjang mulai dari pengambilan formulir, pendaftaran sampai pada proses uji kompetensi. Siapapun termasuk artis akan melalui proses ini di PPP,” tegasnya.

Dari kasus Raffi ini, partainya juga memetik pelajaran untuk lebih berhati-hati dalam menyusun daftar caleg.

”Kita ingin benar-benar mendalami track rekord caleg kita sehingga hasilnya pun bisa maksimal. Saya rasa artis yang telah lolos yang kader kita dan kini duduk di Senayan seperti Okky Asokawati memiliki kemampuan yang baik. Masyarakat bisa menilainya,” tandasnya.

Badan Narkotika Nasional (BNN) mengamankan artis Raffi Ahmad di kediamannya, Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Minggu (27/01) dini hari. Saat ini, artis dan presenter acara Dahsyat di RCTI itu tengah menjalankan pemeriksaan oleh petugas BNN.

”Benar kami telah menahan Raffi, " kata Direktur Penindakan Narkoba BNN, Benny Mamoto melalui pesan singkatnya yang diterima wartawan Minggu (27/01).

Sayangnya, Benny belum dapat menjelaskan lebih lanjut. Menurutnya, BNN tengah intens memeriksa yang bersangkutan. Dari informasi yang beredar di kalangan wartawan, Raffi ditangkap ketika sedang menikmati narkoba bersama 16 orang artis lainnya. (K-5/Bharata)


----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Minggu, 27 Januari 2013 - 18:04:14 WIB
Terkait Kasus Raffi, Partai Demokrat Lebih Selektif Pilih Kader
Diposting oleh : Administrator
Kategori: Kriminal 


Komhukum (Jakarta) - Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat, Marzuki Alie mengatakan Partai Demokrat tidak akan sembarangan untuk merekrut kader dari luar partai seperti dari kalangan artis.

Pengisian daftar caleg yang terbuka seluas-luasnya bagi masyarakat termasuk dengan merekrut caleg dari kalangan artis yang populer akan merusak proses kaderisasi partai.

“Kita terbuka bagi siapa saja tokoh yang mau bergabung dengan kita, tapi itu harus melalui proses dan seleksi ketat dari majelis tinggi. Tidak hanya populer terus lolos begitu saja. Kalau ada partai yang membuka seluas-luasnya caleg dari luar partai, berarti partainya tidak memiliki kaderisasi yang baik. Ini juga akan merusak partai. Bagaimanapun politik itu ada jenjang karier dan tidak bisa serta merta asal populer,” ujar Marzuki.

Menurut Marzuki seleksi ketat menurutnya akan dilakukan karena telah belajar dari pengalaman yang lalu di mana banyak kader Partai Demokrat terlibat kasus korupsi.

”Kita tidak mau kecolongan lagi. Jika ada kalangan artis yang mau bergabung pun tidak bisa sembarangan, kita tidak mau nantinya ada masalah. Caleg yang telah digembleng partai saja masih ada saja yang melanggar hukum,” imbuhnya.

Partai yang mengedepankan tokoh-tokoh populer tanpa mempelajari, rekam jejak calegnya artinya partai tersebut telah lalai melaksanakan kewajiban pengkaderan dan seleksi yang ketat.

”Kita ada kriteria yang lebih penting selain popularitas seperti integritas, kapabilitas dan lainnya. Popularitas itu nomer kesekianlah,” tegasnya.

Dirinya pun memastikan bahwa proses seleksi ketat akan dilakukan bagi siapapun yang mendaftar sebagai caleg di partai besutan Susilo Bambang Yudhoyono ini.

”Bukan hanya dari kalangan artis yang kita akan seleksi, tapi semuanya. Itu saya pastikan karena saya adalah anggota Majelis Tinggi yang akan memutuskan siapa saja caleg yang akan dimasukkan dalam daftar,” ujar Ketua DPR ini lagi. (K-5/Bharata)


----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Minggu, 27 Januari 2013 - 17:53:58 WIB
Raffi Dibekuk Dengan Tiga Artis Papan Atas
Diposting oleh : Administrator
Kategori: Kriminal 


Komhukum (Jakarta) - Deputi Pemberantasan BNN, Irjen Benny Jozua Mamoto, membeberkan ada 17 orang yang ditangkap dalam operasi penggerebekan narkoba di rumah Raffi Ahmad, Minggu (27/01) pagi tadi.

"BNN melakukan penangkapan 17 orang, masing-masing 13 laki-laki dan 4 perempuan. Empat di antaranya artis," katanya kepada media, Minggu (27/01) di BNN.

Informasi yang dihimpun media dari berbagai berita yang beredar di lokasi penggerebekan, sejumlah artis yang ditangkap yakni Raffi Ahmad, Irwansyah, Zaskia Sungkar, dan Wanda Hamidah. 

Badan Narkotika Nasional (BNN) saat ini masih menunggu hasil tes urine 17 orang yang ditangkap dalam penggerebekan narkoba di rumah Raffi Ahmad sebelum menetapkan mereka menjadi tersangka.

Dari rumah Raffi, petugas BNN menyita sejumlah barang bukti narkotika, yakni dua linting ganja serta beberapa butir pil MDMA, yakni bahan pembuat ekstasi yang telah dicampur ke dalam minuman bersoda. BNN belum memastikan siapa yang mengonsumsi narkotika tersebut.

"Tapi itu perlu pembuktian hasil tes urine dari laboratorium terlebih dahulu. Kami tunggu hasilnya satu jam lagi keluar," ujar Deputi Pemberantasan BNN, Inspektur Jendral Benny Jozua Mamoto di BNN, Minggu (27/1).

Penggerebekan dilakukan di rumah Raffi Ahmad di RT 09 RW 04 Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Minggu sekitar pukul 05.30. Mereka ditangkap karena diduga melakukan pesta narkoba. Saat ini, BNN masih melakukan pemeriksaan urine terhadap para pelaku. (K-5/el)


----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Minggu, 27 Januari 2013 - 17:30:29 WIB
Raffi Ahmad Tertangkap, PAN Tidak Merasa Kecolongan
Diposting oleh : Administr


Komhukum (Jakarta) - Partai Amanat Nasional tidak merasa kecolongan atas tertangkapnya artis dan presenter, Raffi Ahmad yang juga bakal calon anggota legislatif dari PAN dalam penggerebekan BNN yang dilakukan Minggu dini hari. Sebab selama ini  tidak ada rekam jejak atau isu bahwa Raffi adalah pengguna Narkoba.

Hal ini ditegaskan oleh Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional, Drajat Wibowo ketika dikonfirmasi wartawan terkait penangkapan Raffi Ahmad Cs, oleh Badan Narkotika Nasional.

“Kita tidak merasa kecolongan dengan tertangkapnya Raffi Ahmad seperti yang sudah ramai dibicarakan di media di rumahnya bersama 16 artis lainnya sedang menggunakan narkoba. Selama ini tidak pernah ada isu atau rekam jejak yang kami ketahui tentang penyalahgunaan narkoba oleh Raffi,” ujar Drajat ketika dihubungi Komhukum.com , Mingggu (27/01).

PAN menurut Drajat sampai saat ini belum melakukan proses seleksi secara resmi, namun diakuinya secara informal Raffi memang telah masuk dalam daftar caleg.

”Proses resminya belum, tapi secara informal sudah. Raffi direkomendasikan oleh beberapa pengurus PAN yang juga dari kalangan artis,” tambahnya.

Semua daftar caleg sementara menurut Drajat saat ini masih dalam proses. Sekarang saja jelasnya status DCS masih belum naik ke tim inti DPP.

”Setelah ke tim inti DPP dinaikkan lagi kepada Ketum (Hatta Radjasa) dan Ketua MPP ( Amien Rais). DCS final itu kalau sudah disetujui oleh Pak Hatta dan Pak Amien," ujar Drajad.

Dengan kejadian ini maka menurutnya proses pencalegan Raffi akan dihentikan. 

“Tidak ada toleransi untuk caleg yang terlibat dalam kasus narkoba, tindak pidana umum maupun korupsi. Tapi setahu saya, Raffi sendiri juga belum mengembalikan formulir pendaftaran. Selama ini pencalegannya hanya dalam pembicaraan-pembicaraan informal saja,” imbuhnya.

Ditanyakan apakah PAN memang lebih mementingkan kalangan artis daripada kader sendiri, Drajat membantahnya. 

Menurut Drajat 90 persen caleg PAN adalah dari kalangan internal sementara yang 10 persen lainnya akan diisi oleh orang-orang yang memiliki tingkat ketokohan.

”Bisa saja tokoh daerah ataupun lainnya. Kalau Raffi kita angkat karena kita merasa dia tokoh untuk kalangan muda yang sukses, sehingga kami pikir dengan menggandengnya, kami bisa meraih simpati para pemilih muda. Kalau masalah percintaan dia, itu urusan pribadi dan selama ini kita tidak pernah mau mengurusi hal-hal seperti itu,” tambahnya.

Dengan kasus ini Drajat mengakui proses seleksi ke depannya akan lebih ketat. PAN menurutnya tidak mau kecolongan ada kadernya yang lolos sebagai anggota legislatif kemudian tertangkap karena melanggar hukum.

”Kita tetap memberi tempat untuk tokoh-tokoh seperti ini seperti Desy Ratnasari yang juga artis dan sekarang sedang berusaha mendapatkan gelar doktornya,” tegasnya. (K-5/Bharata)


----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Minggu, 27 Januari 2013 - 17:30:29 WIB
Raffi Ahmad Tertangkap, PAN Tidak Merasa Kecolongan
Diposting oleh : Administrator
Kategori: Kriminal 


Komhukum (Jakarta) - Partai Amanat Nasional tidak merasa kecolongan atas tertangkapnya artis dan presenter, Raffi Ahmad yang juga bakal calon anggota legislatif dari PAN dalam penggerebekan BNN yang dilakukan Minggu dini hari. Sebab selama ini  tidak ada rekam jejak atau isu bahwa Raffi adalah pengguna Narkoba.

Hal ini ditegaskan oleh Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional, Drajat Wibowo ketika dikonfirmasi wartawan terkait penangkapan Raffi Ahmad Cs, oleh Badan Narkotika Nasional.

“Kita tidak merasa kecolongan dengan tertangkapnya Raffi Ahmad seperti yang sudah ramai dibicarakan di media di rumahnya bersama 16 artis lainnya sedang menggunakan narkoba. Selama ini tidak pernah ada isu atau rekam jejak yang kami ketahui tentang penyalahgunaan narkoba oleh Raffi,” ujar Drajat ketika dihubungi Komhukum.com , Mingggu (27/01).

PAN menurut Drajat sampai saat ini belum melakukan proses seleksi secara resmi, namun diakuinya secara informal Raffi memang telah masuk dalam daftar caleg.

”Proses resminya belum, tapi secara informal sudah. Raffi direkomendasikan oleh beberapa pengurus PAN yang juga dari kalangan artis,” tambahnya.

Semua daftar caleg sementara menurut Drajat saat ini masih dalam proses. Sekarang saja jelasnya status DCS masih belum naik ke tim inti DPP.

”Setelah ke tim inti DPP dinaikkan lagi kepada Ketum (Hatta Radjasa) dan Ketua MPP ( Amien Rais). DCS final itu kalau sudah disetujui oleh Pak Hatta dan Pak Amien," ujar Drajad.

Dengan kejadian ini maka menurutnya proses pencalegan Raffi akan dihentikan. 

“Tidak ada toleransi untuk caleg yang terlibat dalam kasus narkoba, tindak pidana umum maupun korupsi. Tapi setahu saya, Raffi sendiri juga belum mengembalikan formulir pendaftaran. Selama ini pencalegannya hanya dalam pembicaraan-pembicaraan informal saja,” imbuhnya.

Ditanyakan apakah PAN memang lebih mementingkan kalangan artis daripada kader sendiri, Drajat membantahnya. 

Menurut Drajat 90 persen caleg PAN adalah dari kalangan internal sementara yang 10 persen lainnya akan diisi oleh orang-orang yang memiliki tingkat ketokohan.

”Bisa saja tokoh daerah ataupun lainnya. Kalau Raffi kita angkat karena kita merasa dia tokoh untuk kalangan muda yang sukses, sehingga kami pikir dengan menggandengnya, kami bisa meraih simpati para pemilih muda. Kalau masalah percintaan dia, itu urusan pribadi dan selama ini kita tidak pernah mau mengurusi hal-hal seperti itu,” tambahnya.

Dengan kasus ini Drajat mengakui proses seleksi ke depannya akan lebih ketat. PAN menurutnya tidak mau kecolongan ada kadernya yang lolos sebagai anggota legislatif kemudian tertangkap karena melanggar hukum.

”Kita tetap memberi tempat untuk tokoh-tokoh seperti ini seperti Desy Ratnasari yang juga artis dan sekarang sedang berusaha mendapatkan gelar doktornya,” tegasnya. (K-5/Bharata)


----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Minggu, 27 Januari 2013 - 15:13:15 WIB
Diduga Lagi Pesta Narkoba, Raffi Ahmad Digerebek BNN
Diposting oleh : Administrator
Kategori: Kriminal 


Komhukum (Jakarta) - Kabar mengejutkan datang dari salah seorang artis bernama Raffi Ahmad. Kabarnya Badan Narkotika Nasional menangkap sejumlah artis Ibukota yang diduga tengah berpesta narkotika dan salah satunya merupakan Raffi ahmad.

saat ditemui wartawan di Kantor BNN, Minggu (27/01) siang, Deputi Pemberantasan Narkoba BNN, Irjen Pol Benny Josua Mamoto membenarkan bahwa pihaknya telah  menangkap  sejumlah artis Ibukota yang diduga tengah berpesta narkotika.

"Ada memang, salah satunya berinisial RA," ujarnya.

Sampai saat ini menurut informasi yang diperoleh Komhukum.com selain Raffi, BNN juga telah mengamankan beberapa artis lainnya dari rumah yang berada di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan.

Meski demikian, Benny belum bisa menyebutkan nama lainnya atas alasan tengah menjalani pemeriksaan tes urine.

Raffi Ahmad beserta artis lainnya dikabarkan digerebek di rumah Raffi di bilangan Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Minggu (27/02) subuh. Bersama dengan aksi penggerebegan tersebut, BNN menemukan sejumlah barang bukti narkotika

Kabar tersebut beredar di kalangan wartawan pada Minggu (27/01) pagi yang berbunyi "Infonya BNN tangkap 16 artis pesta narkoba, satu diantaranya raffi ahmad". (Shilma)


----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Minggu, 27 Januari 2013 - 14:10:46 WIB
Raffi Ahmad Ditangkap BNN
Diposting oleh : Administrator
Kategori: Kriminal 


Komhukum (Jakarta) - Artis Raffi Ahmad dan tiga rekannya diamankan Badan Narkotika Nasional (BNN) di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan, pada Minggu (27/01) pagi pukul 04.00 WIB.

Deputi Penindakan BNN, Benny Mamoto, ketika dikonfirmasi di Jakarta, Minggu (, membenarkan pihaknya telah mengamankan empat orang terkait dugaan penggunaan narkoba.

"Iya benar kita amankan tadi pagi. Yang diamankan Raffi Ahmad bersama tiga temannya di rumahnya," katanya.

Benny menambahkan, Raffi diamankan dari rumahnya bersama dengan tiga rekannya yang masih belum dipublikasikan secara resmi identitasnya.

"Sekarang masih sedang tes urine, mohon bersabar," katanya.

Oleh karena itu, Benny belum bisa memastikan ada atau tidaknya kepemilikan ataupun penggunaan narkoba oleh Raffi Ahmad dan tiga rekannya tersebut.

Sementara itu, Kepala Bagian Humas BNN, Sumirat, ketika dikonfirmasi wartawan juga membenarkan adanya penangkapan itu.

"Saya mendapatkan laporan kalau ada yang diamankan tadi pagi pada pukul 04.00 WIB subuh," kata Sumirat. (K-2/yan)


----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Minggu, 27 Januari 2013 - 12:55:19 WIB
Polisi Gagalkan Penyelundupan 330 Ton Minyak Mentah
Diposting oleh : Administrator
Kategori: Kriminal 


Komhukum (Palembang) - Jajaran Unit II Subdit IV Tipiter Ditreskrimsus Polda Sumsel berhasil menggagalkan penyeludupan 330 ton minyak mentah ilegal dengan menggunakan ke Busan Korea Selatan (Korsel).

Petugas yang dipimpin langsung oleh Kompol Tito Dani  berhasil mengamankan empat kontainer yang masing-masingnya berisi 22 ton minyak illegal. Petugas juga sedang menyelediki 11 kontainer lagi sisanya.

Direktur Ditreskrimsus Polda Sumsel, Kombes Pol Raja Hariono melalui Kasubdit IV Tipiter Polda Sumsel, AKBP M Zulkarnain, Minggu (27/01) pagi mengatakan, penyelundupan minyak mentah ilegal ini terungkap berkat informasi warga bahwa ada sebanyak 15 truk kontainer berisi minyak mentah ilegal dari Sungai Angit, Kecamatan Babat Toman, Muba akan menuju ke Pelabuhan Boom Baru Palembang.

”Tim kita bergerak cepat, dengan  dipimpin Kompol Tito Dhani dibantu anggota Brimob dan Intelkam Polda Sumsel langsung turun memantau ciri-ciri dan plat kendaraan truk pembawa kontainer itu,” ungkap Zulkarnain.

Dia menjelaskan, bahwa pihaknya berhasil menangkap satu truk kontainer berwarna merah dengan membawa kontainer warna biru bertuliskan Wanhai saat melintas di depan Trakindo KM 9 Palembang.

”Kami mencoba mengecek kontainer itu, dari pengecekan tersebut kami menemukan di dalamnya ada berisi minyak mentah ilegal tersebut,” jelasnya.

Kemudian berkat info dari sopir kontainer yang diamankan tersebut, pihaknya juga kembali berhasil mengamankan dua kontainer sama warna biru berisi minyak mentah ilegal lainnya di pelabuhan kontainer Bom Baru Palembang.

”Informasi sementara dari sopir dan saksi yang telah kita periksa bahwa minyak mentah ini diambil dari seseorang di Sungai Angit Babat Toman Muba,” tukasnya.

Ia menjelaskan, diduga kuat orang yang memerintahkan pengiriman minyak tersebut adalah oknum kades berinisial M. Dan saat ini pihaknya sudah mengirimkan anggota  menuju lokasi untuk mengamankan si oknum kades itu untuk dimintai keterangan.

Lebih lanjut ia menambahkan, ada dugaan  penyeludupan ratusan ton minyak mentah ilegal tujuan Busan Korsel tersebut juga merupakan jaringan mafia. (K-5/Adi)


----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Minggu, 27 Januari 2013 - 08:51:55 WIB
Mantan Tamtama TNI AL Tewas Dihakimi Massa
Diposting oleh : Administrator
Kategori: Kriminal 


Komhukum (Bandarlampung) - Joni Effendi (31), pelaku percobaan pencurian dengan kekerasan di Pasar Koga Bandarlampung, Sabtu (26/1), dipastikan mantan anggota Tamtama TNI AL berstatus desersi dan telah menjadi buronan (DPO) Polisi Militer TNI AL.

Komandan Pangkalan TNI AL (Danlanal) Lampung di Piabung, Kol Laut (E) Feri Sidjaya dalam penjelasannya kepada wartawan di Bandarlampung, Minggu (27/01) menegaskan bahwa pelaku percobaan curas yang akhirnya tewas setelah tertembak polisi dan dihakimi warga itu, adalah mantan anggota Tamtama TNI AL yang mangkir dari tugas (desertir/desersi) dan sudah dikategorikan sebagai daftar pencarian orang (DPO/buron) oleh Polisi Militer (POM) TNI AL.

Joni Efendi itu, menurut Kol Feri Sidjaya, terakhir berpangkat KLD TTU (Kelasi Dua Tata Usaha) NRP 10314.

Saat dinas aktif yang bersangkutan sebagai anggota TNI AL organik di Pangkalan TNI AL Bangka Belitung (Babel), kata Danlanal Lampung itu pula.

Sebelumnya, Kepala Penerangan Korem (Kapenrem) 043/Garuda Hitam Lampung, Mayor Inf Subagya Pujiarno juga membenarkan adanya peristiwa baku tembak antara petugas polisi dengan mantan anggota TNI AL itu.

Kapenrem menjelaskan bahwa pelaku diketahui telah berstatus desertir sebagai anggota TNI AL karena meninggalkan tugas (desersi) itu, sehingga bukan lagi sebagai anggota TNI AL aktif.

Menurut informasi saksi mata dan warga serta pihak kepolisian, pelaku bersama satu rekannya dengan bersepeda motor itu akan melakukan tindak kriminal penjambretan tas yang diperkirakan mereka berisi uang dari seorang wanita korbanya, Khoirunisa (27), di Jl Teuku Umar, depan Pasar Koga, Kedaton, Bandarlampung, Sabtu siang.

Sempat terjadi tarik menarik tas korban dengan pelaku, dan saat itu korban sempat minta tolong kepada warga sekitar.

Pelaku yang merasa terdesak, akhirnya mengeluarkan dan menggunakan senjata api serta beberapa kali meletuskannya, untuk menakuti dan membubarkan warga yang akan membantu korbannya.

Namun saat kejadian ada dua petugas kepolisian berpakaian preman (tanpa seragam) sedang berada di dekat tempat itu, sehingga membantu korban.

Saat itu sempat terjadi adu tembakan yang akhirnya melukai salah satu paha pelaku, kemudian warga yang emosional menghakiminya hingga meninggal dunia.

"Pelaku yang diduga akan melakukan tindakan kriminal itu tidak lagi anggota TNI AL, tetapi yang bersangkutan memang pernah menjadi anggota TNI AL tapi berstatus desersi," ujar Mayor Subagya pula.

Jenazah pelaku dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Abdoel Moeloek di Bandarlampung dengan dikawal sejumlah personel Polisi Militer Angkatan Laut (Pomal) dan pihak kepolisian setempat.

Sedangkan, Edi Sutrisno (29), seorang juru parkir yang kaki kirinya terluka terkena peluru nyasar pelaku dalam kejadian itu, setelah sempat mendapatkan perawatan di RS itu pula, selanjutnya diperiksa secara intensif oleh pihak Polresta Bandarlampung.

Kapolresta Bandarlampung Kombes Pol M Nurochman juga memastikan, setelah diperiksa, pelaku memiliki kartu tanda anggota TNI AL.

"Nomor prajurit yang bersangkutan dikeluarkan Kolonel Umar Arif 9171/P Komando Pangkalan TNI AL Provinsi Bangka Belitung. Polisi sudah mengkonfirmasi kepada Danlanal Lampung," kata Nurochman pula.

Dia memastikan bahwa pelaku curas itu sudah desersi dari Pangkalan TNI AL Bangka Belitung sejak dua bulan lalu.

Polisi mengamankan barang bukti dari pelaku berupa satu pucuk senjata api jenis FN dengan lima butir amunisi.

Saat kejadian itu, sebenarnya Joni bersama seorang rekannya telah berhasil menjambret tas korban, dan berusaha untuk kabur namun terjatuh dan hendak ditangkap massa. Sedangkan rekannya kabur dengan mengendarai sepeda motor.

Pelaku sempat melepaskan beberapa kali tembakan, sehingga mengenai seorang petugas parkir pasar itu, serta dilaporkan melukai pula seorang petugas kepolisian yang akan mencoba melumpuhkan pelaku dan sempat terjadi adu tembakan di antara mereka.

Dia dapat dilumpuhkan setelah ditembak di bagian paha oleh polisi berpakaian preman yang ada di lokasi kejadian. Saat pelaku tidak berdaya, massa langsung menghajar dan menghakiminya hingga tewas.

Polisi kesulitan menghalau massa, sehingga akhirnya pelaku tewas, dan hingga kini polisi masih melakukan pengejaran terhadap pelaku lainnya yang melarikan diri.

Korban penjambretan mengalami luka memar karena terjatuh dari sepeda motornya, karena tarik menarik tas yang akan dirampas paksa oleh pelaku. (K-2/yan)


----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Minggu, 27 Januari 2013 - 08:04:28 WIB
Pengiriman Piston Narkoba Digagalkan BC Balikpapan
Diposting oleh : Administrator
Kategori: Kriminal 


Komhukum (Balikpapan) - Pengiriman paket narkoba dengan dimasukkan ke dalam piston mobil sebagaimana diungkap Bea dan Cukai Balikpapan, Rabu (24/01), ternyata tidak hanya terjadi di Balikpapan, Kalimantan Timur, tetapi juga di Amerika Serikat.

Dalam tayangan program Catch A Smuggler (Menangkap Penyelundup), kanal National Geographic, Sabtu (26/01), memperlihatkan dengan gamblang upaya serupa penyelundupan narkoba jenis heroin ke Amerika Serikat melalui Bandara John F Kennedy (JFK) di New York.

Sebanyak 1,6 kg heroin dikeluarkan para petugas Bea Cukai di Bandara JFK dari balik piston mobil yang dikirim dalam paket dari Mumbai, India.

Paket yang ditangkap para petugas di Balikpapan dikirim Noori Deep, Gagan Garima Complex 3rd Floor No 301 Mumbai, India. Di dalam 12 piston, petugas menemukan shabu-shabu seberat 2,08 kg.

Sama seperti dituturkan Djanurindro Wibowo, Kepala Kantor Pelayanan dan Pengawasan Bea Cukai Tipe Madya Pabean B Balikpapan, bahwa pada mulanya mereka melihat tidak ada yang perlu dicurigai dari kiriman paket tersebut.

Demikian juga para petugas di Bandara JFK. Namun karena curiga, mereka terus memeriksa paket tersebut. Setelah dibuka pakingnya, setiap piston ditimbang untuk mengetahui beratnya.

Diketahui berat piston itu berkisar 940 gram hingga 980 gram, berat yang dianggap cukup normal untuk benda itu.

Djanurindro kemudian nekat merusak piston itu, dah berhasil membuktikan kecurigaannya dengan menemukan bungkusan berisi shabu-shabu (metamphetamine) di balik besi yang dicor di bawah kepala piston.

"Kalau tidak terbukti, Bea Cukai harus ganti rugi," kata Djanurindro seraya meringis.

Di JFK, para petugas mulanya mengebor salah satu piston yang terberat dengan risiko yang sama seperti Djanurindro. Namun mereka juga berhasil menemukan bungkusan berwarna kuning yang berisi serbuk putih.

"It's heroin," kata petugas berseragam putih jas laboratorium dalam tayangan itu, yang membuat para petugas yang berseragam biru tersenyum puas.

Setelah terbukti demikian, mereka membuka seluruh piston yang ada. Kali ini tidak lagi dengan mengebor, tapi cukup dengan memukul keras kepala piston. Setiap kepala piston yang patah menjatuhkan bungkusan kuning berisi heroin.

Berikutnya, petugas bea cukai di Bandara JFK segera berkoordinasi dengan aparat kepolisian. Melalui pengintaian, polisi kemudian membekuk dua orang yang mengambil paket tersebut.

Salah seorang petugas itu mengungkapkan keheranannya karena alamat tujuan adalah alamat asli.

Di Balikpapan, Direktorat Serse Narkoba Polda Kaltim menangkap FS yang mengambil paket tersebut, sehari setelah paket tiba dari India.

Menurut Hariadi, Ketua RT 44 Sumber Rejo, Balikpapan Tengah, alamat tujuan paket narkoba tersebut, Jalan AMD 35 Sungai Ampal RT 44 No 07 RW 015 Sumber Rejo, Balikpapan, adalah benar rumah orangtua FS.

"Balikpapan memang sudah jadi satu tujuan pengiriman narkoba internasional karena di sini memang banyak penggunanya," cetus I Ketut Rasna, Ketua Badan Narkotika Kota (BNK) Balikpapan.

Sebuah penelitian dari Universitas Indonesia menyebutkan, sebanyak 3,1% atau 100 ribu orang lebih dari 3,5 juta penduduk Kalimantan Timur adalah konsumen berbagai jenis narkoba.

Angka itu membuat Kaltim nomor tiga konsumen narkoba di Indonesia setelah Riau dan Jakarta.

Karena itu, kata Ketut Rasna, tidak mengherankan bahwa orang mengupayakan segala cara untuk bisa memasukkan narkoba ke Kalimantan Timur, di mana Balikpapan adalah gerbangnya. (K-2/yan)

0 komentar:

Posting Komentar