About

Information

Selasa, 29 Januari 2013

Nasional ( Umum ), Selasa 29 Januari 2013

Selasa, 29 Januari 2013 - 10:30:36 WIB
Pasca Bentrok, TNI-Polri Berdamai
Diposting oleh : Administrator
Kategori: Umum 


Komhukum (Palembang) - Memanasnya situasi di Martapura pasca bentrok antara anggota TNI Vs Polri yang berujung tewasnya Pratu Heru Oktavianus akhirnya bisa diredam dengan berdamai antara kedua belah pihak.

Pimpinan Polri dan pimpinan TNI di lokasi kejadian telah bersepakat untuk berdamai, saling memaafkan dan berjanji sama-sama untuk menciptakan iklim yang kondusif pasca cekcok dua satuan tersebut.

Kesepakatan berdamai dilakukan dalam pertemuan antara Kapolda Sumsel dan Pangdam II/Sriwijaya yang masing-masing diwakili Kapolres OKU AKBP Azis Saputra dan Dandim 0403/OKU Letkol Inf Imanulhak didampingi Danyon Armed 15/76 Tarik Syailendra Martapura, Mayor Arm Ifien Anindra di Polres Ogan Komering Ulu (OKU) Sumatera Selatan, Senin (28/01).

Kapolres OKU AKBP H Azis Saputra, selasa (29/01) menyatakan, pihaknya dan TNI telah bersepakat untuk berdamai, dan atas nama pimpinan dirinya turut berduka yang sedalam-dalamnya dan mendoakan almarhum semoga diterima disisi Allah.

“Saya atas nama pimpinan mohon maaf atas musibah ini. Semoga insiden ini tidak terulang lagi," kata Kapolres.

Sementara itu, Dandim Ogan Komering Ulu (OKU) juga menyampaikan atas nama Pangdam, pihaknya akan ikut membantu menggiring proses yang sedang berjalan.

“Sepakat Polisi dan Armed tidak ada dendam,” tandas Dandim.

Lebih lanjut ia juga mengajak masyarakat dan semua pihak termasuk media agar turut membantu terciptanya situasi yang kondusif untuk membangun daerah dalam bingkai NKRI.

"Mari sama-sama menghormati proses yang sedang berjalan, dan berharap hal yang sama tidak terulang lagi," harapnya. (K-2/Adi)


----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Selasa, 29 Januari 2013 - 10:06:53 WIB
IPW Khawatir Kader Polri Kekurangan Gizi
Diposting oleh : Administrator
Kategori: Umum 


Komhukum (Jakarta) -  Kader Polri ke depan dikhawatirkan kekurangan gizi dan rawan terkena penyakit. Sebab, biaya makan untuk calon polisi di Sekolah Polisi Negara (SPN) sangat minim dan hampir sama dengan biaya makan tahanan.

"Akibatnya calon-calon polisi di SPN tidak bisa mendapatkan makanan dengan gizi yang memadai. Bagaimana Polri bisa mendapatkan polisi yang profesional dan tangguh jika kader-kader yang dididiknya kurang gizi karena makanannya tidak layak," kata Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane melalui rilis yand diterima Komhukum.com di Jakarta, Selasa (29/01).

Dari pendataan IPW, anggaran makan untuk satu siswa di SPN hanya Rp. 36.000 perhari, hampir sama dengan anggaran makan tahanan yang hanya  Rp. 30.000 perhari. Dana sebesar itu dibagi untuk sarapan, makan siang, dan makan malam serta minum kopi atau teh. Praktis biaya untuk
satu kali makan siswa calon polisi hanya Rp. 10.000.

Dikatakan Neta, setiap hari siswa SPN hanya mendapat jatah makanan yang terdiri dari nasi, lauk seadanya, dan kuah yang banyak. Istilah mereka, nasi berenang dalam kuah.

"Makanan tanpa gizi. Tanpa extra fooding. Padahal para siswa itu harus menjalani latihan fisik dan latihan bela diri yang maksimal. Kondisi inilah yang membuat kesehatan mereka terancam," kata Neta.

Menurut Ketua Presidium IPW itu, kondisi yang sangat buruk terlihat pula dari fasilitas tidur. Tempat tidur dan kasurnya sangat tidak layak, lebih buruk dari kamp pengungsi korban banjir. Fasilitas pengajaran tak kalah memprihatinkan. Dari 27 SPN di seluruh Indonesia 65% kondisinya sangat tidak layak.

"IPW berharap Mabes Polri dan Komisi III DPR memperhatikan kondisi ini. Elit-elit Polri dan DPR jangan hanya terjebak pada politik anggaran menara gading yang tidak membumi bagi kepentingan
jajaran bawah kepolisian," tandasnya.

IPW mendesak Presiden peduli dengan kondisi ini, begitu juga Kapolri. Sehingga proyek pemanfaatan Optimalisasi Untuk Penguatan Sarana Prasarana (POUPSP) Polri tahun 2013 senilai Rp. 1,8 triliun direvisi total dan 75% di antaranya diarahkan kepada pembenahan fasilitas jajaran bawah Polri. Antara lain membenahi fasilitas dan gizi siswa SPN.

"Jika tidak, bangsa ini harus siap-siap menerima polisi-polisi masa depan yang kurang gizi, rawan terkena penyakit dan rendah intelektual," kata Neta. (K-2/yan)


----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Selasa, 29 Januari 2013 - 07:49:55 WIB
Banjir Rendam Sejumlah Kawasan di Samarinda
Diposting oleh : Administrator
Kategori: Umum 


Komhukum (Samarinda) - Banjir merendam sejumlah kawasan di Samarinda, Kalimantan Timur, setelah daerah itu diguyur hujan sejak Senin (28/01) malam hingga Selasa dini hari.

Kawasan yang terendam, di antaranya Simpang Empat Mal Lembuswana dengan ketinggain air mencapi 80 - 90 sentimeter. Di kawasan ini, banjir juga merendam sebagian besar rumah warga dengan ketinggian lebih 60 cm.

"Air dengan cepat naik dan masuk ke dalam rumah, padahal hujan hanya berlangsung sekitar dua jam. Arusnya sangat deras seperti air bah," ungkap seorang warga Jalan dr. Sutomo, Jalil, Selasa (29/01) dini hari.

Sejumlah kendaraan, baik roda dua maupun roda empat, terlihat mogok akibat mencoba menerobos genangan air.

Kawasan lain yang terendam, yakni di Jalan D.I. Panjaitan hingga Jalan Kesejahteraan dengan ketinggian air mencapai hampir 1 meter.

"Trotoar pembatas jalan di Jalan D.I. Panjaitan sudah tidak terlihat akibat terendam air," katanya.

Kawasan lainnya yang juga ikut terendam, yakni Jalan Juanda, Jalan A.W. Sjahranie, Jalan Wahid Hayim, hingga Jalan P.M. Noor.

Bahkan, di Jalan Gerilya, menurut salah seorang warga, Nurdin, ketinggain air mencapai pinggang orang dewasa.

"Genangan air cukup dalam hingga pinggang orang dewasa," kata Nurdin.

Sejumlah kawasan yang selama ini tidak pernah terkana banjir ikut terendam, yakni kawasan Jalan Siraj Salman, Jalan Jakarta, dan Jalan K.H. Samanhudi.

"Air bercampur lumpur menggenangi kawasan Jalan Jakartam, padahal wilayah ini sangat jarang terkena banjir. Bahkan, arusnya sangat deras seperti air bah," ungkap salah seorang warga, Rasyid.

Hingga Selasa subuh, genangan air di sejumlah tempat sudah mulai surut. Namun, warga masih khawatir genangan air akan kembali naik sebab hujan masih terus berlangsung. (K-2/yan)

0 komentar:

Posting Komentar