About

Information

Senin, 21 Januari 2013

Wisata, Senin 21 Januari 2013

Menikmati Sunset di Pantai Losari
Diposting Oleh : Administrator
Kategori: Info Wisata 


Komhukum (Jakarta) - Pantai Losari adalah sebuah pantai yang terletak di sebelah barat kota Makassar. 

Pantai ini menjadi tempat bagi warga Makassar untuk menghabiskan waktu pada pagi, sore dan malam hari menikmati pemandangan matahari tenggelam yang sangat indah.

Dahulu, pantai ini dikenal dengan pusat makanan laut dan ikan bakar di malam hari (karena para penjual dan pedagang hanya beroperasi pada malam hari), serta disebut-sebut sebagai warung terpanjang di dunia (karena warung-warung tenda berjejer di sepanjang pantai yang panjangnya kurang lebih satu kilometer).

Salah satu penganan khas Makassar yang dijajak di warung-warung tenda itu adalah pisang epe (pisang mentah yang dibakar, kemudian dibuat pipih, dan dicampur dengan air gula merah. Paling enak dimakan saat masih hangat).

Saat ini warung-warung tenda yang menjajakan makanan laut tersebut telah dipindahkan pada sebuah tempat di depan rumah jabatan Walikota Makassar yang juga masih berada di sekitar Pantai Losari.

Pada sore hari, semua orang bisa menikmati proses atau detik-detik tenggelamnya matahari sunset. (K-5/el)


----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Angkat Kekayaan Indonesia di IFW 2013
Diposting Oleh : Administrator
Kategori: Gaya Hidup


Komhukum (Jakarta) - Mengangkat kekayaan Indonesia menuju dunia internasional, menjadi salah satu tujuan dari perhelatan mode Indonesia Fashion Week (IFW) 2013.

"Kami mencoba untuk menyadarkan pasar dan konsumen lokal, terutama para pembeli atau pemelik butik yang sering belanja di luar negeri," ujar Direktur Indonesia Fashion Week 2013, Dina Midiani.

Untuk mencapai tujuan tersebut, pihak IFW meminta para peserta yang berasal dari industri mode lokal, untuk meningkatkan standar mutu produk yang dihasilkan. Perhelatan mode yang diselenggarakan untuk kedua kalinya ini, masih terfokus pada penjualan ritel. 

Namun, pemborong dari aneka pusat perbelanjaan (buyers) baik lokal maupun internasional mulai berpartisipasi untuk melihat potensi produk yang dimiliki peserta pameran.

"Kami berusaha merebut pasar dari internasional, sehingga masyarakat bisa melihat bahwa produk lokal yang kita miliki tidak kalah dengan produk luar. Jadi ada kompetisi dengan produsen luar negeri yang juga berpartisipasi di ajang ini," jelas Dina.

Dina mengemukakan bahwa pemborong produk untuk pusat perbelanjaan (merchandiser) biasanya membeli produk di luar negeri, untuk dipasarkan di Indonesia. Salah satu alasan yang menyebabkan buyer memilih produk asing, menurut Dina bukan karena kualitas. 

Namun, karena tidak ada wadah atau pameran yang memberikan tempat bagi desainer dan industri lokal untuk memamerkan produknya kepada 'buyers' dan 'merchandiser'. "Oleh sebab itu IFW hadir menjadi wadah. Ini akan menjadi ajang temu, dari industri garmen, pengrajin, desainer, buyers, bahkan para jurnalis," kata Dina.

Dengan tema "Inspiring Indonesia", IFW 2013 akan digelar selama empat hari. Mulai dari 14 hingga 17 Februari. "Keragaman Indonesia bisa menjadi inspirasi bagi industri mode Indonesia, yang juga bisa merambah dunia internasional," imbuh Dina. (K-4/EIO)


----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Remaja Kulit Hitam Mengkonsumsi Minuman Bergula Lebih Banyak
Diposting Oleh : Administrator
Kategori: Gaya Hidup 


Komhukum (Washington) - Anak dan remaja kulit hitam mengkonsumsi minuman bergula dua kali lebih banyak dari rekan sebaya kulit putih atau 500 kalori perhari, menurut sebuah studi yang meneliti ribuan sampel.

Menurut hasil riset yang diterbitkan dalam Jurnal Akademi Nutrisi dan Diet, ditemukan remaja meminum minuman energi tiga kali lipat daripada kelompok umur lainnya.

Studi tersebut dipicu oleh larangan restoran dan tempat penjualan lainnya menjual minuman berkadar gula lebih dari 475 mililiter.

"Beberapa kelompok beresiko minuman soda, sedangkan yang lain minuman buah-buahan. Dari kesemuanya itu merujuk pada minuman gula yang memicu kegemukan dan penyakit," kata Lisa Powell, peneliti dari Pusat Kebijakan Kesehatan Chicago dari Universitas Illinois.

Anak-anak kulit hitam dua kali lebih banyak mengkonsumsi minuman sari buah. Padahal dari seratus persen minuman buah hanya 10 persennya sari buah asli sedangkan sisanya adalah gula tambahan.

Berdasarkan survei tahun 1999 sampai 2008 dengan 40 ribu sampel anak, remaja dan dewasa, mereka mengkonsumsi minuman tersebut dalam kurun 24 jam. Peneliti menemukan peningkatan dari 4 menjadi 12 persen bagi remaja yang meminum minuman energi.

Akan tetapi, dari studi itu menemukan jumlah pengonsumsi minuman berkadar di atas 500 kalori menurun untuk kelompok umur remaja dari 22 menjadi 16 persen dan dewasa dari 29 menjadi 20 persen. Meskipun begitu, terjadi peningkatan prosentase bagi kelompok umur 2-11 tahun yang meningkat dari 4 ke 5 persen.

Kecuali anak yang lebih suka mengkonsumsi minuman buah, kategori soda paling banyak dikonsumsi oleh semua kelompok umur.

Anak dari kalangan berpenghasilan rendah dari semua ras meminum minuman berkadar gula dua kali lebih banyak daripada kelompok umur lainnya sama dengan anak dari kalangan ekonomi mapan.

Riset tersebut tidak menyebutkan alasan penyebab fluktuasi angka pengkonsumsi minuman. Tapi Powell mengatakan itu disebabkan oleh norma budaya sebagaimana perkembangan ekonomi keluarga.

Secara umum sampel studi menunjukkan pengkonsumsi minuman bergula menurun. Sebagai contoh, jumlah pengkonsumsi dari kelompok umur remaja menurun dari 87 menjadi 77 persen.

Kontroversi pengendalian minuman berkadar gula tinggi dengan berbagai jalan keluar terjadi di New York.

"Jika anda mengembangkan peraturan minuman soda di sekolah dan pemberlakuan pajak mungkin akan gagal," kata Powell.

"Sesuatu yang lebih penting adalah mengedukasi mereka melalui berbagai promosi bagi masyarakat untuk mengganti minuman mereka," kata dia. (K-5/el)


----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Keraton Ngayogyakarto Menggelar Upacara Miyos Gongso
Diposting Oleh : Administrator
Kategori: Tradisi 


Komhukum (Yogyakarta) - Keraton Ngayogyokarto Hadiningrat, Kamis malam menggelar upacara Miyos Gongso atau ritual mengeluarkan dua perangkat gamelan dengan diarak langsung dari Keraton menuju halaman Masjid Gede Kauman.

"Upacara Miyos Gongso ini pertanda telah dimulainya perayaan Sekaten yang digelar di alun-alun utara Yogyakarta," kata salah seorang abdi dalem Keraton Ngayogyokarto, Kanjeng Mas Tumenggung Condro Purnomo usai prosesi.

Menurut dia, upacara Miyos Gongso digelar dalam serangkaian dengan kegiatan Sekaten, sementara dua perangkat gamelan Keraton yang diarak tersebut masing-masing gamelan memiliki nama tersendiri, yaitu Kyai Gunturmadu dan Kyai Nogowilogo.

Miyos Gongso atau arak-arakan yang dimulai sekitar pukul 23.00 WIB dengan pengiring pasukan yang mengenakan pakaian adat jawa yang lebih dikenal abdi dalem Keraton Ngayogyokarto.

Setelah berada di tempat tujuan, gamelan itu akan dimainkan selama tujuh hari ke depan atau sebelum hari kelahiran Nabi Muhammad SAW, tepatnya 12 Maulud dilanjutkan dengan acara Grebek Maulud.

Upacara Miyos Gongso yang digelar setahun sekali ini dihadiri ratusan bahkan ribuan masyarakat yang datang dari Yogyakarta dan sekitarnya, bahkan sebelum upacara dimulai warga sudah memadati di luar pagar Pagelaran Keraton Ngayogyakarto.

Meski upacara di gelar dibawah guyuran hujan ringan, namun pelaksanaan tetap berlangsung khusuk dan tidak menyurutkan masyarakat yang menyaksikan tradisi tahunan ini. (K-4/EIO)

0 komentar:

Posting Komentar