About

Information

Sabtu, 26 Januari 2013

Nasional ( Kriminal ), Sabtu 26 Januari 2013

Sabtu, 26 Januari 2013 - 13:34:35 WIB
Penculik Anak Nazar "KDI" Dilumpuhkan Dengan Timah panas
Diposting oleh : Administrator
Kategori: Kriminal 


Komhukum (Jakarta) - Pihak kepolisian akhirnya berhasil menangkap tersangka penculik Siti Nurjanah (10), anak kedua dari penyanyi dangdut Nazar KDI dan Musdalifah yang sebelumnya dikabarkan diculik oleh seorang wanita bercadar.

Sang penculik yang diketahui seorang pria ini berinisial  FH ini terpaksa dilumpuhkan pihak kepolisian dengan menembakan timah panas ke arah kaki kanannya karena mencoba melarikan diri dan satu tersangka yang beinisial K berhasil melarikan diri.

Menurut keterangan Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Untung S. Radjab mengatakan, pihaknya yang bekerja sama dengan Polres Tangerang telah berhasil menangkap salah satu dari dua pelaku yang diindentifikasi dalam penculikan ini.

"Tak lama menerima laporan, Kami segera membentuk tim dari Polda Metro Jaya dan Polres Tangerang, dan saat ini sudah menagkap salah satu tersangka berinisial FH sedangkan tersangka K saat ini masih dalam pengejaran," ujarnya kepada para wartawan di Polda Metro Jaya, Sabtu (26/01).

Ia melanjutkan saat penangkapan pihaknya yang bekerja sama dengan Polres Tangerang harus melepaskan tembakan karena tersangka mencoba kabur.

"Kami melepaskan timah panas ke kaki kanan korban karena saat penangkapan tersangka mencoba kabur," lanjutnya.

Dalam penangkapan di daerah Cilengsi, Bogor pihak kepolisian juga menyita beberapa barang bukti lainnya yang digunakan saat penculikan.

"Kami juga mengamankan 14 KTP identitas berbeda dengan foto berbeda, 6 lembar KK, 1 fotocopy STNK motor, dan satu stempel Dinas Kependudukan Daerah, 1 PC, laptop, penggada CD, printer,dan barang lainnya yang diduga digunakan para pelaku saat penculikan," tandasnya.

Akibat perbuatannya tersangka dikenakan  pasal 83 UU Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman 15 tahun dan minimal 3 tahun dengan denda paling banyak 300 juta minimal 60 juta. (K-5/Shilma)


----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Sabtu, 26 Januari 2013 - 13:31:41 WIB
Sepekan Disekap Penculik, Nana Akhirnya Dibebaskan Polisi
Diposting oleh : Administrator
Kategori: Kriminal 


Komhukum (Jakarta) - Setelah lebih dari sepekan Siti Nurjanah atau Nana (10) yang dikabarkan diculik oleh seorang wanita bercadar saat ini sudah ditemukan oleh pihak kepolisian Polda Metro Jaya.

Aparat tim Resmob Polda Metro Jaya berhasil membebaskan Siti Nurjanah dari sekapan penculik di kawasan Cibubur.

Menurut keterangan Kasubdit Reserse Mobil Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya AKBP Herry Heryawan mengatakan, bahwa pihaknya membenarkan informasi tersebut.

"Iya, sudah ditemukan subuh sekitar pukul 03.00 WIB, oleh  anggota di Cibubur," ujar Herry, Sabtu (26/01).

Ia melanjutkan saat ditemukan kondisi Nana sedikit lemas. "Saat ini Nana-nya sudah ada, saat ditemukan  dia terlihat sedikit lemas," kata Herry.

Sebelumnya Nana diduga diculik pada hari Kamis (17/01) saat sedang jajan di depan sekolahnya, SDN 6 Tangerang. Lebih dari sepekan Nana menghilang, dan pihak keluarga Muzdalifah serta Nassar selalu menggelar pengajian di rumahnya guna mendoakan keselamatan anak kedua Muzdalifah dari pernikahan sebelumnya. Dan akhirnya kabar melegakan datang, karena Nana telah ditemukan kembali. (K-2/yan)


----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Sabtu, 26 Januari 2013 - 12:19:04 WIB
Demi Sekolahkan Anak di TK, PS Nekat Jual Shabu
Diposting oleh : Administrator
Kategori: Kriminal 


Komhukum (Palembang) - Ditres Narkoba Polda Sumsel menangkap PS alias Asep (26) yang merupakan warga Komplek Griya Sukajadi Blok F No. I Kelurahan Sukajadi Kecamatan Talang Kelapa Kabupaten Banyuasin karena  jual shabu.

Saat ditangkap petugas ia berkilah kalau dirinya menjual barang haram tersebut untuk memasukan anaknya ke sekolah TK.

Penangkapan dilakukan atas laporan warga setempat karena ulah PS yang sering meresahkan warga setempat, menurut warga PS sering melakukan transaksi narkoba.

Dipimpin langsung oleh Subdit II Kanit III AKP Jonhson Nadapdap langsung mengikuti gerak-gerik tersangka PS.

Saat tersangka berada di rumah teman bernama Ap, warga Perumahan Darma Kelurahan Tanah Mas Kecamatan Talang Telapa Kabupaten Banyuasin, petugas langsung melakukan penangkapan.

Tersangka sempat mencoba membuang barang bukti pada saat hendak ditangkap, namun berkat kesigapan barang bukti yang dibuang tersangka tersebut berhasil diamankan petugas.

Dari tangan PS,  petugas mengamankan barang bukti di dalam kotak rokok, petugas menemukan 7 paket shabu pahe (paket hemat) seharga Rp. 800 ribu.

Tersangka pun tidak bisa mengelak lagi setelah petugas menemukan barang bukti itu, dengan muka tertunduk ia langsung digiring petugas ke Polda Sumsel.

Di hadapan petugas PS menyatakan, barang haram tersebut didapatnya dari M warga Talang Buluh, dirinya membeli  seharga Rp. 800 ribu.

"Itu harganya  Rp. 800 ribu lalu aku pecah menjadi 7 paket kecil, dalam satu paket aku jual 150 ribu pak," ungkapnya di Polda Sumsel, Sabtu (26/01) pagi.

Lebih lanjut PS menambahkan bahwa dirinya berpropesi menjual shabu baru empat bulan belakangan ini.

"Kalau habis hanya untung Rp. 250 ribu pak, uang yang saya hasilkan itu pun saya kumpulkan untuk persiapan anak  masuk TK nanti pak," kelitnya. (K-5/Adi)


----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Sabtu, 26 Januari 2013 - 12:05:15 WIB
Polisi Ringkus Seorang Penculik Anak Nassar KDI
Diposting oleh : Administrator
Kategori: Kriminal 


Komhukum (Jakarta) - Anak dari pasangan Nassar-Muzdalifah, Siti Nurjanah (10) akhirnya ditemukan oleh tim Resmob Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Sabtu (26/01) subuh. Gadis yang kerap disapa Nana tersebut ditemukan polisi berikut satu orang laki-laki yang diduga sebagai penculiknya.

"Iya tadi jam 03.00 WIB ditemukan bersama dua orang penculiknya. Yang berhasil ditangkap inisial F," ujar Kasat Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Herry Heriawan, kepada wartawan, Sabtu (26/01).

Herry mengatakan, Nana ditemukan di daerah Cibubur bersama dua orang penculiknya, namun yang berhasil diringkus hanya satu orang. "Penculiknya ada dua orang. Tapi yang satu berhasil kabur," ujar Herry.

Saat ini Nana yang masih dalam kondisi lemah sedang dalam perjalanan bersama petugas menuju Polda Metro Jaya.

Sebelumnya, anak tiri penyanyi dangdut Nassar KDI diculik pada hari Kamis 17 januari 2013 lalu. Saat itu Nana sedang berada di luar gerbang sekolah, tiba-tiba ada seseorang misterius yang membawa Nana dengan menggunakan sepeda motor. (k-2/yan)


----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Sabtu, 26 Januari 2013 - 11:29:15 WIB
Jusuf Kalla Temui Pengungsi Kerusuhan Sumbawa 
Diposting oleh : Administrator
Kategori: Kriminal 


Komhukum (Sumbawa Besar) - Jusuf Kalla, Ketua Umum PMI Pusat yang juga mantan Wakil Presiden, bersama Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsudin dan Wagub NTB Badrul Munir menemui pengungsi korban kerusuhan di Kota Sumbawa Besar, Sabtu (26/01) siang.

Pantauan wartawan yang ikut dalam rombongan JK, Din Syamsudin, Ketua Umum Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Pusat Mayjen TNI (Purn) Sang Nyoman Suwisma dan Bupati Sumbawa Jamaludin Malik melaporkan, jumlah pengungsi korban kerusuhan yang terjadi Selasa (22/01), di Kompi B Yonif 742 sekitar 1.061 jiwa, kantor Kodim di Sumbawa Besar 930 jiwa dan di Polres sekitar 300 jiwa.

JK, Din Syamsudin dan Suwisma sempat berdialog dan memberi nasihat kepada para pengungsi. Dari Kompi B Yonif 742, rombongan mantan Wakil Presiden RI itu mengunjungi lokasi kerusuhan dan pengungsi lainnya di Kodim dan Polres serta berdialog dengan tokoh agama dan tokoh masyarakat di daerah itu.

Kerusuhan yang terjadi Selasa (22/01) di Kota Sumbawa Besar yang menyebabkan puluhan bangunan dan kendaraan bermotor dirusak dan dibakar massa itu, dipicu oleh merebaknya isu bernuansa suku, agama, ras dan antargolongan (SARA), menyusul meninggalnya Arniati (30) yang diketahui berboncengan sepeda motor dengan kekasihnya anggota polisi Brigadir I Gede Swarjana (31) pada Sabtu (19/01) sekitar pukul 23.00 WITA . (K-5/el)


----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Sabtu, 26 Januari 2013 - 07:17:06 WIB
Polda Metro Bebaskan Anak Pedangdut Nassar
Diposting oleh : Administrator
Kategori: Kriminal 


Komhukum (Jakarta) - Aparat Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya berhasil membebaskan Siti Nurjanah alias Nana yang putri pengusaha Muzdalifah dan pedangdut Nassar KDI.

"Anggota menemukan korban di daerah Cibubur, subuh (Sabtu) tadi," kata Kepala Subdirektorat Reserse Mobil Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Polisi Herry Heriawan saat dihubungi di Jakarta, Sabtu (26/01) pagi.

Aparat Resmob Polda Metro Jaya membebaskan Nana dari penculik di Jalan S. Parman, Narogong, Cibubur, Sabtu sekitar pukul 03.30 WIB.

Herry menjelaskan Nana ditemukan dalam kondisi lemas dan mengantuk.

Pihak Muzdalifah dan suaminya, Nassar telah mendapatkan informasi soal pembebasan putrinya tersebut.

Nana diduga hilang diculik oleh pelaku saat di depan sekolahnya, SDN 6 Tangerang, Kamis (17/01). (K-2/yan)


----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Sabtu, 26 Januari 2013 - 06:05:41 WIB
Bupati Wajo Diduga Menganiaya Enam Warga
Diposting oleh : Administrator
Kategori: Kriminal 


Komhukum (Makassar) - Bupati Wajo, Burhanuddin Unru diduga melakukan penganiyaan dan intimidasi kepada enam warga pada Selasa (22/1) sesaat setelah Pemilihan Gubernur Sulsel di Kabupaten Wajo.

"Waktu itu saya diseret dari rumah orang tua saya, kemudian dipukuli dan diperlakukan layaknya teroris bahkan dikatakan perampok. Kemudian saya dibawa dan disekap selama delapan jam," kata Akhiruddin, salah seorang korban penganiyaan, Jumat (25/1).

Enam korban tersebut diantaranya, Akhiruddin, Muhammad Aziz, Dakirwan, H. Daeng Tapalang, Daeng Pasolong serta Hasriadi. Perlakuan kekerasan dan diduga penculikan itu terjadi di Desa Doping, Kecamatan Penrang, Wajo.

Sebelumnya, empat orang dijemput paksa di rumah orang tua Akhiruddin, pada pukul 04:30 WITA, menyusul dua orang lainnya. Akhiruddin mengaku banyak polisi namun tidak berbuat apa-apa dan hanya menonton perlakuan kasar tersebut.

Dalam keterangan persnya di media Center pasangan Ilham-Aziz (IA) di Jalan Boulevard Makassar, dirinya menyebutkan, saat kejadian sekitar jam 04:30 dini hari waktu setempat, sejumlah orang berseragam FKPPI dan baju preman mendatangi rumahnya dipimpin Bupati Wajo.

"Rumah saya digeledah dan diobak-abrik, lalu saya diseret-seret dan tangan saya diikat, katanya orang suruhan IA dan dituduh membagi-bagikan sarung dan sejumlah uang atas perintah Bupati Kolaka. Saya tidak punya hubungan sama sekali," tuturnya.

Ia mengatakan, dirinya berserta lima orang korban lainnya diarak ke salah satu warung kopi kemudian diumumkan seolah-olah tersangka yang melakukan kejahatan besar. "Saya dan lima orang lainnya disuruh duduk bersila dilantai depan warkop dan dilihat semua orang dan kemudian dipaksa mengaku. Setelah itu saya dibawa ke Seketariat Golkar Wajo dan kembali dipaksa mengaku. Pukul 11:00 WITA baru kami dilepas," ucap pengusaha ini.

Pengakuan serupa juga dilontarkan korban lainnya Muhammad Aziz, dirinya mengaku dipukuli dan dibawa ke warkop dan interogasi agar mengakui perbuatan yang dituduhkan, namun dirinya tidak mengakui. "Saya tidak mau mengaku, bukan saya pelakunya. Bahkan kami dimaki-maki dan dipermalukan di depan umum dan difoto-foto layaknya kriminal dan teroris. Bupati sendiri yang memimpin dan menginterogasi kami sambil dipukuli," tuturnya polos.

Istri Akhirudin, Nurfahmi menceritakan, saat itu menyaksikan suaminya dipukul dan diseret oleh sejumlah orang. Dirinya meminta tolong namun tidak digubris padahal banyak petugas kepolisian di tempat itu. "Saya sudah minta tolong, tetapi tidak ada yang bantu padahal banyak polisi. Bahkan kami diancam badik oleh sekumpulan orang yang masuk dirumah kami," paparnya kepada jurnalis.

Ia juga telah melaporkan hal ini ke Polres Wajo, tetapi saat divisum kami tidak dilibatkan dan terkesan ada `permainan` dari pihak kepolisian Wajo. "Terpaksa kami visum ulang, berdasarkan hasil visum polisi katanya tidak ada tanda kekerasan. Bahkan ibu saya menandatangi BAP tanpa melihat isinya. Kami minta Polda Sulselbar turun tangan, kami tidak percaya polisi di Wajo," harapnya.

Kuasa Hukum tim IA, Akbar mengaku akan mengadukan hal ini ke Komnas HAM dan Kontras serta Mabes Polri terkait dugaan kekerasan dan intimidasi itu. "Kalau ini tidak ditanggapi serius, kami akan ke Jakarta membawa korban untuk mengadukan ke Komnas HAM dan Kontras terkait hak kemanusiaan. Laporan akan di tembuskan ke Mabes Polri untuk ditangani," tegasnya.

Saat ingin dikonfirmasi terkait kasus ini, telepon gengam Bupati Wajo Andi Burhanuddin Unru sedang tidak aktif atau berada di luar jangkauan, saat di beri pesan pendek pun enggan dijawab. (K-4/EIO)


----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Sabtu, 26 Januari 2013 - 06:04:47 WIB
Dua Telapak Tangan Ditemukan pada Tumpukan Sampah
Diposting oleh : Administrator
Kategori: Kriminal 


Komhukum (Pekanbaru) - Warga Kota Pekanbaru dihebohkan dengan penemuan potongan dua telapak tangan di tumpukan sampah Pasar Lima Puluh, Jumat (25/1).

Berdasarkan informasi, potongan tubuh yang kuat dugaan milik manusia itu ditemukan oleh seorang pemulung sekitar pukul 17.10 WIB. Tangan itu ditemukan di tumpukan sampah di sekitar pasar tradisional tersebut. "Ibu pemulung itu, langsung teriak-teriak waktu temukan tangan itu di tumpukan sampah," kata seorang saksi mata, Abdul Rahman.

Ia mengatakan, hal tersebut menimbulkan kehebohan dan warga memutuskan untuk melaporkannya ke Kepolisian Sektor (Polsek) Lima Puluh. Petugas yang mendapat laporan langsung meluncur ke lokasi dan membawa dua telapak tangan itu ke kamar mayat RSUD Arifin Achmad Pekanbaru. 

Dua telapak tangan itu terlihat sudah dalam kondisi terkelupas kulit dan dagingnya. Meskipun sudah mengelupas, telapak tangan tersebut belum mengeluarkan bau busuk. Kapolsek Lima Puluh, Kompol Defrianto mengatakan, pihaknya masih harus melakukan pembuktian forensik mengenai penemuan dua telapak tangan itu. 

Ia mengatakan polisi akan membawa benda itu ke Rumah Sakit Bayangkara karena dokter forensik RSUD tengah tugas di Padang. Menurut dia, kepolisian akan menunggu hasil otopsi yang akan dilakukan oleh dokter forensik untuk memastikan apakah telapak tangan tersebut milik manusia atau bukan. "Kalau benar telapak tangan manusia, akan langsung kita kembangkan sebab bisa jadi ini kasus pembunuhan," ujar Kapolsek.

Menurut informasi dari petugas kamar mayat RSUD Pekanbaru, ada dua sebab yang membuat dua telapak tangan itu tidak mengeluarkan bau busuk seperti bangkai. Pertama dikarenakan sebelum dibuang, tangan itu sebelumnya telah masuk ke lemari pendingin. Kedua, diperkirakan telapak tangan tersebut telah direbus terlebih dahulu. (K-4/EIO)


----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Sabtu, 26 Januari 2013 - 05:58:52 WIB
Polisi Tangkap 14 Anggota Geng Motor di Palu
Diposting oleh : Administrator
Kategori: Kriminal 


Komhukum (Palu) - Polres Palu menangkap 14 pemuda yang diduga kuat menjadi anggota gerombolan pengendara sepeda motor atau geng motor yang selama ini meresahkan warga.

Kepala Polres Kota Palu AKBP Ahmad Ramadhan di Palu, Jumat (25/1) mengatakan belasan pemuda itu sebagian berasal dari Kabupaten Sigi yang berbatasan langsung dengan Kota Palu. "Bahkan statusnya kebanyakan masih pelajar," katanya saat menjelaskan hasil razia selama dua pekan terakhir di wilayahnya.

Dia mengatakan belasan pemuda itu ditangkap karena kedapatan membawa senjata tajam, anak panah, daun ganja dan sejumlah pil koplo. Para remaja tersebut terjaring razia pada malam hari di sejumlah tempat di Kota Palu, seperti Taman Ria, Lapangan Vatulemo, dan di sekitar bukit Jabal Nur.

Selain menangkap 14 pemuda, Polres Palu juga mengamankan puluhan sepeda motor yang tidak dilengkapi dokumen pendukung atau kendaraan yang dipasang knalpot "brong" yang bersuara memekakkan telinga. Dalam dua pekan terakhir, Polres Palu menerjunkan sekitar 450 personel untuk menangkap anggota geng motor yang selama ini meresahkan warga.

Sementara itu, dalam tiga pekan terakhir terdapat 10 korban kekerasan yang dilakukan oleh gerombolan pengendara sepeda motor di Ibu Kota Provinsi Sulawesi Tengah ini. Para korban rata-rata terkena anak panah dan telah mendapat perawatan medis.

Gerombolan pengendara sepeda motor pada umumnya beraksi pada malam hari, terutama pada Sabtu malam atau saat liburan. Kapolres Ramadhan juga menghimbau warga untuk tidak keluar larut malam jika tidak ada keperluan penting. (K-4/EIO)


----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Sabtu, 26 Januari 2013 - 05:54:25 WIB
Dugaan Pencabulan, Pelatih Tenis Nasional Dilaporkan Atlet
Diposting oleh : Administrator
Kategori: Kriminal 


Komhukum (Jakarta) - Sebanyak enam atlet tenis nasional mengadukan pelatihnya berinisial DP ke Polres Metro Jakarta Barat, terkait dugaan pelecehan seksual.

"Laporan dilakukan sejak 27 Agustus 2012, namun penyidik kepolisian belum meningkatkan status kasusnya," kata pengacara pelapor, Sunan Kalijaga di Markas Polda Metro Jaya, Jumat (25/1).

Sunan mengatakan kliennya melaporkan DP berdasarkan Laporan Polisi Nomor : 991/VIII/2012/PMJ/Restro Jak Barat. Ia menduga terlapor menjalankan modus dengan cara menjanjikan mencari sponsor dan menjadikan pelapor sebagai atlet berprestasi di tingkat nasional maupun internasional.

Sunan mendatangi Polda Metro Jaya agar mengambil alih laporan dugaan pelatih tenis nasional tersebut dari penyidik Polres Metro Jakarta Barat. Pasalnya, penyidik Polres Metro Jakarta Barat belum meningkatkan status terhadap kasus dugaan pelecehan seksual tersebut, meski terlapor telah dimintai keterangan.

"Rencananya, kami akan audiensi dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga pada pekan depan," ujar Sunan. Salah satu pelapor, EG (19), pemuda yang menjadi atlet tenis nasional itu sempat mendapatkan perlakukan tidak senonoh dari DP dengan cara memegang tubuh korban di salah satu hotel kawasan Jakarta Pusat pada 2010. (K-4/EIO)

0 komentar:

Posting Komentar