About

Information

Minggu, 27 Januari 2013

Wisata, Minggu 27 Januari 2013

Minggu, 27 Januari 2013 - 05:51:56 WIB
Jakarta Tempatnya Kenyamanan dan Kemewahan
Diposting Oleh : Administrator
Kategori: Info Wisata 


Komhukum (Jakarta) - Tak perlu jauh-jauh ke Singapura hanya demi menikmati belanja nyaman dan mewah, karena Jakarta punya segalanya. Berbelanjalah sepuasnya, lalu lanjutkan dengan makan enak, belanja lagi, nonton, bermain dan shopping again!

Jakarta memiliki wisata belanja kelas atas superlengkap, superluas, supermewah dan supernyaman. Tidak perlu berburu kenyamanan ke negeri tetangga, cukup jelajahi titik-titik ibukota, salah satunya Kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara.

Di sini, antara lain berdiri Mall of Indonesia, salah satu mal terbesar di Jakarta dengan luas 220.000 meter persegi yang 140 ribu meter persegi di antaranya berupa lahan parkir untuk menjamin kenyamanan pengunjung.

Ada di areal Kelapa Gading Square dan berdekatan dengan Kelapa Gading Trade Center, MOI resmi dibuka pada September 2008 dan langsung menjadi salah satu primadona pusat perbelanjaan di Jakarta. Apalagi dua tahun sebelumnya, sudah berdiri supermarket Carreour, Blitzmegaplex dan Kelapa Gading Centro Departement Store. 

Kehadiran MOI jelas melengkapi segalanya. Pengunjung tidak perlu repot menjelajah kawasan lain. Semua ada di sini, mulai dari barang bermerek, kuliner, kebutuhan sehari-hari, entertainment, sampai tempat bermain anak superbesar.

Silakan menikmati semua kemewahan dan kenyamanan sepuasnya. Ini semua akan kian  seru jika bertepatan dengan program sale, baik Jakarta Great Sale, Sale Akhir Tahun atau program diskon Midnight Sale. Tak perlu ragukan kelengkapan fesyen bermerek dan aksesoris untuk para fashionista dan anak-anak. Begitu pula kelengkapan  produk dalam negeri.

Bertempat di department store seluas 1.500 meter persegi yang didesain sangat unik, etnik, menarik dan khas Indonesia, brand-brand dalam negeri yang 100 % Indonesia diekspos dengan mudah. MOI juga memiliki banyak gerai menarik, mulai toko buku, pusat elektronik, online game, karaoke, pusat kebugaan Gold Gym, hingga single In-line Skate Hub.

Karena sangat luas dan berfasilitas lengkap, MOI juga kerap menjadi tempat pentas hiburan dan pameran, di antaranya Kelapa Gading Travel Fair. Jika sudah lelah berkeliling, saatnya bersantai, lemaskan kaki, lalu manjakan lidah di kafe dan restoran penyaji masakan Nusantara hingga mancanegara dengan sangat mudah ditemukan di sini.

Di lantai dua ada Food Park, areal luas yang menjadi salah satu titik temu berbagai jenis makanan dan minuman dengan usungan konsep fresh food & Cozy Place. Cuma itu? 

Jangan khawatir. MOI juga memiliki satu kelebihan lain, yaitu MOILAND, dunia anak maha luas mirip dunia fantasi kecil. MOILAND sengaja dibangun dan dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan hiburan tanpa meninggalkan konsep edutaiment bagi keluarga, terutama anak-anak.

MOILAND menawarkan lebih dari 20 wahana berbeda, antara lain Arena Balap Grand Prix, Vertigo, Viking, Rumah Tani (Farm House), Komedi Putar, Dunia Monyet (Monkey Land), dan Petualangan Safari. Bukan hanya edukasi, MOILAND juga membantu merangsang kemampuan motorik, melatih keberanian, dan mengasah rasa percaya diri anak. 

Pendek kata, anak-anak akan menemukan dunia impiannya di tengah belantara ibukota. Untuk lebih memanjakan pengunjung, MOI membuat berbagai program, diantaranya kartu MOI Favorite Card (MFC) yang menawarkan banyak keuntungan, mulai diskon, poin reward hingga kesempatan  mengikuti grand prize.

Caranya sangat mudah, hanya perlu berbelanja sebesar Rp. 50 ribu, pengunjung sudah bisa memiliki MFC dengan tiga pilihan gambar, dua untuk anak-anak, dan satu pilihan lagi untuk dewasa.

Hai..hai..tunggu apalagi? Manjakan pancaindera Anda dengan kenyamanan dan kemewahan yang ditawarkan MOI. (K-4/EIO)


----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Minggu, 27 Januari 2013 - 05:39:33 WIB
Rancangan Cheongsam Gaya Sebastian Gunawan
Diposting Oleh : Administrator
Kategori: Gaya Hidup 


Komhukum (Jakarta) - Bila umumnya cheongsam dibuat pas badan, di tangan perancang Sebastian Gunawan, busana ini keluar dari pakemnya. Sebastian merancang busana khas China itu dengan potongan longgar untuk pagelaran "La Route de la Soie", jalur sutra.

Dalam salah satu rancangannya, dia membuat two-pieces cheongsam berupa atasan longgar dan berkerah tinggi berwarna putih yang dipadu rok selutut yang dibuat dari obi sutra Nishijin-Ori.

Sebastian memang tidak harus berpatokan pada bentuk-bentuk klasik dalam pagelaran busana menyambut Tahun Baru Imlek ini. Cheongsam umumnya berkerah tinggi, berlengan pendek, dan berpotongan pas badan. "Tidak hanya digarap harafiah, pas badan. Bisa juga agak lebar, dengan bordir atau manik-manik," kata dia.

Sebastian juga dengan luwes mengubah kain tenun dari Uzbekistan menjadi cheongsam bermotif meriah dan warna lebih tegas, tidak melulu merah atau hitam. Untuk memperlembutnya, dia kerap memadankannya dari kain satin polos yang disesuaikan dengan warna dasar kain tenun itu.

"La Route de la Soie" dari Sebastian Gunawan dibagi menjadi empat sesi, masing-masing sesi menceritakan perjalanan sutra yang melewati berbagai negara: dari China beranjak ke Jepang dan melewati Uzbekistan sebelum akhirnya berhenti di pusat mode dunia, Paris.

Di Paris, karakter cheongsam bertemu dengan budaya Barat. Sebastian menggunakan bahan damas yang disebutnya banyak digunakan dalam baju "kerajaan". Dia membuat atasan cheongsam pas badan berwarna gelap yang dipadankan dengan rok balon pendek dan bermotif ketat. 

Meski menggunakan pendekatan berbeda-beda pada setiap sesi, dalam 76 busana yang dipamerkan sore itu Sebastian selalu menampilkan satu gaun cheongsam klasik panjang yang dibuat dari kain obi, kain tenun Uzbekistan dan damas.

Dia mengaku mempersiapkan perhelatan ini dalam waktu relatif singkat. "Persiapan satu setengah bulan," katanya. Sebastian mendapat inspirasi untuk mencampurkan cheongsam dengan pendekatan seperti itu saat berada di Selat Bosphorus, Turki. "Melihat uniknya negara punya dua bagian (Eropa dan Asia). Budaya dicampur secara tidak langsung," katanya. (K-4/EIO)

0 komentar:

Posting Komentar